Oleh : Gavin Asadit )*
Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025, pemerintah memastikan bahwa stok pangan di seluruh Indonesia berada dalam kondisi aman. Langkah ini diambil untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok di tengah lonjakan permintaan yang biasanya terjadi pada akhir tahun. Badan Pangan Nasional (Bapanas), bersama berbagai instansi terkait, telah menyusun serangkaian strategi untuk menjamin ketersediaan pangan yang cukup bagi masyarakat.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, mengatakan bahwa saat ini Indonesia memiliki cadangan beras yang cukup, yakni sekitar 1,5 juta ton yang tersimpan di gudang Bulog. Stok ini dipastikan akan terus diperkuat melalui impor beras dan hasil panen lokal yang akan segera masuk ke pasar. Terjaganya stok beras menjelang libur Nataru 2024 juga disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan yang mengatakan bahwa stok cadangan beras pemerintah menjelang Natal dan Tahun Baru 2025 sekitar 2 juta ton di gudang perum Bulog serta di masyarakat sekitar 8 juta ton dan harga masih terkendali.
Selanjutnya, pemerintah juga memastikan ketersediaan bahan pokok lainnya, seperti minyak goreng, gula, telur, dan daging. Operasi pasar murah telah mulai digelar di berbagai wilayah sebagai langkah untuk mendistribusikan pangan secara merata, sekaligus menjaga harga agar tetap terjangkau bagi masyarakat.
Salah satu operasi pasar murah yang dilakukan oleh pemerintah melalui Badan Pangan Nasional dengan peninjauan secara langsung terhadap stok beras dan pangan lainnya serta meninjau harga pangan tetap terkendali. Hal tersebut salah satunya yang dilakukan oleh Deputi I Bidang Ketersediaan dan Stabilitasi Pangan I Bapanas, Gusti Ketut Astawa yang telah melakukan pemantauan secara langsung di salah satu pasar tradisional di Semarang, Jawa Tengah, dengan hasil beras dan minyak goreng masih tercukupi. Hal tersebut juga dikatakan oleh Pemimpin wilayah Perum BULOG Kanwil Jawa Tengah, Sopran Kenedi yang mengatakan bahwa hingga 5 bulan ke depan stok beras masih tercukupi.
Untuk memastikan ketersediaan pangan yang merata, pemerintah telah menggandeng berbagai pihak, mulai dari Perum Bulog, pelaku usaha, hingga distributor bahan pokok. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah penguatan stok cadangan pangan pemerintah (CPP). Stok ini akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan mendesak, terutama di daerah yang berpotensi mengalami kekurangan pasokan.
Selain itu, pemerintah juga mempercepat distribusi logistik ke wilayah terpencil dan rawan bencana. Langkah ini penting untuk memastikan bahwa seluruh masyarakat, terutama yang tinggal di daerah pelosok, dapat merasakan manfaat dari kebijakan stabilisasi harga dan pasokan. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, yang mengatakan bahwa pemerintah akan terus hadir dalam upaya menjaga kebutuhan masyarakat terkhusus menjelang libur Nataru 2024 sampai di wilayah 3T.
Lebih lanjut, Ekonom senior Chatib Basri juga memberikan tanggapan positif terhadap kebijakan ini. Ia menekankan pentingnya stabilitas pangan sebagai salah satu faktor utama dalam menjaga daya beli masyarakat. Keberhasilan menjaga ketersediaan pangan selama Nataru bukan hanya tentang pasokan, tetapi juga pengendalian inflasi sehingga langkah ini memberikan kepercayaan bagi masyarakat terhadap pemerintah.
Meskipun stok pangan dalam kondisi aman, pemerintah tetap memperingatkan adanya potensi kenaikan harga akibat lonjakan permintaan. Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi mengungkapkan bahwa kenaikan ini biasanya terjadi pada komoditas tertentu, seperti daging sapi, cabai, dan bawang merah. Untuk mengantisipasi hal ini, pemerintah telah menyiapkan langkah mitigasi berupa operasi pasar dan pengendalian distribusi. Selain itu, pemerintah juga meminta masyarakat untuk bijak dalam berbelanja selama libur Nataru.
Pemerintah tidak hanya fokus pada kestabilan pangan selama libur Nataru, tetapi juga merancang strategi jangka panjang untuk memastikan ketahanan pangan nasional. Salah satu program yang sedang dikembangkan adalah peningkatan produksi lokal melalui pemberian insentif kepada petani. Pemerintah juga berkomitmen untuk memperbaiki sistem logistik nasional agar distribusi pangan lebih efisien dan merata.
Pemerintah juga berupaya mengendalikan harga bahan pangan agar tetap stabil. Berdasarkan data dari Badan Pangan Nasional, harga beberapa komoditas strategis cenderung naik menjelang akhir tahun karena meningkatnya permintaan. Untuk itu, operasi pasar akan terus dilakukan untuk menekan kenaikan harga yang tidak wajar. Pemerintah juga bekerja sama dengan pelaku usaha dan distributor untuk memastikan rantai pasok berjalan lancar.
Dengan berbagai langkah strategis yang telah dilakukan, pemerintah berkomitmen untuk menjaga kestabilan pangan selama libur Natal dan Tahun Baru 2025. Mulai dari penguatan stok cadangan, operasi pasar murah, hingga peningkatan produksi lokal, semua upaya ini dirancang untuk melindungi masyarakat dari dampak lonjakan harga dan memenuhi kebutuhan masyarakat saat libur Natal dan Tahun Baru. Pemerintah optimis bahwa kebutuhan pangan masyarakat selama Nataru 2025 dapat terpenuhi dengan baik. Stabilitas stok dan harga pangan menjadi prioritas utama demi menjaga kenyamanan dan kesejahteraan masyarakat dalam merayakan akhir tahun.
)* Penulis adalah Pemerhati Masalah Sosial dan Kemasyarakatan