Pilkada Wujudkan Demokrasi Bersih dan Berintegritas Untuk Diwariskan ke Generasi Muda
Oleh : Dhita Karuniawati )*
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak akan dilaksanakan pada November Tahun 2024. Suara seluruh masyarakat Indonesia sangat menentukan masa depan suatu daerah selama lima tahun mendatang pada Pilkada 2024. Pelaksanaan pesta demokrasi daerah ini harus diwujudkan secara bersih dan berintegritas untuk diwariskan kepada generasi muda. Sebab, mereka juga yang akan merasakan manfaat pembangunan pada masa mendatang di bawah kepemimpinan kepala daerah terpilih. Oleh karena itu, kualitas demokrasi Indonesia pada agenda Pilkada 2024 perlu dipandang penting dan menjadi tanggung jawab bersama untuk melahirkan kepemimpinan politik sesuai aspirasi masyarakat.
Pilkada bersih dan berintegritas tidak hanya menyoal uang, pendanaan dan sebagainya, tetapi juga menyangkut hal-hal lain bersifat substantif, seperti aturan yang berkaitan dengan Pilkada atau hal lain yang mendukung pelaksanaan Pilkada, sesuai dengan asas Pemilu yakni Langsung, Umum, Bebas, dan Rahasia (LUBER). Diperlukan integritas, baik dari peserta, maupun penyelenggara Pilkada itu sendiri. Sinergitas tersebut menjadi elemen penting untuk menyukseskan kontestasi Pilkada 2024.
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengajak kepada masyarakat memilih calon kepala daerah yang kompeten dan berintegritas pada Pilkada Serentak 2024, November mendatang. Jika memilih pemimpin yang tidak baik, efeknya hingga lima tahun ke depan dan masyarakat pula yang menderita. Pihaknya tidak bisa membayangkan jika kepala daerah yang terpilih nanti sebelumnya menyuap rakyat.
Alexander Marwata menambahkan bahwa dirinya berharap Indonesia berusia 100 tahun. Pada masa itu, semua masyarakat akan melihat generasi penerus dapat hidup sejahtera, damai, tidak ada perselisihan antargolongan. Menurutnya, hal itu dimulai dengan mengubah sikap dan memegang teguh nilai integritas.
Senada, Anggota Komisi II DPR RI Bagus Adhi Mahendra Putra, mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya mahasiswa, untuk aktif mengawal persiapan dan pelaksanaan Pilkada Serentak 2024. Ia menekankan pentingnya mewariskan demokrasi yang sehat dan bebas dari praktik politik uang alias money politics kepada generasi muda, yang merupakan embrio pembangunan bangsa di masa depan.
Esensi demokrasi bukan hanya tentang menentukan siapa yang menang dan siapa yang kalah, tetapi bagaimana melahirkan pemimpin yang bersih, tanpa melanggar aturan dan tanpa melakukan politik uang. Semua pihak khususnya elit politik harus mampu memberikan tontonan demokrasi yang sesungguhnya, yang merupakan jati diri bangsa Indonesia, Demokrasi Pancasila. Mahasiswa juga diharapkan bisa menjadi garda terdepan dalam mengawal proses demokrasi yang sesungguhnya.
Bagus Adhi mengingatkan bahwa mahasiswa ditempa dengan dedikasi nasionalisme di bangku kuliah, harus menjaga idealisme mereka dan tidak terjebak dalam pragmatisme serta transaksionalisme yang merusak demokrasi saat terjun ke masyarakat. Menurutnya hal itu harus terus dijaga untuk kelangsungan demokrasi. Pihaknya juga menekankan pentingnya mahasiswa memahami dan mengawal proses demokrasi dengan baik. Mereka diharapkan menjadi agen perubahan yang mampu menjaga dan mempromosikan nilai-nilai demokrasi yang bersih dan berintegritas.
Sementara itu, Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah Lampung, Prof. Dr Sudarman MAg mengatakan masyarakat harus berpartisipasi aktif dalam Pilkada 2024. Masyarakat juga diimbau bergerak bersama untuk menekan potensi pelanggaran, terutama politik uang dan ketidaknetralan ASN. Masyarakat memegang peran kunci dalam menciptakan Pilkada yang bersih. Politik uang bisa merusak tatanan demokrasi. Jika kita semua menolak, tidak akan ada ruang bagi para pelanggar untuk beraksi.
Prof. Darman mengimbau masyarakat untuk tidak Golput. Partisipasi yang tinggi dan berkualitas akan menjadi penentu masa depan kita. Pihaknya juga menekankan pentingnya netralitas penyelenggara dan ASN. Dalam Pilkada serentak nanti, penyelenggara, aparat, dan ASN harus netral. Mereka adalah pilar utama yang menjamin jalannya Pemilu yang adil dan demokratis. Selain itu, KPU dan Bawaslu harus merencanakan tahapan Pilkada dengan matang dan menyelenggarakannya secara profesional dan berkeadilan.
Penyelenggaraan Pilkada yang berkualitas dan partisipasi masyarakat yang semakin tinggi sangat didambakan untuk menyukseskan agenda demokrasi daerah tahun 2024. Demokrasi yang sehat adalah cerminan dari masyarakat yang berdaya. Masyarakat menaruh harapan besar pada Pilkada 2024 untuk membawa perubahan positif bagi daerah selama lima tahun mendatang. Dengan integritas dan partisipasi aktif dari seluruh masyarakat, mimpi atau harapan terwujudnya pembangunan daerah yang lebih baik bukan hal yang mustahil.
Pilkada berintegritas diyakini bisa mempercepat hadirnya pemerintahan daerah yang bersih dan baik. Niatan baik dan semangat ini diharapkan dapat segera diimplementasikan untuk mewujudkan munculnya pemimpin daerah yang amanah, melayani dan mampu melaksanakan janjinya kepada masyarakat. Kepala daerah terpilih diharapkan memiliki komitmen untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang bersih dapat diterapkan dengan baik dan sungguh-sungguh.
Sukses dan tidaknya Pilkada 2024, menjadi tanggung jawab kita bersama. Oleh karena itu, mari kita sukseskan Pilkada Serentak 2024 dengan meningkatan partispasi pemilih, menghindari politik uang, mengedepankan kampanye ide, program, gagasan, bukan hoaks atau SARA, dan ujaran kebencian. Jangan biarkan satu suara pun sia-sia dengan cara Golput atau tidak menggunakan hak pilihnya pada Pilkada 2024.
*) Penulis adalah Kontributor Lembaga Studi Informasi Strategis Indonesia