Petani Klaten Tuntut Prabowo Minta Maaf
Oleh: Gani Permata )*
Capres Prabowo Subianto menyampaikan pidato kebangsaan bertajuk ‘Indonesia Menang’ yang berisi visi-misi dan lima fokus program Paslon Capres dan Cawapres nomor urut 02. Dalam pidatonya, Prabowo menyinggung persoalan impor berbagai komoditas yang dilakukan pemerintah saat ini, salah satunya terkait impor beras. Prabowo mengaku dalam kunjungannya ke beberapa daerah dirinya bertemu petani-petani yang bersedih karena ada impor beras saat mereka panen.
“Saya juga baru datang dari Klaten, di situ petani-petani beras bersedih karena saat mereka panen, beberapa bulan lalu banjir beras dari luar negeri!” kata Prabowo di hadapan pendukungnya.
Menanggapi pernyataan Prabowo, Bupati Klaten, Sri Mulyani langsung melakukan pengecekan di lapangan. Sri Mulyani menegaskan tidak ada serbuan beras impor di Kabupaten Klaten. Bahkan hingga Januari 2019, Kabupaten Klaten masih surplus beras sebanyak 131.188 ton. Dan selama ini Klaten dikenal sebagai lumbung beras nasional.
“Produksi gabah di Klaten sampai Januari 2019 sebanyak 431.359 ton atau setara 259.291 ton beras dan untuk konsumsi beras rakyat Klaten 125.103 ton,” ujar Sri Mulyani.
Pernyataan Prabowo mengenai isu impor beras di Klaten juga menuai protes dari kalangan petani. Ribuan petani yang tergabung dalam Gerakan Petani Klaten Bermartabat melakukan aksi unjuk rasa dan orasi di Jl. Pemuda, Klaten, pada Minggu (20/1) pagi. Para petani tidak terima dengan pernyataan Prabowo, karena kenyataannya Klaten surplus beras dan tidak ada beras impor yang masuk. Mereka menuntut Prabowo untuk minta maaf kepada petani Klaten karena jerih payahnya telah diremehkan. Selain itu, para petani juga menilai pernyataan Prabowo sebagai kebohongan publik yang membodohi rakyat.
“Saya menghimbau agar elit politik tidak asal ngomong demi meraih suara. Petani sudah susah payah banting tulang. Jangan buat pernyataan yang bisa meresahkan petani di Klaten,” kata Sarmuji, seorang petani dari Desa Delanggu, Kabupaten Klaten.
Dalam aksi tersebut para petani mengapresiasi pemerintah Kabupaten Klaten yang selama ini telah memfasilitasi kebutuhan petani. Mulai dari pemberian alat mesin pertanian hingga kemudahan memperoleh bibit dan pupuk. Pemerintah juga membantu menyerap beras hasil panen petani, sehingga harga di pasaran tidak anjlok dan petani tidak merugi. Selain itu, Pemkab Klaten sangat ketat dalam pengajuan izin alih fungsi lahan pertanian. Mereka berpendapat kebijakan-kebijakan itu menjadikan petani semakin sejahtera dan mampu mencukupi kebutuhan keluarga.
Para petani Klaten berharap melalui aksi unjuk rasa yang mereka lakukan dapat menambah semangat petani di Klaten untuk menghasilkan beras berkualitas. Selain itu, para petani pun diharapkan tidak termakan isu bohong yang beredar.
Semakin dekat waktu pemungutan suara Pilpres 2019, semakin banyak pula isu bohong yang memutarbalikkan fakta dan kebenaran dibuat oleh pihak oposisi. Isu dilemparkan secara masif tanpa menghiraukan data dan fakta yang ada di lapangan dengan tujuan mendistorsi informasi ke masyarakat. Hal ini tentu meresahkan bagi masyarakat, sehingga masyarakat selalu diminta untuk kritis dan bijak dalam menanggapi berita, utamanya yang beredar melalui media sosial.
)* Penulis adalah Pemerhati Politik
Oleh: Gani Permata )*