Pemuda Papua Dukung Penegakan Hukum Terhadap KST
Oleh : Salmon Kadepa )*
Menjadi sangat penting adanya dukungan dari seluruh elemen masyarakat di Indonesia, termasuk dari para pemuda di Bumi Cenderawasih kepada bagaimana upaya para aparat keamanan untuk bisa terus menghukum dengan tegas kelompok separatis dan teroris (KST) Papua.
Para pemuda di Papua yang tergabung dalam Barisan Merah Putih (BMP) terus mendukung para aparat keamanan dari pasukan gabungan yang terdiri dari Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dan Badan Intelijen Negara (BIN) dalam melakukan penegakan hukum yang setegas-tegasnya dan seadil-adilnya terhadap gerombolan KST di Papua.
Tentunya upaya penegakan hukum secara tegas tersebut sangat perlu untuk dilakukan dan ditingkatkan oleh aparat keamanan lantaran selama ini KST Papua juga terus melakukan sejumlah aksi kekerasan yang sangat brutal dan tidak manusiawi, mulai dari pengrusakan, penyanderaan bahkan pembunuhan kepada masyarakat sipil, termasuk juga kepada aparat keamanan yang bertugas di Bumi Cenderawasih.
Maka dari itu, serangkaian aksi brutal yang dilakukan oleh KST, sudah sangat mencederai citra masyarakat orang asli Papua (OAP) yang sebenarnya sangat ramah. Hal itu sama sekali tidak bisa dibiarkan terus menerus dan memang perlu upaya dengan sangat tegas serta cepat untuk segera ditindak.
Mengenai dukungan yang diberikan oleh para pemuda di Papua itu, Ketua BMP Papua, Max Ohee dalam salah satu siaran pers di Jayapura pada hari Selasa lalu menyatakan bahwa sudah lebih dari 3 (tiga) bulan lamanya, upaya pembebasan dari Kapten Pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, masih juga belum membuahkan hasil.
Pilot dari Maskapai Penerbangan Susi Air tersebut disandera oleh KST Papua pimpinan Egianus Kogoya. Dari penyanderaan yang dilakukan, terdapat beberapa hal permintaan atau tuntutan yang juga sekaligus menjadi ancaman dari KST Papua yang sangat berlebihan kepada Pemerintah RI sebagai persyaratan mereka membebaskan Philip Mark Mehrtens.
Sudah menjadi rahasia umum pula bahwa memang gerombolan kelompok separatis dan teroris di Bumi Cenderawasih pimpinan Egianus Kogoya sendiri merupakan gerombolan yang kerap kali melakukan sejumlah rangkaian aksi teror dan kekerasan terhadap masyarakat setempat hingga para aparat keamanan yang mengakibatkan terjadinya gangguan stabilitas keamanan di Bumi Cenderawasih.
Sebenarnya seluruh masyarakat Papua merupakan orang-orang yang sangat cinta akan kedamaian dan mereka pun sangat berharap supaya situasi yang aman, damai, serta tenteram bisa kembali ke wilayah mereka dan segera menghilangkan segala situasi mencekam akibat ulah brutal dari KST Papua.
Akan tetapi, keberadaan gerombolan kelompok separatis dan teroris tersebut, yang terus saja melangsungkan sejumlah rangkaian aksi kekejaman yang sama sekali tidak manusiawi, maka seolah menimbulkan kesan di masyarakat bahwa orang Papua adalah orang-orang yang jahat, padahal sama sekali tidaklah demikian.
Memang segala bentuk atau jenis kekerasan yang terus dilakukan oleh KST Papua, entah itu terhadap orang Papua sendiri maupun orang non Papua sama sekali tidak bisa dibenarkan dan merupakan sebuah tindakan yang sama sekali tidak mencerminkan rasa kemanusiaan.
Untuk itu, segala pihak, utamanya para pemuda yang tergabung ke dalam Barisan Merah Putih (BMP) tersebut dengan tegas mengungkapkan pernyataan sikap mereka dan meminta kepada gerombolan kelompok separatis dan teroris di Bumi Cenderawasih itu untuk bisa segera melepaskan pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens.
Sementara itu, Ketua Pemuda Mandala Trikora Provinsi Papua, Ali Kabiay juga menyatakan bahwa pihaknya terus meminta agar penegakan hukum yang dilakukan oleh para aparat keamanan personel gabungan yang terdiri dari TNI, Polri hingga BIN tersebut di Papua memang hendaknya harus terus mengutamakan adanya pemenuhan Hak Asasi Manusia (HAM).
Penegakan hukum yang setegas-tegasnya memang perlu dilakukan, karena posisi Kapten Philip Mark Mehrtens telah datang jauh-jauh dari luar negeri dan meninggalkan kampung halamannya, seluruh upaya tersebut dia lakukan hanya demi untuk bisa melayani kepentingan masyarakat Papua sendiri. Namun justru dia harus mengalami kejadian seperti ini. Tentu sama sekali tidak ada kata ampun bagi KST Papua dan bisa harus segera ditindak.
Hukuman yang sangat tegas memang hendaknya langsung bisa dilakukan oleh para aparat keamanan bagi KST Papua. Maka dari itu diperlukan pula dukungan dari berbagai macam pihak lainnya, seperti para pemuda generasi penerus bangsa di Bumi Cenderawasih sendiri yang terus mendukung bagaimana upaya aparat keamanan dalam menciptakan situasi yang kondusif dan mengembalikan kedamaian di Tanah Papua.
)* Penulis adalah Mahasiswa Papua tinggal di Bandung