Persiapan Akhir PON Aceh-Sumut 2024 Tunjukkan Optimisme Tuan Rumah Menuju Ajang Nasional
Oleh: Tengku Hanif Sabri )*
Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 menjadi momen bersejarah bagi Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) sebagai tuan rumah bersama. Ajang olahraga terbesar di Indonesia ini diharapkan tidak hanya menjadi sarana kompetisi, tetapi juga menunjukkan kemampuan kedua provinsi dalam menyelenggarakan acara berskala nasional. Dengan persiapan yang matang di berbagai sektor, Aceh dan Sumut bertekad untuk mencetak sejarah baru dalam dunia olahraga Indonesia.
Salah satu fokus utama dalam persiapan PON 2024 adalah pembangunan dan perbaikan infrastruktur. Di Aceh, beberapa venue olahraga telah memasuki tahap akhir pembangunan, sementara yang lain sedang dalam proses renovasi. Stadion Harapan Bangsa di Banda Aceh, misalnya, telah menjalani perbaikan besar untuk memastikan fasilitasnya memenuhi standar nasional dan internasional. Begitu pula di Sumut, venue seperti Stadion Teladan di Medan telah ditingkatkan kapasitas dan fasilitasnya guna mendukung pelaksanaan berbagai cabang olahraga.
Ketua Panitia Besar (PB) PON Aceh-Sumut untuk wilayah Sumatera Utara sekaligus Penjabat Gubernur Sumut, Agus Fatoni, menyampaikan keyakinannya bahwa PON 2024 akan berjalan sesuai dengan jadwal. Pembukaan akan diadakan di Aceh pada 8 September dan penutupan di Sumut pada 20 September. Agus optimis bahwa semua persiapan, terutama pembangunan venue utama di Stadion Utama Sport Centre Sumut, Desa Sena, Kabupaten Deli Serdang, akan selesai tepat waktu. Proses penanaman rumput sudah dimulai dan pembangunan fisik sudah selesai pada akhir Juli 2024.
Optimisme sama ditunjukan oleh Penjabat Gubernur Aceh, Dr. H. Safrizal ZA, M.Si, Safrizal melakukan inspeksi mendadak pada Senin, 2 September 2024, untuk meninjau persiapan upacara pembukaan PON XXI Aceh-Sumut di Stadion Harapan Bangsa. Dalam kunjungannya, Safrizal disambut oleh tim event organizer (EO) yang bertanggung jawab atas acara pembukaan serta kontraktor yang mengerjakan pembangunan stadion.
Selama inspeksi, Safrizal memeriksa berbagai aspek persiapan, termasuk pencahayaan, sistem suara, panggung, dan kondisi rumput stadion. Ia menilai bahwa Stadion Harapan Bangsa telah memenuhi standar internasional dan percaya bahwa upacara pembukaan akan berlangsung dengan meriah dan mengesankan.
Safrizal menginstruksikan tim EO untuk bekerja dengan optimal dalam mempersiapkan acara pembukaan yang megah. Ia menekankan pentingnya koordinasi yang baik dengan semua pihak terkait untuk menghindari masalah selama persiapan.
Lebih lanjut, Safrizal menyatakan bahwa acara pembukaan yang dijadwalkan pada 9 September akan mendapatkan perhatian khusus. Tuan rumah berencana menghadirkan berbagai penampilan yang menonjolkan nuansa Aceh dengan cara yang megah dan berbeda. Safrizal berharap acara tersebut tidak hanya akan meninggalkan kesan mendalam bagi Presiden, tetapi juga bagi semua penonton dari seluruh negara.
Di Aceh, sebanyak 33 cabang olahraga akan dipertandingkan di 42 venue yang tersebar di 10 kabupaten/kota, termasuk Aceh Barat, Banda Aceh, Sabang, Aceh Besar, Pidie, Aceh Utara, Aceh Timur, Bener Meriah, Aceh Tengah, dan Aceh Tenggara.
Sebanyak 19 venue di Aceh sedang menjalani renovasi yang dimulai sejak Januari 2024, dengan dukungan anggaran hampir Rp 1 triliun dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Di Sumut, 34 cabang olahraga akan dipertandingkan di 38 arena. Saat ini, lima arena baru sudah di tahap akhir pembangunan, sementara yang lain menjalani renovasi.
Aceh juga menegaskan kesiapan mereka dalam menyambut semua peserta PON Aceh-Sumut 2024, dengan memastikan bahwa cabang olahraga yang dipertandingkan tidak melanggar tradisi atau syariat Islam yang berlaku di Aceh. Diskusi terkait penerapan syariat Islam dalam PON 2024 menjadi salah satu topik yang dibahas dalam program Forum Merdeka Barat (FMB 9) yang diadakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Dalam diskusi tersebut, Wakil Harian II PB PON wilayah Aceh, Iskandar, menegaskan komitmen Aceh untuk menjadi tuan rumah yang partisipatif.
Panitia Besar Wilayah Aceh juga melakukan pelaksanaan test event untuk beberapa cabang olahraga, termasuk bola basket 5×5, tenis, tarung derajat, dan anggar. Test event ini merupakan bagian penting dari persiapan menuju pelaksanaan PON 2024, yang bertujuan untuk mengevaluasi sejauh mana kesiapan fasilitas, peralatan, dan organisasi sebelum kompetisi resmi dimulai dengan fokus pada pengujian kesiapan berbagai aspek penyelenggaraan PON di Aceh.
Menurut informasi dari laman resmi PON Aceh-Sumut Wilayah Aceh, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Aceh, M. Nasir Syamaun, menegaskan bahwa simulasi ini adalah langkah penting dalam memastikan kesiapan mereka secara menyeluruh. Nasir menekankan bahwa uji coba ini tidak hanya akan mengevaluasi kesiapan teknis, seperti kondisi lapangan dan peralatan olahraga, tetapi juga menilai kemampuan organisasi dalam mengelola acara skala besar.
Dengan persiapan yang matang dan dukungan dari berbagai pihak, Aceh dan Sumut optimis dapat menyelenggarakan PON 2024 dengan sukses. Kesiapan infrastruktur, pengembangan sumber daya manusia, dan antusiasme masyarakat menjadi modal kuat bagi kedua provinsi ini untuk mencetak sejarah baru dalam dunia olahraga Indonesia.
PON 2024 bukan hanya ajang kompetisi, tetapi juga simbol kebersamaan dan persatuan bangsa. Dengan semangat tersebut, Aceh dan Sumut berkomitmen untuk memberikan yang terbaik, menjadikan PON 2024 sebagai perhelatan yang tidak hanya sukses secara teknis, tetapi juga membawa kebanggaan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
)* Pengamat Dunia Olahraga