Polemik Politik

Posko BIN Jaga Senyum Anak-Anak Penyintas Gempa

Badan Intelijen Negara (BIN) sigap dalam membantu warga Cianjur yang kesusahan karena gempa. Fasilitas posko bisa dikatakan sangat memadai dan lengkap, karena tidak hanya memberikan bantuan berupa sandang, pangan, dan papan, tetapi juga termasuk fasilitas kesehatan. Setiap harinya di Posko juga diisi kegiatan trauma healing untuk anak-anak.

Kepala Desa Cijedil, Cugenang, Pudin (47), mengatakan ada 303 orang pengungsi dari Desa Cijedil di Posko BIN pasca gempa Cianjur. “Selama berada di sini warga mengikuti banyak kegiatan yang diselenggarakan oleh Posko BIN, mulai dari pengajian, pendidikan sekolah anak usia dini (PAUD), hingga ibadah shalat berjamaah lima waktu”, ucap Pudin.

Kegiatan lain yang dilakukan adalah hiburan memang untuk menjaga senyum anak-anak penyintas gempa. “Karena selain mengalami kerugian secara materi, warga Cianjur juga mengalami trauma akibat bencana tersebut, jadi acara hiburan dinantikan warga khususnya orang tua yang memiliki anak-anak”, imbuhnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Komunikasi dan Informasi BIN, Prabawa Ajie menyatakan bahwa Desa Cijedil mengalami kerusakan paling parah di Cianjur karena dekat dengan titik episentrum gempa. Untuk itulah dengan maksimal BIN berusaha melayani masyarakat di Desa Cijedil untuk memberikan pelayanan tidak hanya permasalahan makan atau logistik, tetapi juga trauma healing, pelayanan kesehatan, serta berbagai kebutuhan dasar yang mencukupi.

Tidak hanya kegiatan bermain, karena banyak anak-anak usia sekolah, pendidikan dasar bagi mereka juga diberikan. Ada perlombaan hingga pengajian, kegiatan belajar mengajar juga kami fasilitasi. Selain dilakukan setiap hari, BIN juga mengadakan kegiatan yang sama ke posko-posko lain.

Selain itu, kegiatan tidak hanya difokuskan di posko saja, namun BIN juga melakukan pendistribusian ke posko-posko lain maupun tenda tenda darurat untuk pengungsian yang belum terjamah. “Kegiatan distribusi ke luar dilakukan karena masih banyak desa-desa terisolir yang belum mendapatkan bantuan”, ucap Juru Bicara Kepala BIN tersebut.

Senada dengan itu, orang tua yang menemani putrinya mengikuti trauma healing merasa sangat terbantu. Peni Febrianti (28) mengatakan anaknya sudah mengikuti kegiatan trauma healing sejak hari pertama di Posko BIN. “Anak saya terlihat gembira setiap hari berkat adanya trauma healing ini, karena anak anak di pengungsian cenderung jenuh dengan lingkungan ini. Namun berkat adanya trauma healing, anak saya jadi lebih aktif, bahagia dan sering tersenyum” tutupnya.

Show More

Related Articles

Back to top button

Adblock Detected

Kami juga tidak suka iklan, kami hanya menampilkan iklan yang tidak menggangu. Terimakasih