Polemik Politik

Pemerintah Optimal Menjaga Kelestarian Alam Papua

Oleh : Moses Waker )*

Pemerintah Optimal menjaga kelestarian alam Papua. Hal tersebut ditandai dengan masih luasnya tutupan hutan di Papua yang saat ini masih menjadi tutupan hutan terluas di Indonesia.

Selain Gunung Jayawijaya, Papua juga dikenal dengan hutannya yang masih asri. Kerindangan alam Papua menjadikannya salah satu paru-paru dunia, selain Kalimantan. Kondisi alam di Bumi Cendrawasih memang unik, dengan alam yang masih hijau, perbukitan dan pegunungan, serta pantai yang cantik.

Kelestarian alam di Papua wajib dijaga agar tidak rusak dan membuat warganya menangis. Jika alam tidak dipelihara maka bisa membawa 1001 bencana, seperti tanah longsor, banjir, dan lain sebagainya.  Pemerintah memastikan di Bumi Cendrawasih terjaga alamnya dan tidak ada ilegal logging atau perbuatan lain yang merusak hutan di sana.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Papua memiliki luas tutupan hutan sebesar 34,4 hektar. Area ini merupakan yang paling luas jika dibanding dengan Kalimantan atau pulau-pulau lain di Indonesia. Luas tutupan hutan bertambah 4% jika dibanding dengan tahun lalu.

Dalam artian, pemerintah sudah sukses menjaga kelestarian alam Papua karena ada kenaikan luas tutupan hutan. Berarti ada reboisasi dan program-program lain untuk lebih menghijaukan Papua, karena selain jadi paru-paru dunia, hutan juga menjadi sumber penghidupan sebagian rakyatnya. Mereka bisa mengambil sebagian hasil bumi di hutan dan menjualnya ke pasar.

Penjagaan alam Papua merupakan wujud dari program pembangunan berkelanjutan di Bumi Cendrawasih. Dalam artian, pembangunan di Papua akan terjadi sampai tahun-tahun ke depan dan dipastikan tidak akan merusak keindahan dan keasrian alam di sana. Hutan di Papua tidak akan gundul gara-gara ada pembangunan yang pesat.

Memang sempat ada kekhawatiran ketika ada berbagai infrastruktur yang dibangun di Papua seperti Jembatan Youtefa dan Jalan Trans Papua. Namun pemerintah menjamin tidak akan ada kerusakan hutan gara-gara pembangunan, karena sebelum memulai proyek sudah berkonsultasi dengan para ahli dari Dinas Lingkungan Hidup.

Pemerintah tidak akan tega merusak cantiknya alam Papua karena merusak hutan adalah tindakan kriminal. Hutan di Bumi Cendrawasih akan sangat dijaga, karena bisa menjadi objek wisata sekaligus menghindarkan kita dari efek pemanasan global. Suhu di Indonesia wajib dijaga, caranya dengan terus mengadakan program untuk kelestarian alam.

Jangan sampai hutan Papua gundul dan hanya jadi sejarah, karena pemerintah menjaga agar tidak ada pembalakan liar di sana. Penjagaan juga diperketat agar tidak ada oknum yang nakal lalu diam-diam mencuri kayu dan berniat menggunduli hutan. Jangan sampai burung cendrawasih dan hewan lain di hutan jadi kehilangan tempat tinggal.

Menjaga kelestarian alam tentu butuh dana yang tak sedikit dan dana desa yang diberikan pemerintah pusat bisa digunakan sebagian untuk meng-cover-nya. Jika ada uang dari dana desa maka bisa menggaji penjaga hutan, menanam kembali tanaman yang rusak (karena sudah tua atau kena bencana alam), dll.

Masyarakat juga dihimbau untuk turut menjaga kelestarian alam dengan cara tidak menebang pohon sembarangan. Kalaupun ada pohon yang ditebang, itu karena sudah terlalu tinggi sehingga khawatir akan rubuh dan merusak bangunan di sekitarnya, atau akarnya terlalu besar sehingga merusak jalan raya.

Kelestarian alam di Bumi Cendrawasih benar-benar dijaga oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Sebagian dana desa diperbolehkan untuk dikucurkan sehingga penjagaan hutan dan alam Papua makin ketat. Tidak ada ilegal logging yang akan merugikan, karena masyarakatnya sangat menjaga alam di sana.

)* Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Semarang

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button

Adblock Detected

Kami juga tidak suka iklan, kami hanya menampilkan iklan yang tidak menggangu. Terimakasih