Pemerintah Terus Menggencarkan Pembangunan SDM Papua Hingga Wilayah Terpencil
Pembangunan sumber daya manusia (SDM) di Papua terus digencarkan hingga ke wilayah yang paling terpencil. Pemerataan pembangunan wajib dilakukan dan perlu ada kenaikan kualitas SDM sampai ke pelosok Papua. Dengan pembangunan SDM maka masyarakat optimis Papua akan makin maju.
Papua adalah wilayah yang sangat potensial karena dikaruniai kekayaan alam dan hasil tambang. Oleh karena itu, untuk memajukan Bumi Cendrawasih maka sumber daya alamnya perlu diolah lagi. Selain sumber daya alam, SDM juga perlu ditingkatkan kualitasnya, karena wargalah yang mengolah hasil alam dan memasarkannya.
Orang asli Papua (OAP) ditingkatkan kualitas dan kecerdasannya dengan pelatihan dan pengajaran. Dengan cara ini maka mereka belajar keterampilan baru, sehingga kelak bisa membuka usaha sendiri. Program pengajaran ini juga dilakukan di pelosok Papua agar masyarakat yang berada di sana lebih cerdas.
Program Kepolisian Republik Indonesia (Polri) di dunia pendidikan Si Ipar (Polisi Pi Ajar) mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Program yang diinisiasi oleh Ops Rasaka Cartenz 2023, adalah salah satu upaya membantu pemerintah daerah setempat dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) khususnya di bidang pendidikan.
Program Si Ipar dirasa membawa manfaat besar bagi pembangunan SDM di wilayah Papua terpencil khususnya, Papua Pegunungan, tepatnya di Asrama Masyarakat Yalimo, Distrik Wamena Kota, Kabupaten Jayawijaya.
Kepala Satgas Binmas Ops Rasaka Cartenz 2023 Polda Papua Wilayah Kabupaten Jayawijaya, Benyamin Tandipayung menyatakan bahwa kegiatan Si Ipar melibatkan beberapa personel terlatih sebagai pengajar. Kehadiran para anggota Satgas disambut baik oleh masyarakat setempat. Anak-anak binaan sangat bersemangat tinggi untuk mengikuti kegiatan belajar.
Program Si Ipar diprioritaskan bagi anak-anak yang putus sekolah maupun tidak bersekolah. Semoga kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan pendidikan dan kesejahteraan anak-anak di daerah ini.
Ketika ada pengajaran sampai pelosok Papua maka diharap akan menaikkan kualitas SDM di Bumi Cendrawasih. Pemerataan program ini sangat penting karena akan menaikkan tingkat kecerdasan anak-anak di seluruh Papua. Jangan hanya murid yang ada di Jayapura atau kota lain yang bisa belajar. Namun siswa yang ada di desa juga berhak mendapatkan program untuk meningkatkan kualitas SDM mereka.
Memang ada wajib belajar 9 tahun yang dicanangkan pemerintah sejak era Orde Baru. Untuk melaksanakan program ini maka Polri membantu agar para siswa yang berada di wilayah terpencil Papua juga bisa mendapatkan pendidikan yang layak. Polri siaga membantu para guru untuk meringankan mereka, agar lebih banyak lagi anak Papua yang cerdas.
Sementara itu, Kasatgas Humas Ops Rasaka Cartenz 2023 Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo berharap kegiatan Si Ipar dapat ditingkatkan. Harapannya melalui kegiatan ini dapat mendongkrak kemajuan dan potensi yang mereka miliki sehingga dapat bermanfaat baik dalam kehidupan sehari-hari maupun di masa depan nantinya.
Diharap dengan peningkatan program si Ipar maka akan makin meningkatkan kualitas SDM Papua. Penyebabnya karena ada pemerataan pendidikan di seluruh wilayah Bumi Cendrawasih. Anak-anak di pelosok sekalipun bisa sekolah karena sudah ada gedung SD berikut dengan pengajarnya, juga aparat yang menjadi guru bantu. Kedatangan mereka sangat membantu karena ada sekolah yang masih kekurangan guru.
Sementara itu, upaya meningkatkan SDM di wilayah terpencil dilakukan oleh Satgas Pamtas Statis RI-PNG Yonif 122/Tombak Sakti. Selain menjaga perbatasan negara, mereka menjadi tenaga pendidik di Sekolah Dasar (SD) Inpres Kampung Suskun Distrik Arso Timur, Kabupaten Keerom, Papua.
Danpos Yamara Sertu Kelpin Saputra menegaskan bahwa pendidikan merupakan kebutuhan dasar bagi setiap individu. Sebelum berangkat tugas aparat sudah dipersiapkan sebagai tenaga pendidik. Mendapat pembekalan pengetahuan sebagai tenaga pendidik. Baik dari satuan maupun dari Kementerian Pendidikan Nasional. Sehingga kesempatan ini tidak disia-siakan untuk membantu masyarakat di wilayah perbatasan.
Saat ini SDM menjadi kata kunci dalam menghadapi berbagai tantangan dalam megatrend dunia yang dinamis. Pemerintah memandang pengembangan SDM Papua menjadi langkah untuk percepatan pembangunan Papua. Percepatan pembangunan Papua akan menerapkan pembangunan yang selaras dengan konteks pembangunan berkelanjutan (SDGs) 2030.
Roadmap pengembangan SDM Unggul dalam menunjang transformasi ekonomi Papua akan dilakukan dalam pendidikan formal dan vokasi, kolaborasi dan kerjasama, sarana pendidikan dan pelatihan.
Langkah pertama untuk meningkatkan SDM adalah dengan pendidikan. Penyebabnya karena dengan pendidikan maka putra Papua memiliki kecerdasan. Mereka bisa menempuh pendidikan yang lebih tinggi dengan beasiswa Otsus (otonomi khusus).
Pembangunan sumber daya manusia dilakukan di seluruh Papua sampai ke wilayah pelosok. Pemerataan pendidikan harus dilakukan karena merupakan hak bagi warga Papua, dan mereka adalah warga negara Indonesia yang kena wajib belajar minimal 9 tahun. Dengan pendidikan maka SDM mereka akan jauh lebih baik dan memajukan Papua.