Penguatan Hilirisasi SDA Langkah Strategis Pemerintah untuk Pemerataan Ekonomi
Oleh: Arsenio Bagas Pamungkas )*
Pemerataan ekonomi yang berkeadilan di seluruh wilayah Indonesia kini semakin mengemuka sebagai tujuan utama yang dicanangkan pemerintah. Komitmen ini tidak sekadar janji, tetapi telah mulai terlihat melalui berbagai program strategis, terutama penguatan hilirisasi Sumber Daya Alam (SDA).
Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo menggarap langkah-langkah konkret untuk menjamin bahwa kekayaan alam Indonesia mampu membawa dampak ekonomi yang positif bagi masyarakat luas, dari Sabang hingga Merauke.
Inisiatif hilirisasi ini diharapkan bisa menjadi kunci untuk mendongkrak pemerataan ekonomi, mengurangi ketimpangan, dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat di berbagai daerah.
Langkah pertama yang menonjol adalah pembangunan infrastruktur dasar yang kini mulai merata hingga ke pelosok-pelosok negeri. Dalam hal ini, Presiden Prabowo memprioritaskan pembangunan yang tidak hanya fokus di perkotaan, tetapi juga menjangkau daerah-daerah terpencil.
Melalui infrastruktur yang memadai seperti jalan raya, pelabuhan, hingga jaringan transportasi darat, udara, dan laut, aksesibilitas meningkat, dan roda perekonomian diharapkan bisa berputar lebih cepat. Dengan begitu, produk-produk lokal dari berbagai daerah dapat bersaing di pasar yang lebih luas, dan pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat di wilayah tersebut.
BUMN juga berperan sentral dalam penguatan ekonomi nasional. Menteri BUMN Erick Thohir telah menegaskan pentingnya BUMN sebagai penyeimbang yang dapat menopang ekonomi kerakyatan. Erick menginstruksikan kepada pimpinan BUMN untuk terus berkomitmen pada program-program yang mengedepankan pemberdayaan ekonomi rakyat.
Program ekonomi kerakyatan ini sudah berjalan dan terbukti mampu meningkatkan kesejahteraan bagi banyak pelaku usaha kecil dan menengah. Dengan adanya BUMN yang kompetitif dan kuat, ekonomi domestik diharapkan bisa semakin mandiri dan stabil dalam menghadapi tantangan global.
Tidak hanya itu, fokus pemerintah juga menyasar sektor pertanian dan kelautan, yang merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia. Program ini mencakup pelatihan bagi petani dan nelayan untuk meningkatkan produktivitas mereka. Dalam bidang pertanian, misalnya, disediakan teknologi pertanian modern dan pupuk bersubsidi.
Di sektor kelautan, perhatian pemerintah diarahkan pada pengembangan perikanan yang berkelanjutan, sehingga hasil tangkapan nelayan bisa lebih maksimal. Dengan pendekatan ini, diharapkan masyarakat di daerah pertanian dan pesisir dapat merasakan dampak positif dari program-program tersebut.
Setiap wilayah di Indonesia memiliki potensi ekonomi yang berbeda-beda, dan inilah yang dimanfaatkan oleh pemerintah dengan pendekatan ekonomi berbasis potensi lokal. Dalam kebijakan ini, setiap daerah didorong untuk mengembangkan sektor ekonomi yang sesuai dengan karakteristik alam dan sosialnya.
Contohnya, Sulawesi dan Maluku yang kaya akan hasil laut kini mendapat dukungan penuh untuk mengembangkan industri pengolahan ikan. Sementara di Kalimantan dan Sumatera yang memiliki sumber daya alam berlimpah, fokusnya adalah pada hilirisasi SDA, sehingga nilai tambah produk dapat tercipta di dalam negeri. Strategi ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat setempat sebagai pelaku ekonomi utama, menciptakan lapangan kerja, dan pada akhirnya mengurangi ketimpangan ekonomi antar daerah.
Investasi juga memainkan peran vital dalam upaya pemerataan ekonomi ini. Pemerintah berusaha keras menciptakan iklim investasi yang kondusif di wilayah yang selama ini terabaikan. Dengan menawarkan insentif dan kemudahan perizinan bagi investor yang tertarik menanamkan modalnya di daerah-daerah tersebut, diharapkan tercipta lapangan kerja baru dan transfer teknologi yang akan mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal. Stabilitas politik dan keamanan yang dijaga ketat juga menjadi daya tarik tambahan bagi para investor untuk lebih yakin menanamkan modal mereka di Indonesia.
Lebih lanjut, sektor UMKM menjadi sorotan penting. UMKM telah terbukti menjadi tulang punggung ekonomi nasional, menyediakan lapangan kerja dan membantu distribusi ekonomi secara langsung ke masyarakat. Presiden Prabowo menekankan pentingnya pengembangan UMKM dengan memberikan akses permodalan, pelatihan, dan kemudahan akses pasar.
Di era digital saat ini, UMKM juga didorong untuk memanfaatkan platform digital, sehingga bisa menjangkau konsumen yang lebih luas. Dengan UMKM yang lebih kuat dan tangguh, diharapkan ekonomi lokal bisa bangkit, dan produk-produk lokal mampu bersaing di pasar nasional maupun internasional.
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria menambahkan bahwa salah satu tantangan utama UMKM adalah keterbatasan akses ke teknologi digital. Untuk menjawab tantangan ini, pemerintah merancang program pelatihan dan pendampingan digital untuk UMKM.
Program ini bertujuan agar pelaku UMKM memiliki keterampilan digital yang memadai, termasuk dalam hal penguasaan internet dan penggunaan perangkat komputer. Dalam jangka panjang, hal ini akan membantu UMKM untuk lebih kompetitif dan produktif.
Upaya pemerintah dalam penguatan hilirisasi SDA ini menunjukkan keseriusan dalam mencapai pemerataan ekonomi yang berkelanjutan dan berkeadilan. Dengan berbagai strategi yang telah dijalankan, termasuk peningkatan infrastruktur, pemberdayaan UMKM, pengembangan sektor pertanian dan kelautan, serta fokus pada potensi ekonomi lokal, optimisme untuk mencapai pemerataan ekonomi di Indonesia semakin besar.
Pemerataan ekonomi bukan sekadar angka atau statistik, tetapi sebuah langkah nyata untuk membuka peluang dan memberikan kesejahteraan bagi setiap lapisan masyarakat. Hanya dengan kerja sama dari berbagai pihak, pemerataan ekonomi yang menjadi impian bersama dapat terwujud, menjadikan Indonesia lebih makmur dan berkeadilan bagi semua.
)* Penulis adalah kontributor Persada Institute