Program Makan Gratis Prabowo- Gibran Berikan Dampak Positif Bagi Masyarakat
Oleh: Sania Atsamara )*
Program makan bergizi gratis yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka menjadi salah satu inisiatif yang diharapkan membawa dampak multiplier effect atau efek berganda pada masyarakat. Kebijakan ini bukan hanya bertujuan untuk mengatasi kelaparan di kalangan masyarakat yang kurang mampu, terutama anak-anak, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas hidup melalui akses yang lebih luas terhadap makanan bergizi. Dalam konteks yang lebih luas, program ini bertujuan untuk memperbaiki kesehatan dan perkembangan generasi muda Indonesia, sekaligus memberikan dorongan ekonomi bagi sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Dukungan terhadap program makan gratis ini datang dari berbagai kalangan, termasuk pemerintah, DPR, tokoh masyarakat, dan para ahli di bidang gizi. Salah satu tokoh yang menyambut baik program ini adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Periode 2015-2024, Luhut Binsar Pandjaitan. Luhut mengungkapkan antusiasmenya terhadap inisiatif makan gratis ini dan memastikan bahwa pemerintah saat ini akan bekerja sama erat dengan tim Presiden Prabowo untuk mempersiapkan pelaksanaannya.
Luhut menegaskan bahwa program ini sangat dibutuhkan, terutama bagi anak-anak Indonesia yang masih menghadapi kesulitan dalam mendapatkan makanan bergizi. Dalam program ini, anak-anak akan mendapatkan menu makanan yang bervariasi setiap harinya, yang terdiri dari sumber protein hewani seperti daging dan telur, yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka.
Luhut juga menekankan bahwa meskipun ada kekhawatiran terkait anggaran negara, program ini akan dilaksanakan secara bertahap untuk memastikan bahwa tidak ada beban yang terlalu berat bagi keuangan negara. Ia menegaskan bahwa pemerintah telah mengalokasikan anggaran yang cukup untuk mendukung program makan bergizi gratis ini, bersamaan dengan program-program pembangunan lainnya, seperti proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Dengan defisit yang dipatok sebesar 2,5%, pemerintah mampu mengalokasikan Rp 612 triliun untuk berbagai program, termasuk program makan gratis. Menurut Luhut, tidak ada alasan untuk khawatir tentang kekuatan anggaran negara, karena program ini telah dirancang dengan perhitungan yang matang dan realistis.
Selain pemerintah, dukungan juga datang dari DPR. Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR, Said Abdullah, menyatakan bahwa RAPBN 2025 telah memasukkan alokasi anggaran sebesar Rp 71 triliun untuk program makan bergizi gratis. Ia menegaskan bahwa angka tersebut masih masuk akal dan tidak akan mengganggu stabilitas fiskal negara. Said juga menjelaskan bahwa nominal tersebut tidak seperti rumor yang beredar di masyarakat yang menyebutkan bahwa program ini akan memerlukan anggaran hingga Rp 430 triliun.
Dengan anggaran yang rasional, DPR yakin bahwa program ini bisa berjalan dengan baik tanpa memberikan tekanan yang berlebihan pada keuangan negara. Dalam hal ini, dukungan parlemen sangat penting agar program ini dapat diimplementasikan secara efektif dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat.
Tidak hanya dari segi fiskal, program makan bergizi gratis ini juga mendapatkan dukungan dari tokoh-tokoh masyarakat dan agama. Salah satunya adalah Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, yang menyatakan bahwa program ini akan memberikan dampak positif bagi pendidikan dan kesehatan anak-anak Indonesia. Menurutnya, program makan bergizi gratis di sekolah-sekolah merupakan langkah penting untuk meningkatkan kualitas generasi penerus bangsa.
Nasaruddin menjelaskan bahwa asupan gizi yang memadai sangat penting pada tahapan-tahapan pertumbuhan anak, mulai dari masa bayi hingga masa pubertas. Gizi yang cukup akan membantu perkembangan otak dan kecerdasan anak, sehingga mereka bisa tumbuh menjadi generasi yang lebih cerdas dan produktif di masa depan.
Nasaruddin juga menyebutkan bahwa kebijakan makan bergizi gratis ini sangat sejalan dengan nilai-nilai agama, karena program ini bertujuan untuk membantu mereka yang membutuhkan, terutama anak-anak yang kurang mendapatkan gizi yang cukup. Ia yakin bahwa program ini akan memberikan dampak jangka panjang yang positif, tidak hanya bagi kesehatan anak-anak, tetapi juga bagi pembangunan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Dengan adanya kebijakan ini, Indonesia dapat menghasilkan generasi yang lebih cerdas, sehat, dan kompetitif di tingkat global.
Program makan bergizi gratis juga dipandang sebagai kebijakan yang pro rakyat karena tidak hanya fokus pada peningkatan kualitas gizi anak-anak, tetapi juga memberikan dorongan ekonomi bagi para pelaku UMKM. Program ini membuka peluang besar bagi UMKM yang bergerak di sektor pangan untuk menjadi pemasok bahan makanan bagi program makan gratis. Dalam jangka panjang, program ini akan memberikan efek ganda yang positif, yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sektor ekonomi sekaligus meningkatkan kualitas hidup anak-anak melalui asupan makanan bergizi.
Dukungan dari berbagai pihak terhadap program makan bergizi gratis Presiden Prabowo-Wapres Wapres Gibran mencerminkan optimisme bahwa program ini dapat menjadi solusi efektif untuk berbagai permasalahan sosial dan ekonomi yang dihadapi Indonesia. Selain dapat mengatasi masalah kelaparan dan kekurangan gizi di kalangan anak-anak, program ini juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi, terutama di sektor UMKM. Dengan adanya dukungan dari parlemen, pemerintah, dan masyarakat, program ini diharapkan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan memberikan manfaat yang nyata bagi seluruh lapisan masyarakat.
)* kontributor ruang baca nusantara