Presiden Prabowo Komitmen Tranformasikan Papua, Gencarkan Pembangunan Berkelanjutan
Oleh : Viktor Awoitauw )*
Komitmen untuk membangun Papua yang adil dan merata menjadi prioritas bagi Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Melalui langkah-langkah konkret, Presiden RI kedelapan ini menunjukkan dedikasinya untuk mengakselerasi pembangunan berkelanjutan di Bumi Cenderawasih.
Fokus pada keberlanjutan pembangunan tersebut diharapkan akan membawa perubahan positif yang menyentuh seluruh aspek kehidupan masyarakat Papua, mulai dari ekonomi, sosial, hingga lingkungan.
Papua, dengan keindahan alam dan kekayaan budaya yang beragam, menyimpan potensi besar yang kini tengah menjadi perhatian pemerintah. Di balik keindahannya, wilayah ini menghadapi tantangan ekonomi, sosial, dan lingkungan yang tidak sedikit.
Presiden Prabowo berkomitmen memastikan pembangunan di Papua dilakukan secara berkelanjutan, memanfaatkan sumber daya alam dan budaya setempat serta mengutamakan kesejahteraan masyarakat lokal. Pembangunan berkelanjutan berbasis kearifan lokal menjadi titik penting dalam mewujudkan Papua yang maju dan sejahtera.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Papua, Musa Isir, menilai bahwa peran Lembaga Masyarakat Adat (LMA) harus diperkuat dalam mendukung keseimbangan antara kebutuhan ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Dengan melibatkan masyarakat adat, stabilitas sosial dan budaya Papua dapat terjaga sambil tetap menjalankan program-program pembangunan yang berpihak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat pedesaan.
Ikatan kuat masyarakat adat dengan tanah dan lingkungan menjadi landasan penting dalam merancang kebijakan yang menghormati warisan budaya dan lingkungan, sehingga keberlangsungan hidup masyarakat adat dapat terjaga seiring dengan kemajuan yang dicapai.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang disusun pemerintah untuk periode 2024-2029 mencakup kelanjutan berbagai capaian pembangunan dari satu dekade terakhir.
Hal tersebut menandakan adanya konsistensi dalam upaya pembangunan di wilayah Timur Indonesia. Dalam rancangan tersebut, fokus diarahkan pada investasi di sektor-sektor strategis seperti smelter, pupuk, dan pangan yang akan menjadi fondasi bagi pembangunan berkelanjutan di Papua.
Upaya tersebut tidak hanya menitikberatkan pada pembangunan fisik, tetapi juga menargetkan pemberdayaan masyarakat agar mereka bisa mandiri secara ekonomi dan berperan aktif dalam pembangunan.
Selain itu, transmigrasi yang dilakukan di Papua turut diarahkan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Menteri Transmigrasi, Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanegara, menekankan bahwa transmigrasi bukan hanya berarti perpindahan penduduk antar pulau.
Di Papua, konsep tersebut lebih dikembangkan dalam bentuk transmigrasi lokal, di mana penduduk dari satu wilayah di Papua bisa dipindahkan ke wilayah lainnya dengan pertimbangan tertentu.
Dengan model transmigrasi yang lebih adaptif tersebut, masyarakat dapat mengakses lahan baru tanpa harus mendatangkan penduduk dari luar Papua. Menteri Iftitah juga menyatakan bahwa Kementerian Transmigrasi akan lebih fokus pada revitalisasi kawasan transmigrasi yang telah ada, termasuk di Papua, untuk memaksimalkan pemanfaatan lahan yang telah disiapkan.
Pemimpin bangsa yang juga merupakan purnawirawan perwira tinggi militer Indonesia tersebut memberikan arahan agar Kementerian Transmigrasi memprioritaskan pembangunan di wilayah Indonesia Timur, khususnya Papua. Tujuan dari program ini sejalan dengan upaya mempercepat pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan di wilayah yang memiliki kekayaan alam melimpah itu.
Melalui program revitalisasi transmigrasi, pembangunan Papua diharapkan bisa melibatkan masyarakat setempat, memaksimalkan kearifan lokal, serta mewujudkan lingkungan sosial yang stabil.
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mengungkapkan bahwa Papua, khususnya Merauke, memiliki potensi besar sebagai lumbung pangan masa depan Indonesia. Kepala Negara mengarahkan fokus pembangunan pada ketahanan pangan yang berkelanjutan di Papua.
Kawasan tersebut telah dijadikan sebagai pusat pengembangan pangan (food estate) yang fokus pada produksi komoditas utama seperti padi, tebu, dan jagung. Dengan strategi pengembangan pangan di Merauke, Presiden Prabowo berharap bisa mewujudkan swasembada pangan dalam jangka waktu lima tahun.
Pengembangan food estate di Merauke menjadi langkah penting dalam memastikan ketersediaan pangan bagi Indonesia. Menko Zulkifli, yang juga mendapat mandat dari Presiden Prabowo untuk menjalankan strategi ini, menyampaikan keyakinannya bahwa dengan pendekatan terfokus, target swasembada pangan yang telah ditetapkan bisa tercapai.
Strategi tersebut tidak hanya akan memperkuat ketahanan pangan nasional tetapi juga menciptakan peluang ekonomi bagi masyarakat setempat. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi di Papua dapat lebih mandiri dan tidak lagi bergantung sepenuhnya pada pasokan dari luar.
Seluruh kebijakan tersebut menunjukkan bahwa pemimpin bangsa kelahiran tahun 1951 tersebut memandang pembangunan Papua sebagai misi yang harus dilakukan secara menyeluruh, berkelanjutan, dan melibatkan masyarakat lokal.
Pendekatan berbasis kearifan lokal tersebut diharapkan tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Papua hari ini tetapi juga menjamin kesejahteraan generasi mendatang. Dengan mengedepankan nilai-nilai budaya setempat dan berfokus pada pemberdayaan masyarakat, Papua diharapkan mampu mewujudkan potensi besarnya sebagai wilayah berjuluk Surga Kecil di Timur Indonesia.
Komitmen Presiden Prabowo untuk mengakselerasi pembangunan berkelanjutan di Bumi Cenderawasih mencerminkan tekadnya untuk membawa Papua ke arah yang lebih maju dan sejahtera.
Melalui berbagai program dan kebijakan yang telah dirancang, pemerintah berupaya memastikan bahwa setiap langkah pembangunan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Papua, menjadikan mereka lebih mandiri, sejahtera, dan bangga akan identitas serta budaya mereka.
)* Mahasiswa asal Papua tinggal di Bandung