Perpanjangan PPKM Sudah Tepat
Oleh : Dewi Kumalasari )*
Kalangan akademisi menilai perpanjangan PPKM adalah langkah yang tepat. Perpanjangan aturan ini diharap akan lebih menekan jumlah pasien Corona di Indonesia
Tiap akhir masa PPKM masyarakat menanti keputusan dari pemerintah, apakah program ini diperpanjang atau tidak. Namun tanggal 23 Agustus lalu ada pengumuman bahwa PPKM masih diperpanjang hingga seminggu ke depan. Masyarakat sebenarnya tidak begitu kaget karena paham bahwa biasanya program ini akan terus diperpanjang.
Iwan Ariawan, epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat UI menilai bahwa keputusan pemerintah untuk memperpanjang PPKM sudah tepat. Penyebabnya karena walau tren kasus Covid menurun di Jawa dan Bali tetapi masih banyak kota/kabupaten yang masuk dalam PPKM level 4. Dalam artian, masih banyak bahaya yang mengancam di sana karena jumlah pasien Corona perlu ditekan lagi.
Iwan melanjutkan, agar PPKM efektif maka masyarakat harus menaati protokol kesehatan. Dalam artian, jangan hanya stay at home tetapi masih mengundang banyak orang dan menyelenggarakan acara makan-makan, karena sama juga bohong saat terjadi kerumunan. Kesepuluh poin dalam protokol kesehatan wajib ditaati agar selamat dari ganasnya Corona.
Perpanjangan PPKM dinilai sudah tepat karena berdasarkan data tim satgas Covid, per 23 agustus 2021 pasien Covid tinggal ‘hanya’ 9.000-an per hari. Jika dibandingkan dengan bulan lalu maka jumlah penderita Corona hanya seperlimanya. Namun mengapa masih ada perpanjangan PPKM?
Penyebabnya karena 9.000-an pasien per hari dianggap masih mengkhawatirkan oleh para dokter, sehingga mereka dan ahli epidemiologi setuju jika PPKM diperpanjang. Diharap pasca perpanjangan ini, angka pasien Covid akan menurun, bahkan kalau bisa sampai 0 alias tidak ada yang tertular Corona.
Dalam kurun waktu 2 bulan, PPKM menunjukkan kesaktiannya dengan menekan jumlah pasien Corona. Penyebabnya karena mobilitas masyarakat benar-benar dibatasi sehingga meminimalisir penularan virus Covid-19. Selain itu, banyak kegiatan yang dilarang misalnya pesta pernikahan besar-besaran, sehingga tidak ada kerumunan yang bisa jadi ajang terbentuknya kluster Corona baru.
Oleh sebab itu kita wajib legowo bahkan bersyukur akan perpanjangan PPKM, karena program ini dibuat demi keselamatan bersama. Berkat PPKM dan tingginya disiplin masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan, maka angka pasien Corona menurun. Sehingga kita tidak takut akan tertular virus Covid-19 karena OTG juga makin sedikit.
Jangan hanya mengeluh dan membayangkan kebebasan jika tak ada PPKM, padahal itu hanya angan-angan semu. Bayangkan jika PPKM tidak diperpanjang lagi, maka bisa-bisa angka pasien Corona naik lagi. Padahal sudah diturunkan dengan susah-payah oleh tim satgas Covid, para nakes, dan segenap aparat yang menegakkan aturan saat PPKM diberlakukan.
Wajar jika PPKM terus diperpanjang sampai keadaan benar-benar aman. Tiap akhir masa program ini maka pemerintah melakukan evaluasi, bersama dengan para ahli, apakah PPKM diperpanjang, diturunkan levelnya, atau dihentikan. Pemerintah tidak akan gegabah dalam memutuskan perpanjangan PPKM karena sudah dipikirkan matang-matang.
Ketika PPKM diperpanjang maka kita wajib menaatinya dan jangan malah asal serobot serta melanggar penyekatan dengan sengaja. Jika banyak yang ugal-ugalan maka akan membuat keadaan makin kacau karena penularan Corona tak bisa dikendalikan. Kita tak mau terinfeksi virus Covid-19, bukan?
Perpanjangan PPKM sudah sangat tepat karena dimaksudkan untuk menekan jumlah pasien Corona sampai rendah sekali, kalau bisa 0%. PPKM adalah program untuk mengatasi pandemi, agar mobilitas masyarakat dibatasi dan tidak ada lagi penularan Corona.
)* Penulis adalah kontributor Ruang Baca Nusantara