Pemuka Agama Papua Dukung Keberlanjutan Otsus
Oleh : Edward Wanggai )*
Tokoh agama di Papua mendukung keberlanjutan Otonomi Khusus karena program ini sangat bermanfaat bagi rakyat di Bumi Cendrawasih. Berkat Otsus, ada beasiswa yang bisa dinikmati oleh para putra Papua.
Papua tak lagi menjadi daerah yang terpinggirkan, karena saat ini sudah sangat maju dan modern. Di Bumi Cendrawasih banyak fasilitas dan infrastruktur yang dibangun oleh pemerintah, seperti jalan trans papua, sehingga memudahkan mobilitas rakyat. Semua ini dibangun berkat dana Otsus yang terus digelontorkan oleh pemerintah.
Otsus jilid 2 disetujui oleh seluruh rakyat Papua, termasuk para tokohnya, karena nominalnya makin besar. Berarti makin banyak fasilitas yang dibangun di Bumi Cendrawasih, sehingga masyarakatnya makin maju.
Tokoh agama di Papua juga mendukung keberlanjutan Otsus. Vikjen Keuskupan Agung Merauke Pastor Hendrikus Kawirop menyatakan bahwa Otsus memberi kesejahteraan bagi masyarakat di Bumi Cendrawasih, lebih-lebih dalam pendidikan dan ekonomi masyarakat.
Selama ini dana Otsus tidak hanya diperuntukkan bagi pembangunan infrastruktur dan fasilitas lainnya, tetapi juga pendidikan. Untuk bidang pendidikan, salah satu manfaat yang paling dirasakan dari Otsus adalah beasiswa, yang dibagikan untuk para putra Papua dari jenjang SD hingga kuliah. Mereka bisa belajar tanpa harus pusing memikirkan biaya SPP dan lain-lain.
Para pemuda berprestasi ini juga bisa kuliah, tak hanya di universitas di Papua, tetapi juga di Jawa, bahkan di luar negeri. Mereka mengharumkan nama Bumi Cendrawasih karena telah berhasil menjadi sarjana dan calon pemimpin di masa depan. Setelah lulus, banyak dari mereka yang mengabdikan diri dan menjadi pegawai pemerintahan di Papua.
Sementara itu, salah satu alumni beasiswa Otsus yang berhasil berkarir di ibukota adalah Billy Mambrasar. Putra asli Papua ini menjadi staf khusus Presiden Jokowi dan sangat membanggakan, karena telah sukses diangkat jadi pejabat di usia muda.
Ekonomi masyarakat Papua juga terangkat berkat dana Otsus. Buktinya ketika warga dulu rumahnya masih tradisional dan dibuat memakai bahan-bahan alam, sejak ada infrastruktur berupa jalan raya yang dibangun dengan dana Otsus, sudah meningkat. Kini rumah mereka jadi permanen (sebagian semi permanen), karena perekonomiannya meningkat berkat lancarnya transportasi.
Tokoh Agama Islam Kabupaten Asmat Ustad Abdul Shamat Lahuze menyatakan kesetujuannya akan perpanjangan Otsus, yang akan digunakan untuk kemajuan rakyat Papua. Ia miris karena kehidupan masyarakat Asmat masih jauh dari kata layak. Jika ada dana Otsus tentu membantu mereka agar memiliki kehidupan yang lebih baik.
Salah satu poin plus dalam Otsus adalah prioritas bagi OAP (orang asli Papua). Warga asli Asmat sudah dijamin oleh UU Otsus, sehingga mereka juga mendapatkan prioritas. Misalnya ketika ada proyek, maka yang diterima sebagai pekerja adalah warga asli, karena memang diprioritaskan. Hal ini bertujuan agar mereka mudah mendapatkan pekerjaan, sehingga taraf hidupnya makin baik.
Keberlanjutan Otsus sangat didukung oleh masyarakat karena mereka mendapatkan beribu manfaat, mulai dari infrastruktur, fasilitas, sampai bidang pendidikan dan kesehatan. Orang asli Papua juga mendapat prioritas sehingga makin mudah mendapatkan pekerjaan. Sementara anak-anak mereka bisa lanjut bersekolah dan kuliah dengan beasiswa Otsus.
Para tokoh agama menyetujui perpanjangan Otsus, karena program ini terbukti memajukan warga Papua. Otsus bukanlah program yang memaksakan warga, tetapi justru membuat mereka maju, berkat berbagai fasilitas yang dibangun oleh pemerintah. Dengan fasilitas itu maka mereka bisa jadi warga modern dan tidak memiliki kesulitan finansial.
)* Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Aceh