Pendekatan Kesejahteraan Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat Papua
Oleh : Timotius Gobay )*
Pemerintah membuat strategi baru agar rakyat Papua makmur, yaitu dengan pendekatan kesejahteraan. Dengan cara ini maka masyarakat Papua diharap memiliki taraf hidup yang lebih baik
Apa yang Anda ketahui tentang kehidupan masyarakat Papua? Jika jawabannya adalah orang yang masih memakai koteka dan tinggal di Honai, maka itu adalah gambaran kehidupan di masa 60-an tahun lalu. Kini sudah jarang yang mengenakan pakaian tradisional dan bahkan rumah warga juga bagus-bagus dan bertegel keramik.
Saat ini Papua sedang berbenah untuk jadi makin maju, karena pemerintah juga ingin menyamaratakan kemajuan dari Sabang sampai Merauke. Papua adalah bagian dari Indonesia, oleh karena itu harus dimajukan juga rakyatnya seperti di Jawa dan pulau-pulau lain di negeri ini.
Pemerintah memang sedang membuat pendekatan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Papua. Hal ini dinyatakan oleh Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin. Jika ada pendekatan kesejahteraan tentu masyarakatnya akan memiliki kehidupan yang lebih baik dan sekaligus bisa mencegah terjadinya permusuhan dari KST. Penyebabnya karena mereka melihat hidup rakyat lebih makmur, sehingga membatalkan niatnya untuk membelot.
Pendekatan kesejahteraan menjadi opsi utama sehingga masyarakatnya akan hidup lebih makmur. Dana otonomi khusus juga terus diperbesar, bahkan tahun 2021 lalu anggarannya mencapai triliunan rupiah, dan sebanyak 2,5% dari DAU (dana alokasi umum).
Dengan anggaran sebesar ini tentu akan bisa membuat rakyat sejahtera tetapi caranya bukan dibagi-bagi seperti bantuan sosial. Dana Otonomi Khusus (Otsus) akan disalurkan ke beberapa bidang sehingga bisa memacu kemakmuran rakyat. Misalnya di bidang edukasi, diberikan beasiswa sehingga anak-anak bisa sekolah dan kuliah dengan lancar. Ketika punya ijazah tinggi maka akan mudah memiliki pekerjaan dan taraf hidupnya naik.
Selain itu, dana Otsus juga disalurkan untuk pinjaman modal bagi para mama (ibu-ibu di Papua). Mereka bisa berdagang noken, sagu, atau barang lain di pasar. Dengan pinjaman modal maka bisa memulai untuk berbisnis tanpa bingung harus mencari agunan, karena kredit ini sangat lunak dan dijamin oleh pemerintah. Saat mereka berdagang tentu bisa membantu perekonomian keluarga.
Kualitas hidup masyarakat Papua memang sedang digenjot agar tidak terlalu ada perbedaan mencolok antara di sana dengan di Jawa atau daerah lain. Salah satu program pemerintah adalah penurunan harga bahan bakar minyak, karena di Papua harganya bisa mencapai 100.000 rupiah. Harganya mahal sekali karena harus diangkut dengan pesawat yang biaya kirimnya mahal. Akan tetapi dengan kerja sama dengan Pertamina, maka harga bisa ditekan.
Turunnya harga bahan bakar minyak di Papua juga diiringi oleh pembangunan Jalan Trans Papua. Jalan sepanjang lebih dari 400 KM ini sangat representatif dan memudahkan mobilitas rakyat, sehingga mereka mempersingkat waktu perjalanan. Saat ada jalan darat yang bagus maka tidak bergantung pada pengiriman via udara yang sangat mahal.
Jika harga bahan bakar minyak turun dan jalan trans Papua makin panjang maka otomatis masyarakat makin sejahtera karena otomatis ongkos kirim barang jadi menurun. Jika biaya kirim turun maka harga-harga sembako dan bahan lain juga bisa ditekan, karena selama ini mereka harganya mahal karena pengirimannya juga mahal. Saat harga turun maka yang untung adalah warga sipil Papua.
Pendekatan kesejahteraan yang dibuat oleh pemerintah untuk masyarakat Papua amat menguntungkan, karena berkat Otsus dan program-program lain, kehidupan mereka makin baik. Kualitas hidup masyarakat membaik karena mereka dimudahkan oleh infrastrkuktur yang dibuat oleh pemerintah.
)* Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Gorontalo