Perahu Fiber Buatan AMANAH Bantu Nelayan Lebih Irit BBM
Oleh: Cut Putri Maysara
Program Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat (AMANAH) terus menunjukkan peran signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama nelayan. Salah satu inovasi terbaru yang berhasil dikembangkan adalah perahu berbahan fiber yang dirancang khusus untuk membantu nelayan mengurangi konsumsi bahan bakar minyak (BBM).
Inisiatif ini, yang merupakan bagian dari program strategis unggulan di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo, bertujuan untuk memberikan solusi ekonomi bagi nelayan sekaligus mendukung keberlanjutan lingkungan melalui pengurangan emisi karbon.
Perahu fiber ini diciptakan dengan desain yang lebih ringan dan aerodinamis dibandingkan perahu tradisional berbahan kayu. Hal ini memungkinkan perahu untuk bergerak lebih cepat dengan konsumsi BBM yang lebih sedikit.
Selain itu, perahu fiber memiliki keunggulan dalam hal daya tahan yang lebih lama dan perawatan yang lebih mudah, sehingga nelayan tidak perlu sering-sering mengganti perahu atau melakukan perbaikan yang memakan biaya.
Nasri, seorang nelayan sekaligus pelaku usaha perikanan lokal, melihat perahu fiber buatan AMANAH sebagai solusi tepat untuk permasalahan yang selama ini dihadapi oleh para nelayan di Aceh.
Menurutnya, perahu berbahan fiber ini telah membantu banyak nelayan mengurangi pengeluaran harian mereka untuk BBM, sehingga margin keuntungan mereka bisa meningkat. Dalam operasional sehari-hari, penggunaan perahu fiber juga lebih efisien karena bahan yang digunakan lebih tahan terhadap kondisi cuaca ekstrem di laut. Hal ini membuat para nelayan merasa lebih aman dan nyaman ketika melaut, tanpa harus khawatir perahu rusak atau terbawa arus kuat.
Inovasi yang dilakukan oleh AMANAH ini merupakan bagian dari program pengembangan kualitas SDM oleh pemerintah melalui inisiasi BIN, yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat pesisir Aceh.
Program ini tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga memberikan pelatihan teknis kepada para nelayan terkait penggunaan perahu fiber dan perawatan perahu agar masa pakainya lebih lama.
Dengan adanya bimbingan tersebut, nelayan di Aceh kini lebih mandiri dalam mengelola alat transportasi laut yang mereka gunakan, serta lebih efisien dalam mengatur biaya operasional sehari-hari.
Selain di sektor perikanan, AMANAH juga aktif dalam pengembangan inovasi dan teknologi di bidang lain, salah satunya sektor kesehatan. Program inisiasi lembaga pimpinan Jenderal Polisi (Purn) Prof. Dr. Budi Gunawan ini menunjukkan komitmen kuat dalam mendorong kreativitas dan inovasi teknologi untuk memecahkan masalah-masalah krusial yang dihadapi masyarakat.
Salah satu contoh nyata dari pengembangan teknologi kesehatan yang didukung oleh AMANAH adalah inovasi yang dikembangkan oleh startup Ludesc, yang berhasil memenangkan kompetisi Aceh Digital Innovation and Creativity Techfest (ADICT).
Cut Nanda, pendiri Ludesc, menjelaskan bahwa teknologi yang dikembangkan oleh timnya merupakan alat berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk mendeteksi penyakit paru-paru. Alat ini dirancang untuk membantu masyarakat, khususnya di daerah terpencil, yang sulit mendapatkan akses ke layanan medis yang canggih.
Melalui analisis data gambar medis, teknologi AI ini mampu memberikan diagnosis awal yang cepat dan akurat, sehingga mempermudah tenaga kesehatan dalam menangani pasien yang membutuhkan penanganan lebih lanjut. Inovasi ini dianggap sebagai terobosan penting dalam upaya meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Aceh, sekaligus mendukung program pemerintah dalam memperluas akses pelayanan kesehatan di daerah.
Qurratu Aini, salah satu juri di kompetisi ADICT, melihat bahwa inovasi seperti yang dikembangkan Ludesc merupakan contoh konkret bagaimana pemuda Aceh mampu memanfaatkan teknologi untuk menyelesaikan tantangan-tantangan besar di bidang kesehatan.
Menurutnya, program AMANAH telah menciptakan ekosistem yang mendukung tumbuhnya startup lokal berbasis teknologi, sehingga ide-ide kreatif yang dihasilkan tidak hanya berpotensi memberikan dampak positif di tingkat lokal, tetapi juga memiliki peluang besar untuk diimplementasikan di skala nasional atau bahkan internasional. Inisiatif seperti ini membuktikan bahwa pemuda Aceh memiliki kemampuan dan daya saing yang tinggi dalam memanfaatkan teknologi untuk menjawab kebutuhan masyarakat.
Program strategis unggulan di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo ini juga menempatkan inovasi sebagai fokus utama dalam mendukung berbagai sektor ekonomi dan sosial. Dengan mendorong kolaborasi antara pengembangan teknologi, inovasi kreatif, dan pemberdayaan masyarakat, AMANAH mampu menciptakan solusi yang berkelanjutan untuk tantangan-tantangan yang dihadapi oleh berbagai sektor.
Inovasi di bidang perikanan dengan perahu fiber dan di sektor kesehatan melalui teknologi AI untuk deteksi penyakit paru-paru adalah dua contoh nyata dari bagaimana program ini berhasil menggabungkan teknologi dan budaya lokal untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Perahu fiber buatan AMANAH tidak hanya bermanfaat bagi nelayan dari segi penghematan BBM, tetapi juga dari segi pelestarian lingkungan. Dengan menurunkan konsumsi BBM, emisi gas buang yang dihasilkan oleh perahu menjadi lebih sedikit, sehingga berkontribusi pada pengurangan pencemaran laut.
Nelayan yang menggunakan perahu fiber ini dapat melaut lebih jauh dengan biaya yang lebih terjangkau, sehingga tangkapan ikan menjadi lebih banyak dan pendapatan mereka meningkat. Dalam jangka panjang, perahu fiber ini diharapkan mampu menggantikan perahu tradisional berbahan kayu yang kurang efisien dan lebih mudah rusak.
Dukungan dari pemerintah melalui AMANAH tidak hanya memberikan dampak langsung bagi para nelayan, tetapi juga menciptakan peluang untuk pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif di berbagai sektor.
Pengembangan perahu fiber yang lebih hemat BBM dan ramah lingkungan merupakan langkah konkret dalam upaya mengatasi tantangan-tantangan yang dihadapi oleh sektor perikanan di Aceh.
Di sisi lain, pengembangan teknologi di sektor kesehatan menunjukkan bahwa inovasi yang didorong oleh AMANAH memiliki potensi besar untuk memberikan dampak positif yang lebih luas.
Dengan berbagai inisiatif yang telah berjalan, program pengembangan kualitas SDM oleh pemerintah melalui inisiasi BIN ini terus menunjukkan komitmennya dalam menciptakan solusi berkelanjutan bagi masyarakat Aceh.
Keberhasilan program AMANAH dalam menciptakan perahu fiber yang lebih irit BBM bagi nelayan merupakan salah satu dari sekian banyak contoh bagaimana inovasi dan teknologi dapat diimplementasikan secara efektif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Program ini tidak hanya membantu meningkatkan perekonomian, tetapi juga membangun fondasi yang kuat bagi pertumbuhan ekonomi kreatif dan teknologi di Aceh.
*) Mahasiswa Ilmu Sosial dan Politik Universitas Malikussaleh (Unimal)