Pemindahan Ibu Kota Negara Wujudkan Indonesia Maju
Oleh : Raavi Ramadhan )*
Pelaksanaan pembangunan Ibukota Negara Baru (IKN) ini sudah mendekati tahap realisasi. Sehingga dukungan masyarakat kian dibutuhkan, demi kelancaran program yang telah dicanangkan untuk mewujudkan visi Indonesia Maju.
Rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) baru ini telah bergulir cukup lama. Tak hanya mengejar proses, namun pematangannya juga diperhatikan. Pasalnya, IKN ini akan memuat keseluruhan tata kelola negara. Keuntungan lain dari adanya pemindahan IKN ini ialah penyerapan tenaga kerja sebanyak-banyaknya. Terlebih bagi masyarakat lokalnya.
Sebelumnya, Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Sofyan Djalil menyebut lokasi ibu kota baru Indonesia tepatnya berada di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Namun pihaknya masih mengunci rapat di mana lokasi persisnya ibu kota baru tersebut akan dibangun. Dirinya mengaku tidak ingin membocorkan terkait lokasi pasti sebelum memastikan ketersediaan lahannya.
Alasan dibalik pemilihan Kaltim sebagai ibukota baru antara lain;
- Minim konflik sosial
Alasan penting pemindahan IKN ke Kaltim ini ialah minimnya konflik sosial. Presiden menyebut, kajian pemindahan ibu kota Negara tidak hanya berfokus pada infrastruktur, namun juga sosiologis dan sosiopolitiknya yang harus dipertajam.
Sedangkan, Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Hadi Mulyadi menyebut jika di Kaltim tidak pernah terjadi konflik sosial yang massif meskipun masyarakat Kaltim bersifat heterogen, yakni perpaduan semua suku dan agama mampu berbaur secara alami - Ketersediaan lahan yang dinilai memadai
Menurut Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor, dirinya mengatakan penyediaan lahan untuk kebutuhan ibu kota negara yang baru, Kaltim tidak ada masalah.
Saat ini, ditengarai telah tersedia lahan yang cukup memadai, yakni sekitar 68.000 hektare dan sudah dilaporkan kepada pemerintah pusat. Bahkan, lahan tersebut masih dapat diperluas lagi, yakni ke wilayah timur maupun barat.
Perluasan yang dimungkinkan ini setidaknya mencapai hingga 200 ribu hektare. Dan tidak ada masalah terkait status kepemilikan lahannya. Lebih lanjut dirinya menjelaskan, rencana pemindahan ibu kota ke Kalimantan sangatlah tepat untuk mewujudkan Indonesia Sentris. - Minim Bencana
Secara geografis, Kaltim diklaim minim bencana, mulai dari bencana longsor, gempa bumi atau yang lainnya. Meski tidak 100 persen. Hal ini merujuk pada pernyataan Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono, yang menuturkan bahwa Kalimantan tidak sepenuhnya terbebas dari gempa.
Ditengarai setelah BMKG melakukan instalasi uji monitoring gempa bumi di Kalimantan tahun 2006 hingga 2008, aktivitas gempa di Kalimantan dapat terlihat, dan sejak dulu ada. Namun, intensitasnya tidak seperti daerah lain yang dianggap cukup sering. - Kondisi infrastruktur Cukup Lengkap
Presiden Jokowi menyebutkan di Kaltim telah ada sejumlah infrastruktur pendukung, berupa bandara internasional, pelabuhan laut, dan juga jalan tol. Hal ini berarti, akan banyak menghemat anggaran. Presiden, juga sangat mendukung pemindahan Ibu Kota di Kalimantan Timur pasalnya berada di tengah lintasan tol Samarinda-Balikpapan. - Fasilitas Olahraga yang mumpuni
Selain sektor infrastruktur yang diklaim cukup mumpuni, Kalimantan Timur juga mempunyai tiga stadion internasional. Seperti yang pernah dilaporkan sebelumnya, terdapat beberapa stadion yang ada di Kalimantan Timur yang layak untuk menghelat pertandingan skala internasional. Seperti, Stadion Palaran, Samarinda. Stadion tersebut dikatakan telah mulai beroperasi sejak 2008, tepatnya saat perhelatan Pekan Olahraga Nasional di kota Samarinda.
Kemudian Stadion Aji Imbut, di wilayah Tenggarong, Kutai Kartanegara. Stadion yang diresmikan pada tahun 2011 ini mempunyai kapasitas hingga 35.000 penonton. Ada lagi Stadion Batakan, Balikpapan yang memiliki kapasitas hingga 40.000 tempat duduk. Desain stadion ini disebut-sebut mirip dengan Stadion Emirates di kota London. Wah, keren sekali kan?
Berdasarkan hal ini tentunya realisasi pembangunan sudah dipastikan akan berjalan dengan lancar. Apalagi rekruitmen tenaga kerja untuk melaksanakan proses pembangunannya akan memberikan sumber ekonomi jangka panjang. Belum lagi penyerapan tenaga kerja di sektor lainnya. Jadi, tak perlu khawatir, masalah pengangguran tentunya dapat teratasi dengan sangat baik. Lebih lanjut pemindahan IKN ini akan memberikan nuansa baru serta meningkatkan kinerja para aparatur pemerintah agar makin optimal dalam membangun Indonesia lebih maju lagi! Mari dukung realisasi Pemindahan IKN ini. Agar pelaksanaannya lekas terpenuhi.
)* Penulis adalah kontributor pustaka Institute Jakarta