Pendekatan Baru Utamakan Keselamatan dan Kesejahteraan Orang Asli Papua
Permasalah Papua hingga saat ini masih menjadi prioritas bagi Pemerintah Pusat, khususnya mengenai keamanan dan kesejahteraan masyarakat Papua.
Pemerintah saat ini fokus untuk menggunakan pendekatan humanis dan kesejahteraan guna mengatasi isu Papua.
Menyikapinya, DR. (Cand) David Norfolk, selaku Direktur Lentera Research Institute angkat bicara. Ia melihat pendekatan humanis dan kesejahteraan tersebut sebagai komitmen pemerintah pusat dalam mengatasi isu Papua. Ia percaya bahwa pendidikan dan sosial keagamaan menjadi kunci untuk mengatasi isu Papua.
‘’Saya percaya bahwa dengan event pendidikan dan juga sosial keagamaan itu menjadi komitmen bagi pemerintah pusat dalam mengatasi isu Papua dengan menggunakan pendekatan humanis dan kesejahteraan.’’ Ujar David Pada acara webinar (21/02/2022).
Lebih lanjut, Ia mengatakan pendekatan intelektualitas dan keagamaan merupakan bagian penting yang tidak boleh terpisahkan untuk masyarakat Papua dalam membangun kesejahteraan.
“Dengan wujud pendekatan humanis dan kesejahteraan itu dapat membangun peradaban di Papua dari sisi intelektual dan keagamaan.’’ Tambahnya.
Pendekatan humanis dan kesejahteraan bagi masyarakat Papua dinilai penting bagi masyarakat Papua, dengan pendekatan tersebut, David percaya masyarakat Papua akan merasa seperti bagian NKRI.
‘’Dengan menggunakan soft approach bagi masyarakat Papua jauh lebih baik bagi masyarakat Papua sehingga masyarakat Papua itu merasa seperti dimanusiakan, sehingga mereka memiliki rasa seperti dicintai dan diutamakan oleh pemerintah.’’ Tuturnya.
Sementara itu dalam acara webinar yang sama, DR. Vidhyandika, Ph.D. mengatakan bahwa PON yang diselengarakan di Papua beberapa waktu lalu merupakan langkah pemerintah untuk memberikan pemakuan bagi masyarakat Papua.
“Pada Otonomi Khusus Jilid II, berdasarkan politic of recognition, Pesta Olahraga Nasional (PON) di Papua beberapa waktu lalu adalah ide yang sangat bagus dan tepat karena menunjukkan bahwa pemerintah memberikan pengakuan untuk mengangkat harkat dan martabat Orang Asli Papua” kata Ketua Pokja Isu Papua dari CSIS tersebut.