Polemik Politik

Politik Pragmatisme Kubu Prabowo – Sandi

Oleh : Abdul Aziz )*

Baru – baru ini, beredar luas di media sosial poster berisi komando pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Muhammad Rizieq Shihab agar pendukung FPI menarik dukungan dari pasangan Prabowo-Sandi. Dalam poster itu terpampang foto Rizieq, diawali kalimat tagar #SatuKomandoHRS  dan bertuliskan “Maklumat Imam Besar Umat Islam Indonesia Habib Muhammad Rizieq Shihab”. Dalam maklumat itu, Rizieq menyerukan kepada seluruh aktivis FPI, organisasi sayap, dan simpatisan agar menarik diri dari Prabowo-Sandi. Alasan penarikan dukungan ialah adanya pernyataan dari adik Capres 02 Prabowo, Hashim Djojohadikusumo, bahwa Prabowo dan Sandiaga menerima dukungan dari siapa pun, termasuk keluarga dan keturunan anggota Partai Komunis Indonesia (PKI).

Hashim Djojohadikusumo, saat menjadi pembicara dalam acara Dialog Nasional Kebhinekaan di Kemayoran, Jakarta Pusat, Ahad, 27 Januari 2019 mengatakan, sebagai politikus pihaknya akan menerima dukungan dari siapa pun, kecuali dari setan.

“Bahkan, dukungan dari anak cucu dan cicit PKI, kami terima asalkan Prabowo tidak dibawa ke arah palu arit. Prabowo tetap Pancasila, tetap UUD 1945, tetap NKRI. Kita mau menang siapapun yang dukung kita, kita terima kecuali setan iblis,” ujarnya.

Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi) – KH Ma’ruf Amin, Ace Hasan Syadzily menilai pernyataan adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo menegaskan watak pragmatisme politik di kubu Prabowo-Sandi. Logika tersebut dikenal dengan strategi catch-all, mengakomodasi kepentingan semua kelompok asal mau memberi tambahan dukungan elektoral. Ini artinya, kubu Prabowo akan menerima dukungan semua segmen, mulai dari HTI, FPI, koruptor, kriminal, preman sampai dengan mafia asal mereka mendukung Prabowo-Sandi.

Sikap pragmatisme politik seperti bunglon. Walaupun kepentingan yang ada saling bertentangan, dengan prinsip pragmatisme politik, kubu Prabowo akan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan mereka.  Dengan pernyataan adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo ini, mata publik akan semakin terbuka bahwa jualan agama, jualan nasionalisme, jualan anti asing – aseng, dan jualan PKI adalah semata mata langkah pragmatisme untuk kepentingan Pilpres saja.

Terlepas dari hoaks atau tidaknya poster komando pimpinan FPI tersebut, pernyataan adik Prabowo yang menegaskan politik pragmatisme Kubu Prabowo-Sandi, bakal membuat elektabilitas Capres dan Cawapres 02 kian turun jelang Pilpres 2019. Karena masyarakat sekarang kian matang dan kritis menilai kredibilitas, kapabilitas dan visi – misi  calon pemimpin mereka ke depan. Jika sebelumnya saja sudah membenarkan segala cara dalam meraih kekuasan, rela merangkul berbagai golongan yang bisa jadi merongrong kesatuan NKRI demi sebuah rezim, bagaimana nanti ketika telah memimpin dan berkuasa?

)* Penulis adalah Mahasiswa Politik

Show More

Related Articles

Back to top button

Adblock Detected

Kami juga tidak suka iklan, kami hanya menampilkan iklan yang tidak menggangu. Terimakasih