Warta Strategis

Polisi Ungkap Bupati RHP Kabur ke Papua Nugini gegara Takut Dijemput Paksa

Bupati Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak (RHP), yang diduga terseret kasus suap dan gratifikasi, dikabarkan menghilang. Polisi mengungkap RHP sudah kabur ke Papua Nugini untuk menghindari upaya jemput paksa.

“Ternyata Bupati Ricky Ham Pagawak lebih dulu memperoleh informasi bakal dijemput paksa oleh tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jayapura, sehingga memilih kabur ke Papua Nugini (PNG) melalui jalan tikus,” ujar Dirkrimum Polda Papua Kombes Ramdhani Faizal di Jayapura, Jumat (15/7/2022). Faizal mengatakan pihaknya hanya membantu penyidik KPK mencari RHP yang diduga kabur ke Papua Nugini.

“Polda Papua pada prinsipnya membantu penyidik KPK untuk penyidikan RHP. Dalam hal ini kita membantu pencariannya,” ujar Faizal. Faizal mengakui hingga kini polisi belum bisa menemukan keberadaan RHP, yang pada Rabu (13/7) masih terdeteksi berada di Jayapura.

“Terakhir kita dapatkan informasi dia diantar di Pasar Skouw, Kamis (14/7) pagi. Kita masih upayakan, kita sebarkan jaringan kontak-kontak kita di sebelah,” ungkap Faizal. RHP terjerat kasus korupsi Pemda Kabupaten Mamberamo Tengah tahun 2013-2019. KPK telah menggeledah sejumlah tempat, mulai Kabupaten Bekasi, Jakarta, hingga Sleman, terkait dugaan suap dan gratifikasi pelaksanaan berbagai proyek di Pemkab Mamberamo Tengah.
500 Warga Mengungsi dari Kobakma Papua Sebelumnya, Kapolres Mamberamo Tengah AKBP Rahmat Kaharuddin mengungkapkan simpatisan RHP mengancam warga pendatang di ibu kota Mamberamo Tengah, Kobakma, agar meninggalkan wilayah itu. Akibatnya, 500 orang warga pendatang mengungsi.

“Jadi ada ancaman dari Bupati supaya mereka keluar dari Mamberamo Tengah. Itu angkanya dua pertiga pendatang. Mungkin ada 500 orang,” kata AKBP Rahmat kepada detikcom, Selasa (12/7). Rahmat mengatakan ancaman itu dilontarkan oleh Bupati RHP bersama simpatisannya. Ancaman itu disampaikan karena RHP merasa akan dijadikan tersangka oleh KPK terkait kasus dugaan suap dan gratifikasi.

“(Ancaman) itu perintah dari Bupati kepada massanya agar mereka menyuruh masyarakat pendatang keluar dari Mamberamo Tengah,” katanya.

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Adblock Detected

Kami juga tidak suka iklan, kami hanya menampilkan iklan yang tidak menggangu. Terimakasih