Pemerintah Serukan Kolaborasi Demi Percepat Pembangunan Papua
Oleh : Kristy Tiara Yumte )*
Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI), K.H. Ma’ruf Amin menyerukan bagaimana pentingnya suatu kolaborasi secara bersama-sama atau multihelix. Hal tersebut demi mencapai adanya percepatan pembangunan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat di Papua.
Sejauh ini, Pemerintah Republik Indonesia (RI) memang sudah sangat optimal dalam upayanya untuk menciptakan pemerataan pembangunan dengan tanpa adanya kesenjangan sama sekali ditengah seluruh masyarakat di Tanah Air. Pasalnya, tentu apabila dengan adanya pembangunan yang dilakukan dengan merata, maka kesenjangan bisa teratasi.
Sudah tidak ada lagi area atau wilayah masyarakat tertentu yang sangat miskin dan tidak terjamah oleh adanya pembangunan atau sangat terbelakang, namun di sisi lain terdapat wilayah di masyarakat tertentu yang justru sangat pesat pembangunan dan perkembangan masyarakatnya.
Sehingga, di sana kesejahteraan masyarakat pun menjadi sangat timpang lantaran apapun yang dibutuhkan oleh masyarakat di daerah yang maju seluruhnya sudah mampu tercukupi dengan sangat mudah. Sedangkan sebaliknya, bagi masyarakat di daerah terbelakang sangat susah untuk mengakses pelayanan apapun baginya.
Namun, di era pemerintahan kepemimpinan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) saat ini, beliau berhasil menunjukkan komitmennya dengan mengupayakan adanya sebuah pembangunan yang merata di seluruh pelosok Nusantara dan mengganti paradigma pembangunan yang sebelumnya Jawasentris menjadi Indonesiasentris.
Termasuk pula, bahkan Kepala Negara menegaskan bahwa prioritas pembangunan yang dikerjakan oleh pemerintah saat ini adalah bermulai dari Tanah Papua. Untuk itu, kemudian Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI), K.H. Ma’ruf Amin terus mendorong agar ada sebuah kolaborasi secara multihelix.
Bukan tanpa alasan, kolaborasi secara multihelix tersebut terus didorong lantaran memang hal itu akan semakin membantu adanya percepatan pembangunan kesejahteraan di Bumi Cenderawasih. Di sisi lain, dengan adanya kolaborasi yang baik pula dari banyak pihak, maka akan mampu mendukung adanya kehadiran pelayanan publik yang inklusif.
Pasalnya, tidak bisa dipungkiri lagi bahwa memang dalam sebuah pembangunan, utamanya ketika berupaya membangun sebuah wilayah atau daerah terpencil, maka adanya kolaborasi secara multihelix memang menjadi sebuah keharusan untuk dilakukan dan merupakan hal yang sangat penting untuk ada.
Tidak mungkin pula pembangunan daerah terpencil tersebut bisa sukses terlaksana apabila misalnya justru hanya diupayakan oleh beberapa pihak atau bahkan segelintir pihak saja. Sehingga tentu kesuksesan akan pembangunan wilayah terpencil adalah kunci dan tanggung jawab yang harus diemban secara bersama-sama.
Dengan adanya kolaborasi secara multihelix dalam pembangunan kesejahteraan seluruh masyarakat di Tanah Papua sebagaimana arahan dan harapan dari Wakil Presiden RI, K.H. Ma’ruf Amin tersebut, maka juga sekaligus mampu memperlihatkan adanya sebuah upaya sangat nyata dalam terus mengedepankan solidaritas dan persatuan untuk mewujudkan Bumi Cenderawasih sebagai daerah yang aman, damai dan sejahtera.
Hal tersebut dikarenakan sejauh ini reputasi yang dimiliki oleh daerah Papua termasuk juga masyarakat di provinsi paling Timur Indonesia itu sendiri tengah dilanda dengan banyak anggapan ataupun prasangka yang kurang baik. Seluruh prasangka itu disebabkan dari banyaknya aksi atau ulah serangkaian kekejaman yang dilakukan oleh Kelompok Separatis dan Teroris (KST) di sana.
Maka, dengan adanya banyak pemberitaan mengenai bagaimana gerombolan separatis tersebut terus berbuat onar dan melakukan rangkaian aksi kriminal tidak manusiawi, membuat masyarakat luar menilai buruk mengenai warga Papua. Padahal justru sebaliknya, yakni masyarakat di Bumi Cenderawasih sendiri merupakan rakyat yang sangat cinta kedamaian.
Selain untuk mempercepat adanya upaya akan pembangunan kesejahteraan di Papua, namun dengan terlaksananya kolaborasi secara multihelix, maka akan juga mampu semakin mendorong hadirnya pelayanan publik yang inklusif bagi masyarakat di sana.
Mengenai adanya pelayanan publik yang inklusif tersebut di Papua, apresiasi sangat tinggi patut diberikan kepada pihak yang menggelar kegiatan bakti sosial berupa adanya operasi katarak dan bibir sumbing sehingga masyarakat dapat semakin terbantu dan sembuh dari penyakit mereka.
Adanya pelaksanaan kegiatan bakti sosial tersebut merupakan sebuah salah satu contoh konkret dari seperti apa kolaborasi secara multihelix dilakukan. Tentunya dengan adanya hal itu, maka masyarakat di Bumi Cenderawasih pun menjadi semakin terbantu dan mendapatkan pelayanan publik yang sangat optimal.
Kemudian, kepada seluruh pemangku kepentingan atau para stakeholder terkait, menjadi sangat penting pula bagi mereka untuk bisa terus mengoptimalkan seluruh sarana dan kolaborasi secara multihelix ini. Hal tersebut nyatanya juga sangat membantu dalam pengelolaan isu dan agenda strategis nasional seperti upaya pengentasan kemiskinan ekstrem hingga upaya percepatan penurunan stunting.
Pembangunan di wilayah manapun di Indonesia, bahkan di dunia termasuk juga di Papua, tentu tidak akan pernah bisa berjalan dengan maksimal dan optimal apabila ternyata yang bergerak dan bekerja dalam melakukan pembangunan tersebut hanyalah segelintir pihak saja tanpa adanya bantuan dari banyak pihak lainnya. Maka dari itu, untuk semakin mempercepat pembangunan kesejahteraan bagi masyarakat Papua, sangat penting adanya kolaborasi secara bersama.
)* Penulis adalah Mahasiswa Papua tinggal di Manado