Polemik Politik

Program AMN Beri Kesempatan Mahasiswa Saling Mengenal Satu Sama Lain

Oleh : Astrid Kandouw)*

Program Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) oleh Badan Intelijen Negara Republik Indonesia (BIN RI) terus memberikan kesempatan kepada seluruh mahasiswa dari berbagai macam latar belakang hingga di pelosok bangsa untuk bisa saling mengenal mengenai keanekaragaman budaya satu sama lain. Generasi muda pun diimbau untuk berpartisipasi menyukseskan program tersebut.

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa AMN akan menjadi tempat tinggal dari beragam suku dan daerah di Indonesia, yang mana memang gedung tersebut dirancang untuk bisa dihuni oleh para mahasiswa dengan latar belakang daerah yang saling berbeda agar mereka bisa dapat mengenal satu sama lain.

Karena dengan beragamnya latar belakang masyarakat di Indonesia ini, jika antar satu dengan yang lain tidak bisa saling mengenal dan menghormati, tentu kekacauan akan terjadi dan potensi untuk munculnya konflik pun akan sangat mudah terbentuk.

Berbeda halnya ketika seluruh pemuda bangsa mampu mengenal satu sama lain, bisa mengetahui adat budaya masing-masing dan bisa saling rukun serta kompak berdampingan, maka berbagai macam potensi disintegrasi bangsa juga akan mampu diredam.

Selema ini sistem asrama mahasiswa hanyalah dihuni oleh para mahasiswa yang berasal dari provinsi yang sama, sehingga mereka tidak bisa saling mengenal satu sama lain dengan mahasiswa yang berasal dari provinsi atau wilayah lain yang memiliki latar belakang berbeda.

Padahal, nyatanya Indonesia merupakan sebuah negara yang sangat besar dan memiliki sebanyak 714 suku berbeda-beda serta keberagaman tersebut sebenarnya juga mampu menjadi sebuah kekuatan sangat luar biasa jika masyarakat Tanah Air mampu kompak, rukun dan bersatu.

Oleh karena itu, mengapa Kepala Negara langsung menyetujui adanya usulan atau inisiasi BIN untuk mendirikan AMN di beberapa kota di Indonesia termasuk yang telah diresmikan yakni di Surabaya dan Manado, nantinya akan menyusul di kota lain seperti Makassar, Bantul, Malang dan Jakarta.

Kebhinnekaan Mahasiswa Sumber Kekuatan Bangsa

Akademisi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN SGD) Bandung, Dr H Ading Kusdiana mengatakan bahwa keberagaman di kalangan mahasiswa merupakan sebuah potensi yang sangat luar biasa. Terlebih, jika keberagaman tersebut mampu ditata dengan baik, maka jelas akan menjadi sumber kekuatan.

Namun sebaliknya, jika adanya keberagaman yang saling berbeda itu tidak bisa ditata dengan baik, maka dia akan menjadi sumber konflik dan bencana bagi bangsa. Untuk itu, pelaksanaan program AMN yang diinisiasi Badan Intelijen Negara dalam rangka menyatukan keberagaman diantara mahasiswa itu menjadi sangat penting.

Karena latar belakang yang dimiliki oleh para mahasiswa itu saling berbeda, entah itu dalam segi etnis atau suku, ras ataupun golongannya, maka jangan karena adanya perbedaan golongan tersebut sehingga dapat memunculkan sentimen satu dengan yang lain, yang justru pada akhirnya akan menjadi sumber konflik belaka.

Maka dari itu, keberagaman tersebut harus mampu dikelola sebagai sebuah kekayaan yang kondusif, serta masing-masing pihak dalam hal ini para generasi muda penerus bangsa di kalangan mahasiswa harus bisa saling memahami serta menghormati adanya perbedaan tersebut dengan solid dan bersinergi untuk bersama-sama membangun bangsa.

Mahasiswa di AMN Mendapat Wawasan Kebangsaan dari BIN dan Banyak Pihak

Badan Intelijen Negara Republik Indonesia (BIN RI) menjajaki kerja sama dengan Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado mengenai suksesi pembangunan dan berjalannya program Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) di wilayah tersebut.

Kerja sama itu juga bertujuan untuk semakin menumbuh kembangkan nilai dan sikap para mahasiswa dengan wawasan nusantara. Adanya pembangunan AMN tersebut juga menjadi sebuah simbol pemersatu seluruh anak bangsa di Indonesia.

Gedung AMN sendiri menjadi sebuah pusat kegiatan para mahasiswa atau generasi muda penerus bangsa, baik itu secara akademis maupun sosial dengan fasilitas yang modern untuk semakin mendukung pengembangan potensi mereka.

AMN tersebut tidak hanya sekedar dapat difungsikan sebagai tempat tinggal untuk para mahasiswa saja, melainkan juga sebagai pusat kegiatan dengan akses terbaik bagi mereka untuk menunjang peningkatan kualitas SDM muda.

Untuk mengisi berbagai kegiatan dan program pembinaan serta pelatihan dalam gedung AMN, BIN juga bersama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) bekerja sama untuk mengelola gedung tersebut.

Karena sejatinya pembangunan AMN sendiri mengacu pada Perpres Nomor 106 Tahun 2021 yang bertujuan untuk wadah pembinaan demi mempererat persatuan dan kesatuan bagi generasi muda di tingkat perguruan tinggi. Sehingga Asrama Mahasiswa Nusantara inisiasi Badan Intelijen Negara tersebut sebagai wadah untuk mempersatukan para mahasiswa dari berbagai suku bangsa, bahasa, kebudayaan dan agama yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Adanya kegiatan pembinaan di dalamnya juga akan dilaksanakan oleh berbagai stakeholder lain terkait yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan bersama dengan BIN.

Tujuan dari adanya pembinaan tersebut adalah supaya mereka mengalami peningkatan kompetensi dan pemahaman mengenai wawasan kebangsaan, kewarganegaraan, karakter pelajar Pancasila, bela negara, kewirausahaan, kepemimpinan dan kepeloporan.

)* Penulis adalah alumni Universitas Nusantara Manado

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button

Adblock Detected

Kami juga tidak suka iklan, kami hanya menampilkan iklan yang tidak menggangu. Terimakasih