Presiden Jokowi Ajak Rakyat Jaga Demokrasi dan Toleransi di Pemilu 2024
Oleh : Ahmad Dzul Ilmi Muis )*
Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus mengajak kepada seluruh rakyat agar bisa secara bersama-sama menjaga asas demokrasi bangsa ini dan juga mampu bersikap dengan penuh toleransi dalam pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) pada tahun 2024 mendatang.
Presiden Jokowi menyatakan bahwa pelaksanaan Pemilu merupakan sebuah ajang pesta demokrasi bagi seluruh rakyat di Indonesia. Maka dari itu beliau meminta dan berpesan untuk tidak ada lagi ujaran kebencian hingga upaya melakukan fitnah dalam seluruh proses tahapan kontestasi politik tersebut.
Karena sesuai dengan namanya, yakni pesta demokrasi, maka sudah barang tentu bahwa pelaksanaan Pemilu harus dilaksanakan dengan penuh gembira dan diwarnai dengan senang hati dari seluruh masyarakat di Tanah Air. Jangan sampai kemudian dalam pelaksanaannya, justru diwarnai dengan adanya rasa ketakutan dan juga pertengkaran yang menyebabkan konflik horizontal.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi juga meminta agar jangan sampai terjadi lagi penyebarluasan berita bohong atau hoaks di tengah masyarakat, utamanya adalah melalui media sosial yang memang menjadi platform bagi banyaknya arus informasi yang mampu dengan sangat mudah diakses dan sampai ke masyarakat secara langsung.
Apabila penyebaran hoaks terus terjadi di media sosial dan hal itu banyak diakses oleh masyarakat sehingga dianggap sebagai seolah hal tersebut merupakan pemberitaan yang benar, maka jelas akan sangat mendatangkan banyak sekali dampak buruk bagi bangsa dan negara.
Menjadi hal yang sangat penting pula bahwa jangan sampai pelaksanaan pedta demokrasi dan kontestasi politik itu justru penuh diwarnai dengan saling melakukan fitnah antar kandidat. Lebih-lebih fitnah yang masih dibungkus dengan isu SARA (suku, agama, ras dan antar golongan) dan masih saja membawa-bawa agama.
Padahal sejatinya seluruh masyarakat di Indonesia merupakan satu kesatuan dan menjadi saudara dalam satu bangsa dan satu Tanah Air, sehingga jangan sampai mudah untuk terpecah belah dan berakhir dengan saling membenci atau bahkan sampai menyebabkan perpecahan atas nama agama.
Hal itu jelas sangat tidak boleh terjadi karena memang menjadi keniscyaan bahwa latar belakang yang dimiliki oleh seluruh masyarakat di Indonesia sangat beragam dan saling berbeda. Maka dari itu, toleransi menjadi hal yang sangat penting untuk terus digaungkan.
Bukan hanya adanya perbedaan latar belakang saja yang terkandung di dalam seluruh masyarakat di Tanah Air. Jika nantinya dalam pelaksanaan Pemilu 2024 ternyata terjadi perbedaan pilihan politik, maka hal tersebut hendaknya disikapi dengan wajar dan biasa karena memang bangsa ini menjunjung tinggi asas demokrasi. Sehingga jangan sampai adanya perbedaan pandangan ataupun pilihan dan sikap politik itu menjadikan ajang saling bertengkar dan menjelekkan secara berkepanjangan.
Karena, sama sekali tidak akan mendatangkan manfaat dan dampak baik apabila masyarakat terus terpecah belah hanya karena adanya perbedaan pandangan dan pilihan dalam politik. Pasalnya, justru para elite politik sendiri saja, mereka semua saling bersama satu sama lain dalam berbagai hal dan bisa menunjukkan adanya contoh yang baik akan sikap toleransi dan persaudaraan bangsa.
Hendaknya seluruh masyarakat patut untuk mencontoh bagaimana sikap dan tindakan yang diperlihatkan oleh para elite politik, yakni meski mereka berbeda ideologi ataupun cara berpolitik, namun nyatanya mereka tetap menanggapi hal tersebut dengan wajar dan santai.
Presiden Jokowi juga meminta kepada semua elemen masyarakat untuk bisa menjalani Pemilihan Umum 2024 mendatang dengan penuh akan rasa persatuan dan semangat persaudaraan. Beliau mengimbau kepada semua pihak agar bisa kembali bersatu sebagai sebuah bangsa yang besar.
Hanya dengan adanya persatuan yang kuat, yang terjalin oleh seluruh lapisan elemen masyarakat di Nusantara itu mampu memperkuat dan memperkokoh bangsa. Bahkan, dengan adanya persatuan tersebut juga yang berhasil menghantarkan Indonesia menjadi sebuah negara yang merdeka dan mampu mengusir para penjajah di era kemerdekaan dulu.
Sebagai informasi bahwa memang terjadi kenaikan akan sikap intoleransi di tengah masyarakat, khususnya menjelang adanya pesta demokrasi dan kontestasi politik dalam Pemilu. Maka dari itu, ancaman tersebut hendaknya memang harus bisa diperhatikan dengan sangat serius agar kondisi tetap terjaga kondusifitasnya, termasuk juga adanya persatuan dan kerukunan beragama tetap terjaga.
Karena mengetahui bahwa adanya tren kenaikan akan tindak atau sikap intoleransi tersebut, khususnya dalam waktu menjelang pelaksanaan Pemilu, maka Presiden Jokowi langsung mengajak seluruh rakyat untuk bisa secara bersama-sama menjaga asas demokrasi dan meningkatkan rasa toleransi, termasuk juga jangan sampai terus menyebarkan fitnah hingga hoaks di media sosial agar Pemilu benar-benar bisa dinikmati oleh semua kalangan dengan penuh suka cita.
)* Penulis adalah Alumni Fisip Unair