PON XX Sebagai Ajang Mengenalkan Talenta Papua Kepada Dunia
Oleh : Abner Wanggai )*
Pemprov Papua Telah Meyakinkan masyarakat bahwa PON 2020 akan memberikan dampak positif pada pembangunan Papua. Masyarakat juga telah diminta tidak khawatir terhadap kondisi keamanan di Papua. Pasalnya, selain sebagai ajang kompetisi, PON XX juga merupakan ajang mengenalkan talenta Papua kepada dunia.
Di tengah isu keamanan di Papua, Pemerintah Provinsi Papua juga telah berusaha meyakinkan masyarakat mengenai arti pentingnya multievent PON XX di Papua. Karena PON Tersebut juga akan menjadi alat untuk memacu perekonomian dengan adanya pembangunan infrastruktur dan hadirnya atlet yang bertanding.
PON XX akan dimeriahkan dengan 37 cabang olahraga, 56 disiplin cabor, 679 nomor pertandingan dan 6.442 atlet. Keseluruhan atlet tersebut diharapkan dapat tampil maksimal demi mengukir rekor baru.
Selain itu, multievent paling bergengsi di Indonesia tersebut tidak hanya mengenai kompetisi semata, tetapi juga ajang unjuk gigi bagi atlet asal Bumi Cenderawasih untuk dikenal di dunia internasional.
Sehingga, dengan berbagai masalah maupun keterbatasan yang ada di Papua, bukan berarti Provinsi yang berada di Wilayah Timur Indonesia tersebut minim akan prestasi. Terbukti pada SEA Games 2019, Papua mengirimkan 30 Atletnya yang berjuang di beberapa cabang olahraga unggulan seperti angkat besi dan atletik.
Salah satu orang asli Papua yang memiliki prestasi tingkat internasional adalah Lisa Rumbewas. Bisa dikata orang Asia mana yang bisa menandingi kepiawaian Lisa dalam urusan Angkat Besi.
Lifter asal Jayapura kelahiran 10 September 1980 tersebut merupakan salah satu atlet putri Papua yang kerap menggondol medali-medali kejuaraan bergengsi internasional ke Indonesia.
Sepanjang kariernya, Lisa telah berhasil mengharumkan nama Indonesia dengan 2 medali perak dari Olimpiade, dirinya juga berhasi meraih medali perak di kelas 48 Putri pada Olimpiade Sydney 2000.
Selain itu, masih ada talenta dari tanah Papua, yakni Franklin Ramses Burumi, meski bukanlah atlet unggulan, tetapi pada SEA Games 2011, dirinya berhasil membawa merah putih di podium tertinggi dengan capaian luar biasa, yakni 3 emas di nomor 100 meter, 200 meter dan 4 x 100 meter estafet putra.
Franklin juga menjadi sorotan. Seluruh mata masyarakat Indonesia tertuju padanya karena gaya rambutnya yang nyentrik dan sifat humorisnya.
Dari cabor sepak bola, tanah Papua tentu tidak pernah kekurangan talenta, nama nama seperti Boaz Solossa dan Patrich Wanggai kerap menjadi pilihan untuk masuk kedalam Timnas Indonesia.
Sementara itu, Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Marciano Norman berharap agar para atlet Indonesia mampu mengukir rekor nasional bahkan dunia di Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2020.
Marciano mengatakan, bahwa dirinya yakin PON di Papua akan terlaksana dengan baik, suksesnya PON juga harus disertai pecahnya rekor nasional kalau bisa dunia.
Marciano Norman menyampaikan dukungannya kepada Provinsi Papua agar tidak hanya sekedar menjadi tuan rumah saja, melainkan juga bisa memenuhi target menembus 5 besar.
Menurutnya, ajang PON XX di Papua harus menjadi cerminan kebangkitan olahraga Papua di Indonesia. Tak hanya menembus lima besar, tetapi harus berusaha untuk menjadi juara.
Tentunya, hajat besar ini menjadi sebuah tantangan prestisius bagi tanah Papua, sekaligus membuktikan kepada negara Bahwa Papua juga memiliki prestasi seperti wilayah Indonesia yang lain.
Demi mendukung hal tersebut, KONI dan Kemenpora berjanji akan bekerja keras untuk membangun infrastruktur dengan baik agar para atlet Tanah Air dapat bertanding secara optimal.
Pada kesempatan yang sama Menpora Zainudin juga mengungkapkan bahwa dirinya akan terus bersinergi dengan KONI dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) untuk menyiapkan PON Papua.
Pihaknya mengaku, bahwa Kemenpora, KONI dan KOI akan bersinergi terus menerus sehingga tidak ada sekat lagi. Dirinya juga merasa senang dengan komunikasi antara Menpora dengan Ketum KONI maupun Ketum KOI.
Mantan Menpora Imam Nahrawi pernah mengatakan, bahwa dirinya menginginkan agar dengan adanya venue-venue yang dibangun Pasca PON, maka hal tersebut akan mendorong lahirnya atlet-atlet baru di Papua.
Kita semua berharap, bahwa atlet-atlet baru di Papua nantinya akan dapat berkontribusi tidak hanya mengharumkan nama Papua, tetapi juga berprestasi di tingkat dunia dan mampu mengibarkan bendera merah-putih di kancah internasional. Saatnya dukung PON Papua, Torang Bisa !
)* Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Jakarta