Pemerintah Tingkatkan Investasi di Berbagai Daerah
Oleh : Dodik Prasetyo )*
Investasi merupakan hal yang digadang-gadang oleh pemerintah untuk meningkatkan sektor perekonomian. Tidak hanya di jantung ibu kota, investasi juga perlu ditingkatkan di berbagai daerah di Indonesia agar perekonomian di daerah tersebut juga turut mengalami peningkatan.
Pemerintah terus berupaya dalam meningkatkan investasi di berbagai daerah, antara lain di kawasan yang merupakan tujuan investasi seperti Batam. Kota Batam sendiri juga terus melakukan pengembangan di berbagai bidang, salah satunya yang berkaitan dengan industri yang mendukung penerbangan nasional dengan memanfaatkan kawasan ekonomi khusus (KEK). Di Batam upaya menyerap investasi terus ditingkatkan sehingga hal tersebut semakin berkontribusi pada perekonomian lokal dan nasional.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa Singapura sangat ingin bekerja sama dengan Batam, dirinya mengatakan bahwa Batam sedang menjajaki pengembangan data center, antara lain IBM akan membangun hybrid cloud di Nongsa Digital Park (NDP) dan lainnya. Airlangga juga menegaskan bahwa Batam harus diperkuat dengan koneksi pulau sekitar Bintan, seperti Singapura dengan Pulau Sentosa.
Indonesia dan Singapura sedang menjajaki pembangunan jembatan yang menghubungkan Batam dan Bintan, rencananya konstruksi akan dimulai pada tahun 2022 ini, untuk mengejar target sebelum pergantian presiden pada 2024 mendatang.
Jembatan inilah yang nantinya akan menjadi jembatan terpanjang yang membelah laut karena memiliki panjang 12 Km, mengalahkan jembatan Suramadu yang menghubungkan Surabaya dan Madura sepanjang 5,43 Km.
Pada kesempatan berbeda, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi sepanjang periode April-Juni atau hingga kuartal II 2022 mencapai Rp 302,2 triliun atau meningkat sebesar 7% dibandingkan dengan kuartal I 2022 yang realisasinya mencapai Rp 282,4 triliun.
Secara kumulatif data realisasi investasi sepanjang periode Januari-Juni Tahun 2022 atau hingga semester I 2022 mencapai Rp 584,6 triliun atau meningkat sebesar 32,0% (yoy) dibanding dengan periode yang sama pada tahun 2021. Hal ini menunjukkan bahwa kementerian Investasi telah mengumpulkan sekitar 51% dari total target investasi tahun ini sebesar Rp 1.200 triliun.
Bahlil Lahadalia selaku Menteri Investasi/Kepala BKPM menyampaikan bahwa, capaian ini menjadi salah satu pertanda bahwa investasi di Indonesia telah pulih sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia pada dua tahun yang lalu. Hal ini juga menjadi momentum bagi para pengusaha untuk kembali menjalankan roda usahanya.
Menurut Bahlil, Pandemi telah menjadikan para pelaku usaha melakukan penyesuaian, baik berupa penundaan maupun penghentian produksi sementara waktu. Di saat bersamaan pemerintah juga melakukan berbagai upaya untuk membantu para pelaku usaha agar tetap bertahan.
Dirinya juga menuturkan, bahwa persebaran realisasi investasi di luar Pulau Jawa pada triwullan ini kembali lebih unggul dari Pulau Jawa dengan kontribusi sebesar Rp 157,1 triliun atau 52,0% dari total investasi, meningkat 38,0% dari periode yang sama di tahun 2021.
Adapun investasi di luar Pulau Jawa mendapat kontribusi besar dari Sulawesi Tengah di peringkat ketiga dan Riau di peringkat kelima. Selain dua daerah tersebut, posisi lima besar diduduki oleh provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta dan Jawa Timur yang masih memberikan kontribusi besar dalam realisasi investasi pada triwulan ini.
Dari hasil tersebut rupanya membawa dampak positif bagi Sulawesi Tengah, di mana penyerapan tenaga kerja pada periode semester I tahun 2022 berhasil tembus 18.801 orang.
Di Sulawesi Tengah, didapati data bahwa sampai dengan bulan Juni 2022, telah diterbitkan Nomor Induk Berusaha (NIB) berdasarkan data dari Online Single Submission (OSS) berbasis risiko sejumlah 5.489. Dengan rincian 5.366 pelaku UKM dan 123 pelaku Non UKM dengan jumlah sebaran 20.793 proyek di Kabupaten/Kota di Sulawesi Tengah.
Capaian realisasi pada kuartal ini rupanya mampu menyerap tenaga kerja sebesar 430.534 orang, sedangkana selama periode Januari-Juni 2022 adalah sebanyak 630.547 orang.
Berdasarkan sektor usaha, pada kuartal ini realisasi investasi terbesar berasal dari sektor industri pengolahan, terutama sektor industri logam dasar, barang logam bukan mesin dan peralatannya yang berkontribusi 42,1% dari total investasi.
Sektor lainnya sebagai penyumbang terbesar terdiri dari sektor pertambangan, sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran serta sektor transportasi, gudang, telekomunikasi dan industri makanan.
Dengan melihat kinerja perekonomian di Indonesia saat ini, pertumbuhan realisasi investasi, Bahlil mengatakan bahwa pihaknya masih tetap optimis bahwa target investasi yang diarahkan Presiden Joko Widodo sebesar Rp 1.200 Triliun pada Tahun 2022 dapat dicapai dengan kerjasama pemerintah pusat, pemerintah daerah dan juga para investor.
Peluang investasi di daerah tentu saja masih terbuka sangat lebar, investasi di daerah tentu saja dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah serta pemenuhan layanan dasar masyarakat. Keberadaan investasi di daerah diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi, sosial serta manfaat lainnya guna mewujudkan tujuan dari adanya investasi.
)* Penulis adalah kontributor Ruang Baca Nusantara