Penanganan Covid-19 Menunjukkan Perbaikan
Oleh : Raditya Rahman)*
Pemerintah terus berjuang keras dalam mengendalikan laju penularan Covid-19. Sejak pertama kali diumumkan pada awal Maret 2020, penanganan Covid-19 di Indonesia pun terus mengalami perbaikan.
Pandemi Covid-19 di Indonesia memang belum dinyatakan berakhir, namun perkembangan penanganan covid-19 secara mingguan pada 10 provinsi menunjukkan hasil yang relatif baik. Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menunjukkannya melalui data perbandingan jumlah kasus dan perbandingan jumlah kematian periode 5-11 Oktober 2020 vs 12-18 Oktober 2020.
Melihat kenaikan tertinggi ada di Provinsi Papua yang mengalami kenaikan mencapai 27, persen. Diikuti Sulawesi Selatan dengan kenaikan 5,5%, Jawa Tengah naik 1,6%, Kalimantan Selatan naik 1,2% dan Nangroe Acehh Darussalam 0,3%. Namun beberapa provinsi juga mengalami penurunan jumlah kasus terdapat di Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur dan Bali.
Wiku menambahkan bahwa penurunan tertinggi ada di Provinsi Bali dengan jumlah 17,3%. Disusul DKI Jakarta turun 9,2%, Jawa Barat turun 8,7%, Jawa Timur turun 6,4% dan Sumatera Utara turun 6,3%
Meski demikian, ia berpesan agar pencapaian beberapa provinsi tidak membuat pemerintah daerah dan masyarakat menjadi lengah dan berpuas diri. Terutama karena angka kematian yang cukup memprihatinkan.
Pihaknya juga meminta agar seluruh fasilitas pelayanan kesehatan agar betul-betul mengikuti standar pengobatan dan pelayanan yang telah ditentukan Kementerian Kesehatan bersama 5 organisasi kedokteran.
Adapun untuk provinsi yang pada pekan ini belum mencapai perkembangan yang baik, agar terus diupayakan menekan penularan sehingga angka kasusnya dapat menurun. Ia meminta agar seluruh pemerintah daerah dapat memastikan kualitas terbaik dalam menangani pasien Covid-19 termasuk menangani pasien sejak dini. Termasuk pasien dengan gejala sedang dan berat. Sehingga dapat meningkatkan potensi kesembuhan dan meminimalisir potensi kematian.
Wiku juga mengingatkan kepada masyarakat, baik tua muda dan dimanapun berada agar segera menghubungi fasilitas kesehatan terdekat apabila merasakan gejala-gejala Covid-19. Masyarakat juga diharapkan tidak meremehkan sedikitpun adanya gejala-gejala Covid-19.
Sementara itu, pemerintah juga merasa optimis dalam upaya penanganan covid-19 di Tanah Air. Hal tersebut diwujudkan dengan berbagai upaya, seperti peningkatan kapasitas pemeriksaan spesimen dan memperbanyak laboratorium untuk pengujian sampel di beberapa wilayah di Indonesia.
Berdasarkan data satgas penanganan covid-19, laboratorium untuk pengujian sampel spesimen covid-19 mencapai 377 lab dalam kurun waktu tujuh bulan terakhir. Adanya penambahan lab tersebtu diharapkan dapat mempercepat upaya tracing dan testing pasien Covid-19, sehingga penanganan Covid-19 dapat lebih dioptimalkan.
Dengan bertambahnya laboratoriim tersebut, tentu saja rata-rata pemeriksaan spesimen telah mencapai 270 ribu spesiman dari sekitar 33 ribu orang per hari. Setiap satu orang tersebut dapat diambil sampelnya lebih dari satu. Dengan kata lain, angka rata-rata pemeriksaan spesimen tersebut berada pada posisi 82,51 persen dai yang ditargetkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Data tersebut sekaligus menunjukkan bahwa Pemerintah Pusat sangat serius dan terus optimis dalam meningkatkan kapasitas pemeriksaan spesimen untuk penanganan Covid-19 di Tanah Air.
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo menunjukkan bahwa angka kesembuhan pasien Covid-19 di tanah air juga mengalami peningkatan sebesar 7,2%. Angka tersebut sekaligus melampaui standar WHO.
Pencapaian tersebut tentu tidak lepas dari adanya kerja sama dan kerja keras dari seluruh komponen yang ada di daerah. Sehingga seluruh unsur yang terlibat dalam penanganan Covid-19 patut mendapatkan apresiasi.
Meski Indonesia telah berduka dengan meninggalnya 100 lebih dokter yang gugur saat pandemi Covid-19. Namun, anagka kesembuhan yang tinggi menjadi suatu hal yang perlu disyukuri.
Para tenaga kesehatan terus berinovasi dalam menangani pandemi virus yang baru pertama kali muncul di dunia ini. Sehingga, pasien yang sembuh semakin banyak sejak pandemi covid-19 merebak pada Maret 2020.
Founder & Chairman MarkPlus, Hermawan Kartajaya merasa, pemerintah sudah melakukan penanganan pandemi covid-19 secara terukur.
Selain kerja pemerintah, upaya penanganan covid-19 ini tentu saja memerlukan keterlibatan masyarakat secara aktif sesuai dengan kapasitas masing-masing. Termasuk dalam hal kepatuhan terhadap protokol kesehatan.
Penanganan Covid-19 di Indonesia haruslah mendapatkan dukungan dari banyak pihak, karena pandemi ini adalah adalah masalah kita bersama sehingga diperlukan sikap gotong royong untuk bersama-sama menjaga diri dan orang disekitar dari penularan virus corona.
)* Penulis adalah pengamat sosial politik, aktif dalam Gerakan Mahasiswa (Gema) Jakarta