Percepatan Vaksinasi Demi Kesehatan dan PEN
Oleh : Aulia Hawa )*
Program vaksinasi nasional ditargetkan sukses 100% karena hal ini sangat berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Ketika semua orang sehat maka kita bisa bangkit bersama-sama melawan corona dan menaikkan kembali kondisi finansial negara.
Pemerintah berusaha keras untuk melawan ganasnya badai corona dengan memberlakukan vaksinasi nasional sejak awal tahun 2021. Vaksin diberi secara gratis untuk seluruh WNI, dengan harapan mereka akan mau diinjeksi dan memiliki ketahanan tubuh terhadap virus covid-19. Saat akan terbang ke luar negeri dan bepergian ke beberapa tempat lain juga wajib menunjukkan kartu vaksin.
Pemerintah mentargetkan vaksinasi akan selesai dalam waktu 12 bulan, lebih cepat 6 bulan dari prediksi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Presiden Jokowi sendiri yang meminta percepatan ini, karena sangat berpengaruh ke pemulihan ekonomi Indonesia. Jika semua sudah divaksin maka akan semangat kerja dan bisa bersatu-padu untuk memulihkan kondisi finansial negara.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementrian Keuangan Febrio Kacaribu menyatakan bahwa pemulihan ekonomi yang tidak merata disebabkan oleh perbedaan situasi pandemi, kecepatan vaksinasi, dan dukungan stimulus ekonomi. Banyak negara yang mengalami penurunan proyeksi seperti Malaysia dan Thailand.
Febrio menambahkan, kebalikan di negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Korea Selatan, mengalami kenaikan meski tidak sampai 5%. Keadaan ekonomi negaranya naik karena memiliki akses yang kuat untuk vaksinasi. Dalam artian, memang ada hubungan erat antara vaksinasi dengan pertumbuhan ekonomi.
Logikanya jika misalnya 50% saja penduduk yang sudah divaksin dan memiliki kekebalan tubuh terhadap corona, maka mereka akan semangat bekerja (dengan mematuhi protokol kesehatan tentunya). Sehingga akan bisa meningkatkan kondisi perekonomian negara walau perlahan-lahan. Penyebabnya karena pabrik terus berproduksi dan masyarakat rajin bekerja, dan akhirnya meningkatkan daya beli di pasar dan menyehatkan perekonomian negara.
Bandingkan jika semua orang ogah-ogahan untuk divaksin, maka akan mudah tertular virus covid-19. Jika ia sakit maka harus cuti selama minimal 2 minggu dan tidak produktif. Ketika banyak yang sakit maka akan menyedihkan karena pabrik dan kantor tidak bisa berjalan seperti biasa karena kekurangan personel dan akhirnya kinerja menurun.
Selain itu, kantor atau pabrik di tempatnya bekerja juga harus disterilkan juga minimal selama 14 hari karena disemprot disinfektan dan harus benar-benar higienis agar tidak ada sisa virus yang tertinggal. Sehingga jika ini terjadi, akan berpengaruh ke produktivitas kantor tersebut. Pabrik juga harus dimatikan mesinnya dalam waktu yang lama sehingga akan rugi waktu dan biaya. Ekonomi negara juga terhambat karenanya.
Oleh karena itu vaksinasi sangat penting untuk mencegah hal-hal buruk seperti ini. Jika semua orang sudah diinjeksi maka tidak akan terjadi tragedi seperti ini. Oleh karena itu sang CEO atau kepala kantor hendaknya menyediakan vaksinasi jalur mandiri sebagai ikhtiar agar seluruh karyawannya sehat. Sehingga tidak ada yang kena corona dan bisa menyehatkan finansial negara bersama-sama.
Untuk mempercepat vaksinasi maka Kementrian Kesehatan mentargetkan 1 juta vaksinasi setiap harinya. Titik-titik untuk divaksin juga ditambah, tidak hanya di RS dan Puskesmas tetapi juga di tempat umum lain seperti stadion dan lapangan. Vaksinasi juga dilakukan dengan kerja sama yang baik dengan kepolisian dan TNI, dan mereka siap melayani masyarakat yang ingin sehat.
Vaksinasi sangat penting untuk memulihkan kondisi perekonomian negara. Penyebabnya karena jika semua orang sehat akan bekerja sama untuk menaikkan kembali finansial Indonesia dan semangat untuk berkarya. Semoga program vaksinasi nasional benar-benar sukses dan akan menyehatkan kita, baik dari segi kesehatan maupun keuangan.
)* Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini