Pemerintah Terus Dorong Peningkatan Kualitas SDM di Papua
Oleh : Charles Tabuni)*
Pemerintah terus menggencarkan pembangunan sumber daya manusia (SDM) Papua untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Papua. Penguatan kualitas sumber daya manusia di Papua terus didorong baik melalui program pemerintah maupun bekerja sama dengan pihak swasta. Keterampilan spesifik juga dinilai penting untuk memenuhi kebutuhan tenaga terampil industri. Sehingga masyarakat Papua usia produktif dapat saling berkontribusi dan mimiliki kesempatan yang sama dengan daerah lain dalam hal yang positif.
Papua adalah wilayah yang sangat potensial karena dikaruniai kekayaan alam dan hasil tambang yang melimpah. Oleh karena itu, untuk memajukan wilayah Papua maka sumber daya alamnya harus dikelola dengan baik dan benar. Selain sumber daya alam, sumber daya manusia (SDM) juga perlu ditingkatkan kualitasnya, karena masyarakat Papualah yang nantinya mengolah hasil alam dan untuk memasarkannya.
Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin mengatakan akan terus mendorong peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) dan produktivitas penduduk usia produktif di Papua. Langkah ini dinilai sangat penting untuk mendorong keberhasilan dalam pembangunan di Papua. Pemerintah juga akan mendorong berbagai program yang terkait dengan ketenagakerjaan. Salah satu langkah yang diambil adalah meningkatkan kompetensi dan produktivitas melalui pelatihan vokasi bagi masyarakat Papua.
Program ini diselenggarakan sebagai bagian dalam upaya peningkatan kapasitas SDM yang menjadi fokus utama pemerintah dalam mewujudkan cita-cita Indonesia yang lebih maju. Oleh karena itu masyarakat Papua harus meningkatkan kompetensi dan produktivitas penduduk usia produktif agar memberi kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di Papua.
Dalam upaya revitalisasi pendidikan, Wakil Presiden Ma’ruf Amin menambahkan, beberapa strategi telah diadopsi oleh pemerintah. Salah satunya adalah mendorong transformasi pendidikan dan pelatihan vokasi dari hulu ke hilir. Sehingga, fokus tidak hanya pada aspek teoritis, tetapi juga pada aplikasi praktis dalam dunia nyata, memperkuat link and match antara lembaga pendidikan dan pelatihan vokasi dengan sektor industri, serta melakukan transformasi Balai Latihan Kerja (BLK) dengan menggandeng berbagai pemangku kepentingan yang menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan vokasi. Negara-negara maju telah mengakui pentingnya pendidikan vokasional dalam membangun Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Oleh karena itu, Indonesia juga harus ikut serta dalam proses serupa guna meningkatkan kualitas tenaga kerja.
Selain itu, Wakil Presiden Ma’ruf Amin juga meminta pengembangan pendidikan formal, pendidikan nonformal, dan termasuk pendidikan vokasi terus dikembangkan di Tanah Papua. Dengan demikian, kualitas sumber daya manusia di Papua semakin meningkat dan tentunya akan berdampak pada perekonomian dan kesejahteraan di Papua.
Pemerintah sudah membuat keberpihakan pada peningkatan kualitas orang asli Papua. Peningkatan itu dapat dilakukan melalui pendidikan formal dan juga pendidikan yang sifatnya nonformal, seperti melalui balai-balai pelatihan kerja. Dengan melalui balai pelatihan kerja, masyarakat Papua dapat meningkatkan skill dan kemampuan sehingga dapat berkontribusi dalam memajukan daerah dan juga dapat bersaing dengan masyarakat daerah lain. Sehingga kualitas dan taraf hidup masyarakat Papua dapat meningkat begitupun dengan perekonomian dan juga kesejahteraannya.
Untuk mencapai SDM Papua yang bermutu dibutuhkan kerjasama dari berbagai pihak, khususnya keterlibatan para pemuda Papua. Karena pembentukan SDM yang berkualitas harus dimulai sejak dini. SDM yang berkualitas berperan penting dalam mempersiapkan periode bonus demografi yang akan berkontribusi pada perekonomian, politik, dan peningkatan kesejahteraan bangsa.
Sementara itu, Deputi bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan dan Pemuda Kemenko PMK Femmy Eka Kartika Putri mengatakan pemuda Papua harus berkontribusi dalam pembangunan SDM. Sinergi kolaborasi dan partisipasi remaja dan pemuda harus disemarakkan untuk mempercepat pembangunan SDM di Papua. Para pemuda Papua juga diminta untuk berpartisipasi dalam berbagai isu di lingkungannya, seperti isu pendidikan, kesehatan, gender dan diskriminasi, lapangan pekerjaan, dan kepemimpinan.
Disisi lain, Kebijakan Otonomi Khusus (Otsus) Papua juga telah memberi manfaat yang luar biasa bagi masyarakat asli Papua, baik dalam proses pembangunan fisik maupun dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM). Berdasarkan kajian Pusat Kajian Kebijakan Publik Pemerintah Indonesia (Puskappi) kebijakan dana otsus telah menghasilkan peningkatan standar pendidikan masyarakat asli Papua.
Direktur kajian Puskappi, Bobby Darmanto, mengatakan, dana otsus telah membangun jalan pikiran masyarakat Papua untuk memiliki kemampuan bersaing dengan masyarakat lainnya bahkan dengan masyarakat internasional.
Jalan pikiran telah terbangun kepada setiap diri masyarakat Papua yang mendapatkan beasiswa dari dana otsus. Sehingga mahasiswa asli Papua mampu bersaing dengan mahasiswa lainnya baik tingkat nasional maupun internasional. Selain itu, banyak mahasiswa Papua mendapatkan beasiswa belajar dari dana Otsus. Kemudian pemuda Papua yang berhasil masuk dinas kepolisian juga tentara, dari sisi biaya pendidikan itu dari dana otsus. Oleh karena itu, masyarakat Papua tidak boleh termakan dengan agitasi-agitasi politik kelompok kontra pemerintah yang menolak otsus. Agitasi-agitasi politik hanya dapat dilawan dengan data dan informasi yang benar serta dapat diakses publik secara memadai.
)* Penulis Mahasiswa Papua tinggal di Jakarta