Perhelatan P20, Panggung Indonesia Perkuat Kerjasama Bilateral Jelang KTT G20
Oleh : Anugerah Diansyah )*
Acara 8th G20 Parliamentary Speakers’ Summit (P20) telah digelar sejak 5 Oktober 2022 di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat. DPR RI menjadi tuan rumah dalam forum parlemen negara-negara G20, yang dibuka secara resmi oleh Presiden RI Joko Widodo tersebut.
Di sela perhelatan P20, Ketua DPR RI Puan Maharani telah melakukan pertemuan-pertemuan untuk memperkuat kerjasama bilateral. Pertemuan P20 dengan berbagai rangkaian acaranya, menjadi panggung Indonesia di dunia internasional.
Salah satu tujuan sekaligus manfaat digelarnya P20 di Indonesia adalah untuk meningkatkan dimensi Parlemen dalam mendukung agenda global, serta untuk mendorong interaksi dan kerjasama yang lebih erat antara pemerintah dan parlemen.
Puan Maharani menyempatkan diri untuk bertemu dengan pimpinan parlemen Uni Emirat Arab (UEA) dan Australia. Kepada para pimpinan parlemen kedua negara tersebut, Puan menyampaikan soal dukungan untuk proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimatan Timur.
Dalam pertemuannya dengan Ketua Dewan Federal Nasional Uni Emirat Arab, Saqr Ghobash, Puan mengungkapkan eratnya hubungan Indonesia dengan UEA. Apalagi jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated yang ternyata diberi nama seperti salah satu tokoh sentral UEA, yakni Mohamed Bin Zayed al Nahyan (MBZ). Hal ini adalah berkat pengerjaan investasi negara tersebut di Indonesia.
Indonesia terus meningkatkan interaksi dengan negara-negara dunia, temasuk negara anggota G20 serta negara-negara mitra, dan organisasi internasional lainnya. Untuk itu, DPR tetap menitikberatkan pentingnya kekuatan parlemen untuk mendukung pemerintah dalam pemulihan pasca pandemi dan merespons tantangan global saat ini.
Untuk diketahui, Indonesia dan UEA telah membangun hubungan bilateral yang erat selama lebih dari 40 tahun. Semakin kuatnya hubungan antar kedua negara ini sebagai respons adanya kesamaan nilai-nilai yang dijunjung Indonesia, seperti toleransi dan moderasi.
Puan menyampaikan apresiasinya atas nilai perdagangan antara Indonesia dan UEA yang pada 2021 mencapai USD 4,0 miliar, dan berharap agar dapat terus meningkat.
Selain itu, kerja sama antara Indonesia dengan UEA diperjelas dengan adanya penandatanganan Indonesia-United Arab Emirates-Comprehensive Economic Partnership Agreement (IUEA-CEPA) pada Juli 2022 lalu di Abu Dhabi.
Perjanjian tersebut diharapkan dapat terus meningkatkan kerja sama dan hubungan bilateral antara Indonesia dan Uni Emirat Arab, termasuk keterkaitannya dengan ekonomi syariah yang merupakan salah satu isu prioritas kedua negara ini.
Sebelumnya, Puan Maharani juga memberi apresiasi terhadap dukungan Inggris yang hadir dalam pergelaran P20.
Kerja sama Indonesia dan Inggris berfokus pada sektor ekonomi hijau, seperti investasi dan pengembangan teknologi yang ramah lingkungan untuk transisi ekonomi.
Dalam pertemuan bilateral Parlemen Indonesia-Inggris di Ruang Pimpinan DPR, Gedung Nusantara III, Senayan, Puan berharap Indonesia-Inggris tetap berupaya memanfaatkan forum Joint Economic and Trade Committee (JETCO) untuk memperkuat kerja sama dalam sektor ekonomi dan perdagangan yang berkelanjutan sekaligus saling menguntungkan.
Pertemuan Puan dan Ketua Dewan Rakyat Inggris, Sir Lindsay Harvey Hoyle didampingi oleh Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Gilang Dhielafararez.
Menurut Puan, melalui Peta Jalan Kemitraan Indonesia-Inggris tahun 2022-2024, bisa menjadi pandu bagi kedua negara untuk mewujudkan harapan. Puan juga sangat menyambut baik jalinan kerja sama pengembangan program transportasi rendah karbon yang telah disepakati oleh pemerintah Indonesia dan Inggris di Jakarta pada Selasa, 5 September silam.
Puan turut mengapresiasi kerja sama dan kolaborasi antara Indonesia dan Inggris untuk memperkuat multilateralisme dan pendekatan kolaboratif dalam mengatasi masalah-masalah global.
Dalam kesempatan yang lain, Puan juga melakukan pertemuan bilateral dengan Chairman of the Verkhovna Rada of Ukraine atau Dewan Tertinggi Ukraina, Olena Kondratiuk. Dikatakan Puan bahwa undangan Indonesia untuk Parlemen Ukraina di P20 adalah langkah konkret untuk membantu komunikasi antar Parlemen dalam penyelesaian perang di Ukraina.
Hubungan bilateral Indonesia-Ukraina sudah terjalin selama 30 tahun meskipun di tengah-tengah situasi kawasan yang serba tidak pasti karena perang. Indonesia sendiri merupakan salah satu mitra dagang terbesar Ukraina di Asia Tenggara.
Puan juga menyampaikan bahwa kunjungan Presiden Joko Widodo ke Ukraina dan Rusia pada Juni lalu untuk membawa pesan perdamaian. Kunjungan tersebut juga mempromosikan safe passage untuk pangan dan pupuk dari dan ke Ukraina dan Rusia.
Perhelatan forum parlemen berstandar internasional ini merupakan momen yang istimewa karena selain Indonesia baru pertama kali ini menjadi tuan rumah rangkaian KTT G20, Indonesia juga dapat menunjukkan kekuatan kepemimpinannya dalam menghadapi berbagai masalah global.
)* Penulis adalah kontributor Persada Institute