PON XX Papua Wadah Persatuan dan Persaudaraan
Oleh : Sabby Kosay )*
PON XX Papua sudah dimulai sejak 2 oktober 2021. Melalui lomba olahraga level nasional ini, kita belajar tentang persatuan dan persaudaraan karena PON dihadiri oleh kontingen maupun suporter dari berbagai wilayah di Indonesia.
Saat ini kita sedang menikmati tayangan bermutu di televisi maupun internet, karena ada lomba-lomba di PON XX. Acara yang diadakan di Papua ini merupakan tempat berkumpulnya atlet-atlet dari 34 provinsi di Indonesia, yang memperebutkan medali emas dari berbagai cabang olahraga. Mulai dari sepakbola, voli, hingga e-sports.
PON XX memang baru pertama kali diadakan di Papua dan masyarakat di Bumi Cendrawasih sangat antusias. Pertama, Presiden Jokowi sendiri yang membuka acara ini pada tanggal 2 oktober 2021. Kedua, melalui PON mereka bisa mempromosikan berbagai hal yang ada di Papua. Mulai dari pariwisata, suvenir, hingga potensi para pemuda asli Bumi Cendrawasih.
Saat pembukaan PON XX Papua di Stadion Lukas Enembe, Presiden Jokowi menyatakan bahwa acara ini merupakan panggung kebersamaan, persatuan dan persaudaraan. PON adalah panggung kesetaraan dan keadilan untuk maju dan sejahtera bersama, dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Memang saat ini kita memiliki potensi perpecahan yang dimulai tahun 2014. Ada 2 kubu yang bersebrangan karena membela calon yang berbeda. Potensi konflik ini bisa diakhiri karena ada PON XX, sehingga kedua belah pihak kompak dalam menyaksikan pertandingan favorit, misalnya sepakbola. Mereka bisa bersatu dan melupakan permusuhan yang lama, karena ada pertandingan olahraga.
Memang sejak dulu pertandingan olahraga menjadi hal yang mempererat masyarakat Indonesia. Misalnya saat ada pertandingan Asean Games 2018 Jakarta-Palembang dan Olimpiade 2020 Tokyo. Ketika ada gelaran PON, maka masyarakat akan lebih kompak lagi, karena ajang ini membutuhkan supporter yang selalu 1 suara.
Selain itu, PON XX juga menjadi wadah persaudaraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Memang PON diselenggarakan di Papua tetapi mereka sangat welcome kepada para atlet dan offisial dari provinsi lain. Walau berbeda suku, ras, dan keyakinan, tetapi tidak menghalangi semangat persaudaraan. Di dalam PON, mereka melebur menjadi 1 Indonesia, bhinneka tunggal ika.
Persaudaraan ini sangat penting karena Indonesia bisa dibangun dengan azas persaudaraan. Jika kita bersatu dan merasa bersaudara, padahal memiliki background, suku, dan ras yang berbeda, maka akan tetap kompak melanjutkan pembangunan. Namun ketika tidak ada rasa persaudaraan, yang ada hanyalah perpecahan, yang akan menggerogoti negara dari dalam dan bisa berakhir di kehancuran.
Presiden Jokowi juga mengungkapkan kebanggaannya karena PON XX pertama kali diadakan di Papua. PON bukan sekadar ajang olahraga, tetapi juga mencerminkan kemajuan pembangunan, pemerataan infrastruktur, dan kesiapan masyarakat Papua. Dalam menyelenggarakan acara besar untuk berprestasi di kancah nasional maupun internasional.
Pemerataan infrastruktur dan pembangunan memang menjadi concern Presiden Jokowi, karena beliau ingin tiap daerah di Indonesia maju. Tidak hanya di Jawa tetapi juga di daerah lain, termasuk Papua. Semuanya berhak menikmati infrastruktur dan fasilitas yang memadai dari pemerintah, sehingga kehidupannya akan maju dan taraf hidupnya naik.
PON XX menjadi wadah untuk persatuan dan persaudaraan rakyat Indonesia. Mereka kompak dalam mendukung atlet idolanya dan menjadi supporter yang setia, sehingga menghapus permusuhan dan segala macm konflik. Selain itu, PON XX juga menjadi pembuktian bahwa di Papua juga memiliki fasilitas dan infrastruktur yang representatif. Juga memperlihatan ke mata dunia bahwa warga Papua mampu untuk menjadi panitia yang brilian.
)* Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Yogyakarta