PON XX Buktikan Papua Bagian Integral NKRI
Oleh : Aditya Akbar )*
Pekan Olah Raga Nasional (PON) XX bukan sekadar lomba olahraga, tetapi suatu pembuktian yang nyata, bahwa Papua adalah bagian integral dari NKRI. Penunjukan Papua dan Papua Barat sebagai tuan rumah PON adalah sebuah kehormatan besar, sekaligus menunjukkan ke mata dunia bahwa Bumi Cendrawasih masih milik RI.
Untuk pertama kalinya, PON diselenggarakan di Papua dan ini adalah hal yang sangat disyukuri oleh seluruh rakyat di Bumi Cendrawasih, karena mereka dipercaya untuk menjadi tuan rumah sebuah acara berlevel nasional. Masyarakat amat bangga karena pemerintah, khususnya di era Presiden Jokowi, sangat memberi perhatian pada Papua dan mau membuat acara besar di sana.
PON XX bukan hanya ajang untuk berlomba antar cabor dan memperebutkan medali, tetapi menjadi sebuah acara yang membuktikan bahwa Papua adalah bagian dari NKRI. Penyebabnya karena ketika suatu lomba berlevel nasional dilaksanakan di sana, maka secara otomatis akan menunjukkan bahwa Papua adalah provinsi di Indonesia, dan tidak terbantahkan lagi.
Ketua KONI Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman menyatakan bahwa PON XX akan mengubah beberapa pandangan yang menilai bahwa Papua bukanlah bagian dari Indonesia. Pasalnya, Papua menjadi tempat kebhinekaan bangsa Indonesia yang mewakili 34 kontingen atlet dari seluruh provinsi di NKRI.
Dalam artian, saat PON berlangsung, akan terlihat kekompakan para atlet, walau di lapangan mereka berlaga. Ketika PON XX diselenggarakan maka akan ada para pemuda yang mewakili daerahnya, dan mereka memperlihatkan bahwa Indonesia terdiri dari banyak etnis, termasuk Suku Dani dan suku lain di Papua, tetapi tetap bersatu.
Persatuan ini yang akan menampakkan bahwa Papua juga menjadi bagian integral dari Indonesia, baik secara hukum negara maupun hukum internasional. Penyebabnya karena tidak akan terlihat konflik antar atlet dari provinsi yang berbeda dan mereka tidak bermusuhan dengan atlet asli Papua. Mereka merupakan saudara sebangsa dan setanah air dan menyadari bahwa orang asli Papua (OAP) juga merupakan putra Indonesia.
Ketika PON XX diselenggarakan maka akan terlihat banyak atlet yang terdiri dari multi etnis dan keyakinan, tetapi tetap bersatu dalam semangat olahraga. Para atlet Papua juga melangkah dengan penuh percaya diri dan menunjukkan keramahan sebagai tuan rumah. Mereka senang karena bisa bertemu dengan olahragawan lain dan bisa saling sharing di luar arena pertandingan.
Publik akan melihat betapa kompaknya penyelenggaraan PON XX di Papua dan isu-isu yang selama ini meresahkan akan langsung dihantam, karena ternyata salah besar. Berita negatif bahwa di Papua identik dengan OPM akan terhapus, karena mayoritas warga tidak mau bergabung dengan mereka. OPM hanya segelintir oknum yang meresahkan dan mereka jadi pecundang, dan akan terus diberantas oleh aparat karena selalu mengganggu keamanan.
Papua tidak lagi identik dengan istilah ‘memerdekakan diri’ karena buktinya mereka adalah bagian integral dari Indonesia, dan masyarakatnya juga tidak mau mengibarkan bendera bintang kejora (sebagai simbol resmi OPM). Masyarakat malah menunjukkan kesetiaan pada NKRI dan sangat berterima kasih kepada pemerintah, karena di era Presiden Jokowi Papua menjadi sangat maju.
Apalagi dengan adanya PON XX nama Papua akan makin terkenal, baik di level nasional maupun internasional. Bumi Cendrawasih makin menampakkan eksotisme alamnya dan netizen internasional yang melihatnya via video streaming akan terpesona. Ternyata Papua begitu indah dan menjadi objek wisata di Indonesia yang patut dikunjungi.
Penyelenggaraan PON XX membawa banyak dampak positif dan acara ini menunjukkan bahwa Papua adalah bagian integral dari NKRI. Masyarakat di Bumi Cendrawasih amat bangga menjadi WNI dan mereka ikut mensukseskan PON agar berlangsung dengan lancar.
)* Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini