Pemindahan Ibu Kota Negara Tunjukkan Keberagaman Indonesia
Oleh : Abdul Karim )*
Pemerintah akan memindahkan ibu kota negara ke Penajam Paser Utara. Selain untuk memeratakan pembangunan, relokasi tersebut diharapkan dapat menunjukkan keberagaman Indonesia.
Sebentar lagi ada peristiwa penting yang patut dicatat dalam buku sejarah yakni pemindahan ibu kota Indonesia ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Pemindahan sebuah ibu kota negara tentu bukan main-main dan butuh persiapan matang. Terlebih, pemindahan ini memiliki banyak misi penting, di antaranya untuk menghilangkan kesenjangan antar daerah di Indonesia.
Kepala Badan Intelijen Negara Jenderal (Purn) Budi Gunawan menyatakan bahwa pemindahan ibu kota negara akan menunjukkan upaya bahwa Indonesia bukan hanya pulau Jawa. Negeri ini memiliki luas yang melimpah dengan ekosistem yang luar biasa. Dalam artian, jawa-sentris akan dihapus karena akan ada pemerataan pembangunan, dimulai dari Kalimantan.
Pemindahan ibu kota negara akan mengubah stigma tersebut. Sebelumnya, jika kita ditanya apa ibu kota Indonesia pasti jawabannya DKI Jakarta tetapi apakah rakyat Indonesia akhirnya yang terlihat hanya orang Jawa, karena ibu kota ada di pulau Jawa? Citra negatif ini akan dihapus dan diganti, bahwa ada banyak etnis yang ada di negeri ini, dan semuanya unggul.
Jenderal (Purn) Budi Gunawan melanjutkan, Presiden Jokowi ingin menghapus kesenjangan antara pulau Jawa dengan pulau-pulau lainnya. Dalam artian, diharap dengan penghapusan ini maka baik di jawa maupun sumatera atau daerah lain juga sama-sama maju. Sehingga seluruh WNI akan mendapatkan keadilan karena tiap daerah memiliki modernitas dan fasilitas yang sama rata, walau mereka bukan orang jawa.
Memang sejak zaman pra kemerdekaan, Indonesia (yang dulu bernama nusantara) diplot untuk berpusat di pulau Jawa. Akan tetapi jauh setelah kemerdekaan jangan sampai pemusatan ini malah merugikan, karena pembangunan ada di Jawa saja. Sedangkan di pulau-pulau lain masih belum merata.
Ketika ibu kota negara dipindah ke Kalimantan Timur maka akan menunjukkan pemerataan pembangunan, dimulai dari Kalimantan. Selain itu, relokasi tersebut juga menunjukkan keberagaman Indonesia. Penyebabnya karena nantinya di ibu kota negara baru, pekerjanya bukan hanya dari suku jawa, tetapi juga dari kutai, banjar, dan suku-suku lain di Indonesia.
Para pekerja di ibu kota negara yang baru akan menunjukkan implementasi dari bhinneka tunggal ika, benar-benar berbeda-beda tetapi satu jua. Mereka tidak mempermasalahkan perbedaan leluhur, keyakinan, warna kulit, kebiasaan, dll. Akan tetapi kompak untuk terus bersatu demi masa depan Indonesia yang lebih baik.
Keberagaman memang terus ditunjukkan oleh Presiden Jokowi karena faktanya Indonesia memang terdiri dari banyak etnis. Multikultular ini bukan menjadi kelemahan, justru jadi kelebihan. Penyebabnya karena makin banyak etnis maka makin banyak kebudayaan di negeri ini dan bisa ‘dijual’ menjadi paket-paket pariwisata, sehingga akan menarik banyak wisatawan asing dan menambah devisa negara.
Dengan keberagaman maka akan menunjukkan sila persatuan Indonesia, karena ada banyak warga yang berasal dari etnis yang berbeda tetapi tidak berpesang satu sama lain. Justru mereka akan bahu-membahu dalam membangun ibu kota negara baru. Sehingga wilayah tersebut akan jadi kota yang ultra modern dan patut dibanggakan.
Pemindahan ibu kota negara menunjukkan keberagaman Indonesia, juga akan menghapus stigma jawa-sentris. Indonesia tak hanya pulau jawa tetapi memiliki banyak sekali wilayah lain yang sangat potensial, baik di bidang pertanian, peternakan, maupun pariwisata. Saat ibu kota negara pindah maka warga di tempat baru terdiri dari banyak etnis, yang saling menghargai perbedaan dan mencintai keberagaman.
)* Penulis adalah Kontributor Lingkar Pers Dan Mahasiswa Cikini