Penanganan Pandemi Covid-19 di Indonesia Membaik
Oleh : Kurnia Sandi )*
Penanganan pandemi Covid-19 berangsur membaik dan jumlah pasien Corona makin menurun. Masyarakat pun diimbau untuk selalu taat Prokes dan mematuhi kebijakan Pemerintah agar transisi pandemi ke endemi lekas terwujud.
Di awal tahun 2020 kita masuk ke masa pandemi yang menegangkan karena jumlah pasien Corona meroket, ditambah lagi vaksinnya belum ditemukan. Semuanya sibuk berlindung di rumah dan kegiatan di luar bagaikan mati suri. Corona menjadi bencana dan kondisi ini terjadi secara global.
Namun bulan April 2022 ini situasi di Indonesia sudah berangsur-angsur membaik. Dokter Siti Nadia Tarmidzi, juru bicara vaksinasi Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa terjadi penurunan yang signifikan, jika dibandingkan dengan minggu sebelumnya. Hal ini menunjukkan sistem ketahanan di Indonesia berlangsung dengan baik.
Kondisi ini benar-benar membuat kita bersyukur karena ada harapan untuk keluar dari fase pandemi. jika dilihat dari data Tim Satgas Covid-19, maka per tanggal 25 April 2022 jumlah pasien Corona ada 317 orang, sedangkan seminggu sebelumnya (18 April 2022) ada 559 orang.
Data dari Tim Satgas Covid-19 menunjukkan bahwa penurunan pasien benar-benar terjadi secara signifikan karena tinggal 8% dari bulan sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja pemerintah dalam menangani pandemi amat baik. Sejak awal datangnya Corona kita dihimbau untuk di rumah saja, memakai masker, dan mematuhi protokol kesehatan lainnya.
Ketika mulai ada pelonggaran aktivitas maka masyarakat dihimbau untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Jika ada yang melanggar, misalnya membuat kerumunan dengan sengaja, akan langsung dibubarkan oleh aparat dan satgas Covid-19. Penyelenggara juga didenda 2 juta rupiah. Ketegasan ini diperlukan agar semuanya disiplin melawan Corona saat pandemi.
Kinerja tenaga kesehatan juga patut dipuji karena mereka bekerja ekstra keras saat pandemi, bahkan ada yang kerja dalam sistem long shift (lebih dari 12 jam sehari) ketika ada lonjakan pasien. Mereka rela jauh dari keluarga (karena menginap di tempat lain untuk menghindari penularan ke keluarganya) dan bekerja habis-habisan demi kesehatan para pasien.
Tak heran pemerintah memberikan intensif kepada para dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lain sejak awal pandemi. Mereka patut diberi penghargaan karena rela merawat pasien Corona walau resikonya sangat tinggi.
Walau jumlah pasien Corona menurun, masyarakat tetap wajib untuk divaksin. Pasalnya, cakupan vaksinasi masih 50-60% dari jumlah WNI. Vaksinasi penting sampai tiga kali suntikan agar imunitas tubuh tetap kuat saat pandemi. Segeralah cari booster agar tetap sehat, apalagi sebelum berangkat mudik, vaksinnya harus lengkap.
Masyarakat juga dihimbau untuk tetap menaati protokol kesehatan walau kasus Corona menurun di negeri ini. Pandemi belum selesai sehingga semuanya harus taat protokol. Terutama memakai masker, dan jangan teledor untuk bepergian tanpa masker. Masker amat penting untuk melindungi dari Corona, terutama varian omicron.
Taati juga poin dalam protokol kesehatan lain seperti menjaga jarak, mencuci tangan, dan menjaga higienitas. Pastikan juga rumah dan lingkungan selalu bersih. Terutama pada AC, kipas angin, dan saluran udara, karena Corona mudah menyebar di udara yang lembab dan kotor.
Kondisi pandemi pelan-pelan membaik dan jumlah pasien Corona menurun drastis jika dibandingkan dengan bulan lalu. Semua ini berkat kerja keras dari pemerintah dan para tenaga kesehatan. Namun masyarakat harus disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan agar aman dari Corona mengingat pandemi Covid-19 masih terjadi.
)* Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini