Pemerintah Optimalkan Vaksinasi Jelang Libur Nataru
Oleh : Sentiaji Prabowo )*
Pemerintah terus menggencarkan vaksinasi jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Optimalisasi pemberian vaksin kepada masyarakat ini diharapkan dapat mencegah kenaikan pandemi virus Corona yang umumnya terjadi saat musim liburan.
Sebelum ada Corona, liburan bagaikan surga, terutama bagi pekerja yang sibuk sekali di kantor dan ingin melepas lelah dengan traveling. Akan tetapi, ketika pandemi masa liburan bisa menjadi bencana. Membludaknya pengunjung pada suatu tempat wisata bisa meningkatkan kasus Corona karena naiknya mobilitas dan tiadanya jaga jarak, serta ada kerumunan di sana.
Keberadaan masyarakat di sekitar tempat wisata juga harus dijaga. Jangan sampai mereka terkena imbasnya, karena tingginya mobilitas dan akhirnya virus Covid-19 tersebar di daerahnya. Oleh karena itu vaksinasi makin digencarkan jelang libur nataru, agar semuanya aman dari Corona.
Pemerintah meningkatkan vaksinasi untuk lansia, terutama di wilayah aglomerasi, sebagai langkah pencegahan naiknya kasus Covid pada liburan natal dan tahun baru. Ketika liburan maka mobilitas masyarakat pasti bertambah, sehingga vaksinasi wajib digalakkan lagi. Terutama bagi lansia yang lebih rentan kena Corona, sehingga tiap manula wajib diinjeksi.
Vaksinasi bagi lansia memang penting, agar mereka memiliki kekebalan tubuh yang baik. Misalnya ketika ada komorbid, maka harus konsultasi ke dokter terlebih dahulu. Penyakit bukan jadi alasan untuk menolak vaksinasi, karena jika kondisi tubuh relatif stabil boleh divaksin.
Menkominfo Johnny G Plate menyatakan bahwa vaksinasi tidak boleh mengendur. Justru ketika kasus turun, vaksinasi ditingkatkan, terutama bagi lansia. Apalagi saat libur nataru, di mana mobilitas masyarakat meningkat tajam.
Saat ini fokus pemerintah adalah menurunkan lagi kasus Corona, dalam waktu yang lama, dan stabil. Dalam artian, jumlah pasien Covid di bawah 1.000 orang per hari tetapi tidak hanya seminggu atau 2 minggu, tetapi kalau bisa sampai berbulan-bulan. Data terakhir pada awal oktober, pasien Covid hanya 700-an per hari, dan kalau bisa ditekan lagi hingga 0.
Untuk menurunkan kasus Covid salah satunya adalah dengan vaksinasi, karena ketika sudah banyak yang divaksin maka lebih aman dari penularan Corona. Ketika sudah libur nataru maka masyarakat boleh-boleh saja untuk melakukan mobilitas, asal tertib dalam mematuhi prokes 10M dan tidak lupa memakai masker double. Tujuannya agar memaksimalkan filtrasi dari droplet.
Saat masyarakat sudah divaksin mereka juga tak boleh lalai, dan harus menaati prokes. Jangan hanya pakai masker di perjalanan tetapi sampai di tempat tujuan dilepas. Di lokasi wisata harus tetap mengenakan masker, apalagi jika keadaan mulai banyak pengunjung. Hindari kerumunan dan segera pulang agar tidak terjebak di dalamnya.
Sementara itu, di tempat wisata juga harus taat prokes, dan kalau bisa menunjukkan kartu vaksin. Tujuannya agar mengamankan tempat wisata itu dari potensi terbentuknya klaster Corona baru. Hal ini bukanlah sebuah diskriminasi bagi mereka yang belum divaksin, tetapi sebuah upaya pencegahan dari virus Covid-19.
Lagipula saat ini vaksinasi juga dipermudah, karena ada target 2 juta suntikan per harinya, di seluruh Indonesia. Tempat vaksinasi juga tak hanya di Puskesmas atau RS, tetapi juga di aula, universitas, atau di dalam Mall. Ada pula vaksinasi door to door yang memudahkan masyarakat, karena nakes yang mendatangi pemukiman mereka. Tidak ada alasan untuk tidak divaksin.
Jelang libur nataru vaksinasi makin digencarkan agar aman dari Corona. Target juga ditingkatkan, dari 1 juta menjadi 2 juta vaksinasi per harinya. Makin banyak tempat vaksinasi dan ada pula pilihan vaksinasi door to door. Langkah ini diambil agar masa libur nataru aman dari serangan Corona gelombang ketiga.
)* Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini