Polemik Politik

PON XX 2021 di Papua: Mentari Harapan Baru dari Timur Indonesia

Oleh: Lisa Wahyuni (Warganet Kota Mataram, NTB)

Pekan Olahraga Nasional atau yang biasa disingkat PON dilaksanakan empat tahun sekali dan melibatkan atlet seluruh Indonesia. PON pertama digelar di Solo pada tahun 1948. Namun, PON XX kali ini spesial, karena dilaksanakan di Papua dengan 4 lokasi, yaitu Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Merauke dan Kabupaten Mimika.

PON XX akan diselenggarakan  pada tanggal 2-13 Oktober 2021. Lokasi utama penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional 2021 adalah Stadion Lukas Enembe. Stadion ini memiliki kapasitas 40.000 tempat duduk. PON XX Papua akan mempertandingkan 37 cabang olahraga, 56 disiplin cabang olahraga, 679 nomor pertandingan/perlombaan, dan 6.484 orang (kuota) atlet. Tagline yang diangkat pada edisi ini adalah “Torang Bisa” yang merupakan bentuk penyemangat khas Papua.

Pertama dalam sejarah, PON XX 2020 menggunakan sistem aplikasi untuk pendaftaran kontingen. Jika PON sebelumnya masing-masing kontingen saat pendaftaran wajib membawa bukti fisik semua kelengkapan persyaratan atlet, seperti e-KTP, akte kelahiran sampai ijazah.

Namun, di PON XX kontingen hanya mengirim e-KTP dan ID Card yang sudah teregistrasi melalui aplikasi. Selain aplikasi pendaftaran kontingen, PON XX juga meluncurkan aplikasi online pendaftaran wartawan. Menurut ketua harian Panitia Besar PON, DR. Yunus Wonda, S.H, M.H, menegaskan pendaftaran online ini pertama kali disediakan dan tersambung dengan data kewarganegaraan serta terkoneksi dengan data KTP elektronik Kemendagri.

Keindahan alam yang diciptakan oleh Tuhan di Bumi Papua dan dipadukan dengan kemeriahan PON XX  merupakan harapan baru dari wilayah Timur Indonesia. Bayangkan, jika banyak wisatawan  yang berkunjung ke Papua, pendapatan daerah meningkat melalui pariwisata. Selain itu, ekonomi warga setempat juga dapat meningkat.

Selain keindahan alamnya, Papua juga memiliki atlet-atlet yang berprestasi. Diantaranya adalah Stevanie Maysche Ibo yang merupakan atlet dayung. Prestasi-prestasinya: PON Jawa Barat 2016-Medali Emas Nomor Kayak Double Putri 500 meter, Asian Games Jakarta 2018-Medali Perak Nomor Traditional Boad Race (TBR) 200 meter, Asian Canoe Sprint Championship Thailand 2019-Medali Emas Nomor Kayak Putri 200 meter dan 500 meter, Kejurnas Pra-PON 2019-Medali Emas Nomor Kayak Putri 200 meter dan Traditional Boad Race (TBR) 1000 meter, SEA Games Filipina 2019-Medali Emas Kategori Kayak Tunggal Putri 200 meter dan 500 meter.

Selain Stevanie Maysche Ibo, atlet berprestasi yang berasal dari Papua adalah Boaz Solossa. Boaz Solossa merupakan altet sepak bola. Berkat kegigihannya, Boaz Solossa berhasil menorehkan prestasi-prestasi yang membanggakan warga Papua, salah satunya yaitu pencetak gol terbanyak (10 gol) Tim PON Papua 2004 dan menjadi pemain terbaik berturut-turut pada Indonesia Super League dari tahun 2009 hingga 2014.

Raema Lisa, atlet angkat besi yang berasal dari Papua juga sukses menorehkan prestasinya dikancah internasional. Raema berhasil meraih medali perak dikelas 48 kg pada Olimpiade Sydney 2000. Kemudian pada Olimpiade Athena 2004, dia juga berhasil meraih medali perak dikelas 53 kg. Terakhir, pada olimpiade Beijing 2008 berhasil meraih perungggu dikelas 53 kg.

Prestasi-prestasi yang ditorehkan pemuda Papua merupakan harapan baru dari Timur. Mereka membuktikan bahwa Papua juga mampu mengharumkan Indonesia dikancah internasional. Dengan semangat dan kegigihan masyarakat Papua, PON XX akan berjalan sukses.

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button

Adblock Detected

Kami juga tidak suka iklan, kami hanya menampilkan iklan yang tidak menggangu. Terimakasih