PON XX Papua Merajut Persatuan Bangsa
Oleh : Yeremia Kogoya )*
Tahun 2020 sepertinya akan menjadi sejarah bagi Provinsi Papua, dimana pada tahun tersebut, Papua akan menjadi tuan rumah perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX. Gelaran PON XX tahun 2020 yang akan menghadirkan atlet dari semua provinsi di Indonesia juga merupakan upaya untuk merajut persatuan bangsa.
PON memiliki sejarah yang panjang, event tersebut pertama kali dilakukan pada tahun 1948 dalam kondisi perang dan diblokade Belanda, pemerintah Indonesia tak gentar menggelar hajatan besar Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama. Presiden Ir Soekarno sendiri hadir dalam pembukaannya pada 9 September 1948.
Saat itu PON tidak hanya menyelenggarakan event olahraga semata, PON juga mengandung pesan politik, dimana dengan terselenggaranya PON ini bermaksud ingin menunjukkan kepada Belanda bahwa Indonesia adalah negara berdaulat.
Tentu saja sejarah baru di Papua akan tercetak pada September nanti, dimana penyelenggaraan PON di Papua merupakan loncatan peradaban dan sejarah baru bagi masyarakat Papua.
Pelaksanaan PON di Papua akan mendatangkan banyak atlet dari seluruh Indonesia. Untuk itu, masyarakat harus menjadi tuan rumah yang baik dan membantu pelaksanaan PON berlangsung baik dan lancar
Tak kurang dari 6.442 atlet dari berbagai penjuru Tanah Air akan datang ke Papua. Jumlah tersebut belum ditambah official dan suporter. Tentu hal tersebut akan menjadikan Papua semarak dengan semangat persatuan.
Thaha Al Hamid selaku Tokoh Masyarakat Papua menyebutkan, Penyelenggaraan PON di Papua patut disyukuri, semua pihak harus bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berterimakasih kepada pemerintah, karena untuk pertama kali dalam sejarah PON akan dilaksanakan di Papua, ia menambahkan bahwa ini bukan sebuah rutinitas saja, tetapi menjadi sejarah baru untuk Papua.
Thaha mengatakan, adat Papua tak menghendaki orang Papua berbuat kacau di depan tamu. Jika tamu datang, kita harus hormati dan kenalkan bahwa budaya di Papua adalah saling menghargai.
Pada kesempatan berbeda, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menilai ini merupakan tonggak baru sejarah pembangunan Papua dengan mengedepankan nilai-nilai Pancasila.
Ia mengungkapkan, masyarakat Papua pasti bisa memanfaatkan momentum PON ini dengan menjadi tuan rumah yang baik, dengan didukung seluruh elemen bangsa.
Ketika dirinya meninjau pembangunan Stadion Utama Papua Bangkit, di Jayapura, Bamsoet meyakini siapapun akan takjub tatkala melihat kemegahan stadion utama Papua Bangkit.
Hal tersebut akan membuka aura kebesaran masyarakat Papua yang kaya dengan keindahan alam dan budaya. Stadion ini menjadi landmark terbaru kebangkitan Papua untuk menjadi daerah yang semakin maju, sejahtera, adil dan makmur.
Bamsoet menilai, pembangunan stadion maupun venue olahraga lainnya di Papua bukanlah sekadar membangun benda mati. Dari pembangunan fasilitas olahraga inilah diharapkan dapat melahirkan lebih banyak lagi anak-anak Papua yang mampu menjadi atlet nasional.
Sementara itu Presiden RI Joko Widodo telah mengeluarkan Inpres mengenai percepatan dukungan penyelenggaraan PON XX dan Pekan Paralimpik Nasional XVI Tahun 2020 di Provinsi Papua pada 17 Januari 2020.
Inpres no 1 Tahun 2020 yang telah ditandatangani Presiden itu ditujukan kepada 17 Menteri, Panglima TNI, Kapolri, Jaksa Agung, sejumlah Kepala Badan/Lembaga, Gubernur Papua hingga para Bupati/Walikota di Provinsi Papua.
Presiden RI Joko Widodo juga menaruh atensi besar terhadap suksesnya perhelatan olahraga nasional tersebut melalui inpres nomor 10 tahun 2017 tentang dukungan penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional XX dan Pekan Paralimpik Nasional XVI tahun 2020 di Provinsi Papua demi mendukung kelancaran PON XX di Bumi Cenderawasih, sebagai wujud bahwa pemerintah Indonesia serius dan berkomitmen untuk memajukan Papua di segala bidang.
Jokowi menginstruksikan untuk mengambil langkah-langkah sesuai tugas, fungsi dan kewenangan masing-masing secara terkoordinasi dan terintegrasi untuk mempercepat dukungan dalam penyelenggaraan PON XX dan Pekan Paralimpik Nasional (PEPARNAS) XVI Tahun 2020 di Provinsi Papua.
Kepada Mendagri, Jokowi menginstruksikan untuk memfasilitasi dukungan kebijakan kepada pemerintah daerah serta memfasilitasi sinkronisasi dan harmonisasi dokumen perencanaan serta penganggaran daerah.
Kepada Menkeu, Jokowi menginstruksikan untuk mengalokasikan anggaran yang diperlukan sesuai dengan kemampuan keuangan negara dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Penyelenggaraan PON XX Papua tentu membutuhkan dukungan oleh banyak pihak, termasuk juga masyarakat yang berperan dalam menjaga ketertiban dan kelancaran selama perhelatan 4 tahunan tersebut berlangsung.
)* Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Jakarta