Presiden Jokowi Minta Kesepakatan Hasil G20 Direalisasikan
JAKARTA – Presiden Joko Widodo mengingatkan hasil kesepakatan yang telah disepakati selama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 segera direalisasikan. Direktur Jendral Informasi dan Komunikasi Publik di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Usman Kansong mengatakan, realisasi dari kesepakatan tersebut untuk membuktikan bahwa KTT G20 bukan sekedar ajang diskusi kalangan elite.
“Itu membuktikan juga kalau KTT G20 memang diskusi yang bisa diimplementasikan,” kata Usman dalam Trijaya Hot Topic Petang dengan tema “Output Konkret Presidensi G20 Indonesia”, Kamis (8/12/2022).
Usman menambahkan, Presiden juga menginginkan agar kegiatan G20 memberi manfaat kepada masyarakat Indonesia, diantaranya G20 memutar perekonomian Indonesia.
Ia menjelaskan, terdapat dua manfaat G20 bagi masyarakat Indonesia, yaitu dari sisi kebangsaan atau kenegaraan. G20 meningkatkan branding Indonesia di mata dunia baik dalam hal leadership. Sehingga Indonesia menjadi negara yang harus diperhitungkan.
Manfaat kedua, kata Usman, hal konkrit yang diterima masyarakat berupa penambahan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar Rp7,4 Triliun untuk menggerakkan ekonomi.
“Peningkatan nilai tambah ekonomi untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebesar Rp1,7 Triliun dan menghidupkan kembali pariwisata Bali,” ujarnya.
Selain itu, menurut Usman, dalam kesepakatan juga tercapai kesetaraan di dunia kesehatan. Di mana negara-negara maju harus berperan, seperti sebelumnya kesetaraan terkait vaksinasi.
Usman menuturkan, deklarasi para pemimpin negara diharapkan bisa membuka mata negara-negara yang terlibat perang, bahwa perang membawa dampak ekonomi yang luar biasa. Dampak tersebut tidak hanya bagi negara yang berperang melainkan seluruh dunia.
“KTT G20 merupakan forum kerjasama ekonomi multilateral, karena itu dalam sisi ekonomi menyatakan bahwa perang menyebabkan kesulitan ekonomi, krisis energi dan krisis pangan. Diharapkan melalui event G20 dapat menurunkan tensi antar negera yang berperang,” tutur Usman.
Usman menjelaskan, Presiden meminta agar sejumlah kesepakatan di G20 dibawa ke ASEAN Summit tahun depan dan diperluas hingga ke Indopasific.
Sebelumnya, Jokowi menyebut rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, pada November 2022, terdapat 226 proyek yang bersifat multilateral dengan nilai sebesar 238 miliar Dolar Amerika Serikat (AS) dan 140 proyek yang bersifat bilateral dengan nilai 71,4 miliar Dolar AS.
Jokowi meminta jajarannnnya membenjtuk gugus tugas (task force) untuk menindaklanjuti kesepakatan bilateral dan multilateral tersebut. Hal itu dilakukan agar proyek program dan inisiatif tersebut segera dieksekusi dengan cepat.
Presiden juga mendorong jajarannya mempercepat realisasi komitmen investasi yang diperoleh dari negara-negara G20.
Sejumlah komitmen investasi tersebut, antara lain, pendanaan infrastruktur melalui skema Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII) dan pendanaan pengembangan kendaraan listrik melalui Just Energy Transition Partnership (JETP) yang dipimpin oleh AS. Terdapat juga komitmen investasi dari Jepang, Inggris, dan Korea Selatan untuk MRT Jakarta serta kerja sama dengan Turki untuk pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra dan investasi lainnya.
Selain kesepakatan tersebut, KTT G20 juga berhasil mengesahkan Deklarasi Pemimpin G20 atau G20 Bali Leaders Declaration.