Polemik Politik

Pentingnya Menjaga Kondusifitas Papua

Oleh : Rahmat Kurniawan )*

Pasca kerusuhan di Papua beberapa pekan silam, situasi Papua semakin kondusif. Hal itu berarti rantai perekonomian dan aktivitas warga kembali normal seperti sediakala. Situasi ini perlu untuk terus dijaga dan disosialisasikan kepada masyarakat luas guna mengembalikan kepercayaan Investor, salah satunya melalui peran pers dalam menerapkan jurnalisme damai.

Pers memiliki peran penting dalam menjaga keberagaman untuk mencegah munculnya potensi konflik. Caranya dengan menjalankan fungsi pers sebagaimana mestinya. Fungsi pertama adalah fungsi edukasi dimana dalam memberitakan keberagaman yang ada di Indonesia, Media harus menyuarakan pemahaman terhadap isu yang berkembang dan fokus terhadap keberagaman.

Walaupun seringkali pers dianggap merugikan kepentingan – kepentingan politik tertentu, tetapi media massa dipandang punya kedudukan strategis dalam kehidupan membangun peradaban masyarakat lokal asli Papua.

            Secara konseptual, keberadaan pers dan masyarakat perlu dilihat secara bertimbal balik dari dua pandangan, yaitu apakah media massa membentuk (moulder) atau mempengaruhi masyarakat.

            Ataukah sebaliknya keberadaan pers sebagai cermin atau dipengaruhi oleh realitas di masyarakat.

            Kita juga harus memahami bahwa salah satu fungsi pers ialah melakukan kontrol sosial, pers melakukan koreksi terhadap segala sesuatu yang menurutnya tidak beres dalam berbagai persoalan.

            Terkait dengan permasalahan Papua, kita tentu tahu tokoh separatis Benny Wenda kerap melakukan provokasi di media sosial, dimana dia menggunakan framing HAM untuk mewujudkan referendum di Papua.

            Pers tentu harus memiliki kepekaan terhadap isu tersebut, jangan sampai provokasi dari tokoh separatis tersebut membuat perpecahan di Indonesia, dalam hal ini Pers juga memiliki peran penting, yakni menjaga kedaulatan NKRI dengan sajian berita yang benar.

            Smentara itu, ada juga anggapan bahwa pers lebih senang memberitakan hal – hal yang salah daripada hal yang benar maupun keberhasilan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah.

            Pandangan seperti itu, tentu amat keliru, sebab melihat peran dan fungsi pers tidak secara komprehensif, melainkan parsial dan ketinggalan zaman..

            Karena pada kenyataannya, pers saat ini juga menyuarakan berita tentang keberhasilan seseorang dalam berbagai aspek kehidupan, lembaga pemerintahan atau perusahaan yang meraih kesuksesan serta perjuangan mereka untuk tetap hidup di tengah berbagai kesulitan ekonomi.

            Peran Pers tentu sangat strategis, sehingga membuat para pekerja di bidang jurnalistik kerap dijadikan sebagai wayang politik untuk mengontrol sebuah persoalan dalam kehidupan sosial, budaya, hukum dan sebagainya.

            Bupati Biak Herry Ario Naap menilai, peran Pers selain menyajikan informasi juga mampu membangun jati diri / karakter bangsa.

            Bahkan kontribusi Pers dalam era kemajuan digital saat ini, merupakan sarana penyambung informasi baik tentang berita yang bersifat riil maupun yang bersifat sekedar opini atau gagasan masyarakat.

            Sudah saatnya pers memperkuat karakter bangsa denga berita yang kredibel, bukan malah melemahkan karakter bangsa. Apa yang terjadi di Papua tentu akan menjadi topik tersendiri, sehingga pers benar – benar berperan dalam menjaga karakter bangsa hingga mendorong munculnya kebanggaan akan NKRI.

            Selain itu, anak muda juga memiliki peran dalam menjaga kondusifitas di Papua, dalam kesehariannya, anak muda tentu akrab dengan sosial media yang hampir tiap menit ia sentuh.

            Namun, pemberitaan di sosial media terkadang belum tentu kebenarannya, sehingga perlu adanya cek n ricek terlebih dahulu, bukan lantas menyimpulkan suatu perkara hanya dari judulnya saja. Anak muda yang kritis harus mau mencari informasi pembanding jika terdapat berita yang terkesan provokatif dan tidak masuk akal.

            Dengan adanya kasus rasisme yang sempat menguar pada Agustus lalu, anak muda yang kreatif tentu dapat membuat berbagai konten baik tulisan, foto maupun video yang berisi tentang kampanye persatuan.

            Anak muda di Indonesia haruslah bangga jika memiliki kawan dari berbagai daerah, hal tersebut tentu sejalan dengan semboyan NKRI “Berbeda – beda tetapi tetap satu jua”. Meski berbeda warna kulit, suku, Agama dan Ras, Anak muda haruslah menjadi inspirator perdamaian bagi Indonesia.

            Pastinya anak muda jangan sampai mudah terprovokasi dengan adanya pemberitaan yang mengandung ujaran kebencian. Karena kebencian adalah bibit dari perpecahan.

            Oleh karena itu pers dan Anak Muda tentu memiliki peran dalam membangun peradaban masyarakat Papua di tengah keberagaman budaya, adat, bahasa dan lain sebagainya, Hal tersebut dilakukan semata agar semangat nasionalis untuk keutuhan NKRI tetap terjaga dan wilayah Papua tetap kondusif agar masyarakat disana dapat memulai aktifitasnya tanpa takut adanya kerusuhan.

)* Penulis adalah pegiat Pustaka Institute

Show More

Related Articles

Back to top button

Adblock Detected

Kami juga tidak suka iklan, kami hanya menampilkan iklan yang tidak menggangu. Terimakasih