PON XX Tingkatkan Persaudaraan dan Persatuan Bangsa Menuju Indonesia Maju
Oleh : Adityawarman )*
Pelaksanaan Pekan Olah Raga Nasional (PON) XX di Papua memiliki arti penting bagi Indonesia. Selain sebagai ajang perlombaan bergengsi antara daerah, PON XX dapat meningkatkan persaudaraan dan persatuan bangsa menuju Indonesia maju.
Perlu kita ketahui bahwa gagasan awal diselenggarakannya Pekan Olahraga Nasional (PON) adalah sebagai gelaran olahraga untuk mencari bibit-bibit atlet dari setiap cabang olahraga di seluruh penjuru Indonesia untuk mempersiapkan diri dalam keikutsertaan Asian Games pertama pada tahun 1951.
Selain itu karena event ini diikuti oleh seluruh provinsi, maka melalui event PON tersebut diharapkan akan memupuk persaudaraan, persatuan untuk membangun karakter bangsa melalui olahraga.
Undang-undang No. 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional (UU SKN). Dibuat untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan dan kebugaran, prestasi, kualitas manusia, menanamkan nilai moral dan akhlak mulia, sportivitas, disiplin, mempererat dan membina persatuan dan kesatuan bangsa memperkukuh ketahanan nasional serta mengangkat harkat, martabat dan kehormatan bangsa.
Event PON XX yang saat ini diselenggarakan di Papua, tentu saja menjadi sejarah untuk bumi cenderawasih, mengingat selama ini pelaksanaan PON hanya berputar di wilayah barat Indonesia.
Penyelenggaraan PON tentu saja memiliki nilai strategis dari sisi percepatan pembangunan di wilayah Provinsi Papua yaitu, pertama dari sisi ekonomi akan semakin berkembang melalui pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, bandar udara dan semakin meningkat sektor informal seperti seperti hotel, restoran dan jasa pariwisata.
Selanjutnya dari sisi sosial-budaya, tentu akan terjadi interaksi sosial yang massive, di mana masyarakat Papua akan didatangi dan berinteraksi dengan saudara-saudara sebangsanya dari seluruh wilayah Tanah Air.
Dari sisi politik, event PON tentu diharapkan dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat Papua terhadap pemerintah nasional sekaligus mengukuhkan rasa nasionalisme Indonesia di kalangan masyarakat Papua. Meskipun fasilitas olahraga di Papua masih tertinggal ketimbang daerah lainnya yang juga mencalonkan diri sebagai tuan rumah, namun penyelenggaraan PON di Papua dinilai lebih sebagai upaya untuk memperkuat identitas kebangsaan dan solidaritas nasional.
Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali berharap agar PON 2020 Papua akan menjadi ajang untuk mengukir prestasi serta silaturahmi untuk merakit dan mempererat persaudaraan. Ia juga mengatakan kepada pengurus KONI seluruh Indonesia, Menpora mengatakan selain berlomba untuk mengukir prestasi, ajang PON juga bertujuan untuk mempererat silaturahmi dan persaudaraan.
Zainudin juga mengatakan bahwa persiapan fisik dalam penyelenggaraan PON XX, khususnya yang menjadi tanggung jawab Kemenpora telah berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Dirinya memaparkan, pada umumnya untuk pembangunan fisik dalam rangka persiapan PON XX sudah tidak menjadi masalah, termasuk apa yang sudah menjadi tanggung jawab Kemenpora yakni pengadaan beberapa peralatan cabang olahraga.
Bagi Papua, PON dinilai menjadi momen yang tepat untuk mempercepat pembangunan di Papua Karena akan ada pembangunan sejumlah infrastruktur dan fasilitas olahraga yang selama ini lebih banyak terfokus di Pulau Jawa saja.
PON Papua 2021 akan digelar di empat wilayah, yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Merauke dan Kabupaten Mimika dengan mempertandingkan 37 cabang olahraga, 56 disiplin olahraga dan 679 nomor pertandingan.
Multievent tersebut juga akan dihadiri oleh sekitar 6.500 atlet dari seluruh provinsi di Indonesia. Kehadiran mereka tentu saja akan mendorong perekonomian masyarakat sekitar, mulai dari kerajinan, perkebunan hingga pariwisata.
Sebelumnya Ketua KONI Pusat, Marciano Norman menyebutkan penyelenggaraan Olimpiade Tokyo bisa menjadi patokan penyelenggaraan PON 2020. Marciano juga memastikan bahwa persiapan penyelenggaraan PON 2020 dapat berjalan dengan baik.
Selain itu vaksinasi terhadap atlet dan masyarakat sekitar venue penyelenggaraan PON Papua 2020 pun sudah dilakukan. Hal ini tentu saja sebagai salah satu tindak pencegahan dari virus Covid-19 yang sampai saat ini masih merebak secara luas.
Dengan adanya vaksinasi, tentu saja interaksi atlet antar provinsi menjadi tidak terlalu mengkhawatirkan, sehingga perhelatan ini dapat terselenggara meski harus mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan.
Event PON akan melibatkan atlet, pelatih dan ofisial dari seluruh penjuru Indonesia, selain berlomba membela daerahnya, event ini tentu saja akan merekatkan persaudaraan antar atlet dari beragam daerah, tentu saja persaudaraan dan persatuan akan terjalin dalam event ini, selain itu Papua juga mendapatkan keuntungan dengan dibangunnya fasilitas olahraga, sehingga PON di Papua menjadi akselerator kemajuan Papua khususnya di bidang infrastruktur olahraga.
)* Penulis adalah kontributor Pertiwi Institute