Personel Aparat Keamanan Siap Sukseskan KTT ASEAN 2023 Labuan Bajo
Oleh : David Kiva Prambudi )*
Seluruh personel terbaik dari aparat keamanan hingga persiapan alutsista telah dilakukan untuk mendukung kesuksesan penyelenggaraan KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo. Semua gangguan yang tidak diharapkan sejak awal sudah diantisipasi agar perhelatan tersebut benar-benar bisa berjalan dengan lancar.
Pada tahun 2023 ini menjadi 5 (lima) kalinya Indonesia dipercaya dan didapuk untuk memegang Keketuaan ASEAN. Kali ini, Indonesia mengusung tema besar yakni ‘ASEAN Matters: Epicentrum of Growth’ yang bermakna bahwa bangsa ini sangat menginginkan ASEAN bisa tetap menjadi penting dan relevan bagu seluruh masyarakat dan dunia.
Terlebih, memang setelah sukses dengan Presidensi Group of Twenty (G20) beberapa waktu lalu, menjadi prestasi besar bagi Tanah Air kerena kembali dipercaya untuk memegang peran penting di kancah internasional.
Tentunya dengan seluruh kepercayaan dunia yang dibebankan kepada pundak Indonesia tersebut, menjadikan segala acara yang memang diketuai oleh bangsa ini harus diupayakan dengan semaksimal mungkin agar bisa berjalan dengan sangat lancar, tertib dan aman tanpa terjadi gangguan yang tidak diharapkan.
Mengenai hal tersebut, Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono menjelaskan bahwa prajuritnya akan diterjunkan secara maksimal untuk bisa memastikan gelaran KTT ASEAN 2023 pada 9 hingga 11 Mei 2023 di Labuan Bajo bisa berjalan lancar. Selaku penanggung jawab keamanan, dirinya menegaskan sudah berkomitmen kuat untuk memastikan semuanya berjalan baik dan sudah menjalin berbagai rapat dengan banyak lembaga terkait.
Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (KSAU), Marsekal Fadjar Prasetyo mengaku bahwa personelnya dari TNI AU sudah sangat siap untuk bisa mendukung selurug gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 dari Association of South East Asian Nations (ASEAN) yang diselenggarakan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada bulan Mei 2023 mendatang.
Kesiapan tersebut benar-benar sudah matang dilakukan dan bukan main-main, pasalnya pihak TNI AU telah mempersiapkan personel dan alat utama sistem persenjataan (alutsista). Lebih lanjut, Marsekal Fadjar juga mengimbau kepada seluruh komandan satuan lainnya yang memang terkait dengan pengamanan kegiatan KTT ASEAN Summit 2023 agar bisa mempersiapkan personel mereka serta alutsista untuk bisa terlibat langsung di lapangan dan melaporkannya ke komando atas.
KSAU tersebut juga memerintahkan agar satuan bisa ikut terlibat dalam menginventarisir seluruh kebutuhan yang diperlukan untuk bisa mendukung berjalannya operasi pengamanan acara internasional tersebut dengan jauh lebih maksimal. Menurutnya, semua kebutuhan memang hendaknya harus bisa terdukung dengan baik termasuk juga kebutuhan akan kelengkapa personel hingga peralatan yang diperlukan selama kegiatan berlangsung.
Sementara itu, menunjukkan bagaimana persiapan yang sangat matang telah dilakukan oleh seluruh aparat keamanan dari personel gabungan TNI, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) hingga Badan Intelijen Negara (BIN), pada rapat persiapan KTT ke-42 ASEAN yang dilakukan di Markas Besar (Mabes) TNI, Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono menegaskan bahwa segala bentuk ancaman memang harus bisa diantisipasi dengan sedini mungkin.
Seluruh ancaman tersebut benar-benar tidak bisa ditoleransi adanya, termasuk juga misalnya tiba-tiba terjadi aksi demonstrasi ketika di tengah berjalannya gelaran KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo, yang mana itu juga dianggap sebagai sebuah ancaman. Maka dari itu, pihaknya sudah menyiapkan rencana tanggap darurat.
Sehingga, misalnya tiba-tiba dalam pergelaran KTT ASEAN Summit 2023 di Indonesia tersebut terdapat sejumlah masyarakat yang menggelar aksi unjuk rasa atau demonstrasi, maka akan segera dlakukan penutupan akses jalanan menuju ke venue sehingga antisipasi bisa dilakukan bahkan sejak awal.
Tidak hanya mengenai aksi demonstrasi saja, namun Laksamana Yudo juga menjelaskan beberapa kemungkinan ancaman lainnya seperti bencana alam, gempa bumi dan adanya ternak yang berkeliaran. Dirinya mengungkapkan bahwa memang adanya bencana alam sama sekali tidak bisa diprediksi, akan tetapi upaya antisipasi bisa terus dilakukan, termasuk juga pada adanya kemungkinan hewan peliharaan yang berkeliaran di jalanan, akan langsung diantisipasi dengan menutup akses menuju venue.
Panglima TNI tersebut juga menjelaskan bahwa dirinya telah menyiapkan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) untuk bisa memastikan keamanan dan keselamatan delegasi ASEAN yang hadir dari sebanyak 11 (sebelas) negara tersebut. Disiapkannya KRI lantaran memang tempat penyelenggaraan KTT ASEAN di pinggir laut dan dekat dengan perairan.
Kesuksesan penyelenggaraan KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo memang menjadi sebuah harga mati bagi Indonesia selaku ketua penyelenggara, karena sudah beberapa kali bangsa ini terus dipercaya oleh dunia dalam memimpin perhelatan bertaraf internasional, sehingga jangan sampai perhelatan kali ini diwarnai dengan adanya gangguan yang tidak diinginkan. Maka dari itu seluruh aparat keamanan mengerahkan personel terbaiknya bahkan hingga persiapan alutsista untuk mendukung kesuksesan acara.
)* Penulis adalah kontributor Kontributor Yudistira Institute