Polemik Politik

Penerapan PSBB Efektif Cegah Penularan Covid-19

Oleh : Aldia Putra )

Pemerintah mengambil opsi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mencegah penyebarluasan Virus Corona dan menjaga daya beli masyarakat.  Sejumlah daerah pun melaporkan bahwa PSBB efektif diterapkan di masyarakat seiring adanya pelambatan laju penularan Covid-19.

Virus Corona atau covid-19 masih menjadi pandemi di Indonesia, dampaknya pun sangat terasa bagi beberapa sektor seperti transportasi yang membatasi jumlah penumpang hingga 50 persen kapasitas saja.

Untuk mencegah penularan virus corona, pemerintah telah memprioritaskan langkah-langkah untuk mencegah penularan covid-19 kepada rakyat Indonesia. Hal ini dikarenakan penghentian wabah covid-19 merupakan kunci keberhasilan pemulihan ekonomi.

            Pemerintah pun mengambil kebijakan untuk menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan di banyak pemerintah daerah selain di wilayah Jabodetabek.

            Meskipun PSBB sedikit banyak mengganggu kelancaran ekonomi. Namun kita semua harus memahami bahwa tujuan dari PSBB adalah mencegah penyebaran dan penularan covid-19, oleh karena itu PSBB haruslah didukung semua pihak dan dijalankan agar wabah covid-19 bisa segera berlalu.

            Penerapan PSBB sendiri meliputi peliburan sekolah dan tempat kerja, pembatasan kegiatan keagamaan, pembatasan kegiatan di tempat atau fasilitas umum, pembatasan kegiatan sosial budaya, pembatasan moda transportasi dan pembatasan lain yang berkaitan dengan pengurangan potensi kerumunan.

            Rilis survei dari Indo Barometer menunjukkan bahwa 89,5 persen responden menilai bahwa PSBB merupakan langkah yang tepat.

            Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia dr Pandu Riono mengatakan, melambatnya kasus baru covid-19 seiring dengan penerapan PSBB yang mulai berjalan efektif.

            Dengan kondisi tersebut, Pandu meyakini ada kemungkinan kasus corona di Jakarta akan mulai menurun jelang lebaran. Apalagi tingkat kepatuhan masyarakat sudah mencapai 60%.

            Bahkan dia membuka kans penurunan kasus covid-19 di ibu kota bisa terjadi pertengahan Ramadhan atau kurang dari 2 pekan lagi. Namun hal tersebut baru bisa terjadi jika kepatuhan PSBB ditingkatkan menjadi 80%. Prediksi ini tentu saja lebih cepat dari target turunnya tingkat penyebaran covid-19 secara nasional.

Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 Doni Monardo mengatakan, tingkat penyebaran covid-19 baru akan menurun bulan Juni dan Indonesia akan kembali normal pada bulan Juli.

Doni juga menambahkan, PSBB di Jakarta berjalan baik dan dipatuhi masyarakat sehingga mampu memperlambat penyebaran pandemi.

Meski Jakarta berpotensi terlepas dari pandemi lebih cepat dari daerah lain, namun Pandu menganggap bahaya corona tetap mengintai. Pasalnya wilayah sekitarnya belum tentu mengalami penurunan kasus secara bersamaan.

            Selain di Jabodetabek, penerapan PSBB juga diterapkan di beberapa kota seperti di Kabupaten Karawang. Pemkab Karawang juga tengah mempersiapkan segala kebutuhan terkait pelaksanaan PSBB. Seperti menyiapkan sumber daya manusia dan sosialisasi.

            Sementara itu, wakil Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) M Adib Khumaidi, berharap langkah serupa dilakukan semua kepala daerah se-Indonesia.

            Menurutnya, PSBB bisa efektif mencegah penularan dan penyebaran virus corona apabila setiap daerah dengan daerah sekitarnya sama-sama memberlakukan status tersebut.

            PSBB ini sifatnya menunggu dari daerah untuk diajukan ke pusat. Maka penting bagi daerah untuk segera melakukan evaluasi untuk penerapan aturan PSBB termasuk daerah sekitarnya.

            Sebelum melakukan pengajuan, kepala daerah wajib melakukan koordinasi, evaluasi dan analisa dengan daerah sekitarnya. Sebab virus corona merupakan virus dengan penyebaran yang relatif cepat di masyarakat.

            Adib berharap kepada pemerintah daerah agar segera mengajukan aturan PSBB kepada pusat. Untuk nanti ditindaklanjuti sebagai payung hukum pencegahan penyebaran virus covid-19.

            Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana mengaku, pembatasan sosial perlu diterapkan di Karawang lantaran daerahnya berbatasan langsung dengan Bekasi yang merupakan zona merah covid-19.

            Diterapkannya PSBB di Karawang tentu bukanlah tanpa alasan, Kabupaten karawang merupakan salah satu jalur pilihan pemudik, seperti di jalur selatan di telukjambe barat yang menjadi alternatif ke Kalimalang dan jalur utara perbatasan dengan Pabuyaran dan Tanjungpura.

            Penerapan PSBB tentu saja dibutuhkan kesadaran masyarakat dan kedisiplinan untuk tetap patuh terhadap segala protokol yang ada.

            PSBB menjadi pilihan pemerintah daripada lockdown karena transportasi tentang kebutuhan makanan harus tetap terdistribusi.

            Dalam kondisi lockdown, masyarakat sama sekali tidak diperbolehkan untuk keluar rumah, segala transportasi mulai dari mobil, motor, kereta api, hingga pesawat pun tidak dapat beroperasi.

            Efektifitas PSBB tentu akan meningkat jika masyarakat secara umum mematuhi segala kebijakan yang ada, seperti menggunakan masker ketika keluar rumah, cuci tangan sebelum dan sesudah memasuki toko dan tetap berada dirumah.

)* Penulis adalah warganet aktif dalam Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button

Adblock Detected

Kami juga tidak suka iklan, kami hanya menampilkan iklan yang tidak menggangu. Terimakasih