Perkuat Penjagaan Papua, Ratusan Pasukan Elite Terjun Siaga Halau OPM
Oleh: Roswita Mambrasar )*
Dalam upaya memperkuat keamanan dan menjaga stabilitas di wilayah Papua, pemerintah telah mengerahkan ratusan pasukan elite dari berbagai satuan keamanan. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap meningkatnya aktivitas kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang kian mengancam ketertiban dan keamanan di daerah tersebut.
Pasukan elite yang diturunkan terdiri dari anggota TNI dan Polri dengan keahlian khusus dalam operasi anti-terorisme dan pertempuran gerilya. Mereka ditempatkan di berbagai titik strategis yang dianggap rawan terhadap serangan OPM. Penempatan ini mencakup daerah-daerah pegunungan, hutan lebat, serta perbatasan yang sering menjadi jalur pergerakan kelompok separatis.
Komandan Wing Komando I, Kopasgat Kolonel Pas Helmi A. Nange, menjelaskan bahwa penempatan pasukan ini sudah direncanakan secara matang dengan mempertimbangkan berbagai aspek keamanan dan logistik. Kami memastikan bahwa pasukan yang dikerahkan sudah terlatih dan siap menghadapi situasi apapun. Untuk satgas pengamanan perbatasan (Pamtas) dirolling setahun dua bulan, berasal dari jajaran Wing 1, dari batalyon 467, 461, Denmatra 1 maupun Denhanud.
Pasukan elite Baret Jingga ini akan memperkuat pertahanan perbatasan di Papua sekaligus mengantisipasi serangan dari Kelompok Kriminal (KKB) atau Organisasi Papua Merdeka (OPM). Mengirim 400 pasukan untuk bertugas di papua. Namun sebelum bertugas di Papua, ke-400 personelnya itu terlebih dahulu menjalani pelatihan di Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpassus) Kopassus, Batujajar, Bandung.
400 personel Kopasgat, akan ditugaskan di 13 sampai 15 pos yang telah ditetapkan. Tidak hanya itu, personelnya juga akan menjaga seluruh bandara yang ada di kawasan rawan serangan teroris OPM. Operasi yang dilancarkan bertujuan untuk menumpas aktivitas OPM dan menstabilkan situasi keamanan di Papua. Selain itu, operasi ini juga bertujuan untuk melindungi masyarakat sipil dari ancaman kekerasan dan memastikan bahwa pembangunan di wilayah tersebut dapat berjalan tanpa gangguan.
Asisten Operasi (Asops), Kapolri Irjen Pol Verdianto Iskandar Bitticaca menambahkan bahwa misi ini juga berfokus pada penegakan hukum dan pemulihan keamanan. Kami di sini untuk menegakkan hukum dan memastikan bahwa setiap warga Papua dapat hidup dengan aman dan damai. Operasi Damai Cartenz 2024 bertujuan untuk melindungi masyarakat dari gangguan Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Operasi Damai Cartenz rutin dilakukan setiap tahun demi melindungi masyarakat dari gangguan-gangguan Organisasi Papua Merdeka. Kepala Operasi Damai Cartenz 2024 Kombes Pol Faizal Ramadhani mengatakan bahwa Operasi Damai Cartenz 2024 ini sangat berhasil dalam mengungkap kasus-kasus yang melibatkan anggota OPM aktif. Melakukan upaya penegakan hukum yang tegas dan terukur terhadap OPM pada sembilan wilayah, dan tentunya penegakan hukum ini dilakukan secara tegas dan terukur.
TNI dan Polri bekerja sama secara intensif dengan pemerintah daerah dan aparat setempat. Koordinasi ini penting untuk memastikan operasi berjalan lancar dan efektif. Selain itu, pendekatan humanis juga diterapkan untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat setempat, mengurangi potensi konflik, dan mencegah radikalisasi lebih lanjut. Dukungannya terhadap operasi terkait upaya pemerintah pusat untuk menjaga keamanan di Papua. Kerjasama antara pemerintah daerah dan aparat keamanan sangat penting untuk mencapai tujuan.
Pemerintah pusat menegaskan bahwa pengiriman pasukan ini adalah langkah yang diperlukan untuk menjaga kedaulatan negara dan melindungi warga negara Indonesia di Papua. Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2024 AKBP Bayu Suseno, menyebut bahwa operasi ini adalah bagian dari upaya menyeluruh untuk menangani konflik di Papua secara komprehensif.
Sebagai informasi, untuk menggambarkan betapa biadabnya OPM, mereka baru-baru ini melancarkan serangan pada para jemaat gereja dan juga sekolah. kelompok teroris itu merampas barang elektronik milik jemaat gereja yang sedang melaksanakan ibadah pada hari Minggu tanggal 5 Mei 2024 lalu.
Masyarakat Papua sendiri memberikan tanggapan beragam mengenai sebarapa buruk aksi OPM yang telah dilakukan. Sebagian mendukung langkah ini demi keamanan, sementara yang lain khawatir terhadap potensi terjadinya kekerasan dan dampak negatif terhadap kehidupan sehari-hari. Masyarakat Papua ingin hidup damai, tetapi juga khawatir operasi militer ini bisa berdampak buruk pada kehidupan seorang warga Jayapura.
Di samping operasi militer, pemerintah juga menekankan pentingnya dialog dan upaya perdamaian. Pendekatan diplomatis terus dilakukan untuk mengatasi akar permasalahan konflik di Papua. Program pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Papua menjadi fokus utama, sebagai bagian dari solusi jangka panjang untuk mengurangi ketegangan dan mencapai perdamaian yang berkelanjutan.
Program pembangunan di Papua akan terus berjalan. Pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua melalui berbagai program pembangunan. Ini adalah bagian dari upaya kita untuk menciptakan perdamaian yang berkelanjutan.
Pengiriman ratusan pasukan elite ke Papua menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga keamanan dan kedaulatan wilayah NKRI. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap aksi/ancaman nyata dari kelompok OPM, dengan harapan dapat menumpas gerakan separatis dan melindungi masyarakat sipil. Namun, operasi militer ini juga telah diimbangi dengan upaya dialog dan pembangunan yang diharapkan dapat membawa perdamaian dan kesejahteraan bagi seluruh warga Papua.
)* Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Manado