Protokol Kesehatan Melindungi Warga dari Varian Baru Covid-19
Oleh : Made Raditya )*
Pandemi makin mengkhawatirkan karena virus covid-19 bermutasi menjadi beberapa varian baru. Seperti virus covid B117 dan corona India. Keganasan virus yang bermutasi lebih berbahaya, dan kita wajib untuk lebih waspada. Protokol kesehatan harus benar-benar dijaga agar terlindungi dari segala macam virus covid.
Rasanya semua orang sudah mulai lelah karena didera pandemi berkepanjangan. Efeknya, sebagian dari mereka ada yang lalai dalam menjalankan protokol kesehatan, atau bisa jadi mengira corona tidak terlihat. Sehingga mulai beraktivitas seperti biasa dan lupa untuk menjaga imunitas dan kedisiplinan dalam menjalankan protokol.
Padahal corona tetap ada walau virusnya tak tampak oleh mata telanjang. Bahkan virus covid-19 sudah bermutasi menjadi beberapa varian. Di antaranya tipe B117 yang ditemukan di Inggris dan tipe B1617 yang ditemukan di India. Mutasi virus diklaim lebih berbahaya karena kekuatannya ganda, sehingga bisa menyerang organ-organ tubuh lebih cepat dan ganas.
Untuk menghindari penularan corona dari virus jenis apapun, kita harus taat protokol kesehatan. Jangan melepas masker dengan alasan benda itu menghalangi kecantikan wajah. Padahal masker adalah perlindungan paling penting karena bisa menahan laju droplet yang membawa penyakit corona. Kita tidak pernah tahu siapa yang berstatus OTG ketika berkontak dengan banyak orang.
Protokol kesehatan terbaru adalah 5M, bukan hanya 3M. M yang pertama tentu memakai masker, dan harus yang sesuai dengan standar WHO. Alias jangan yang bertipe scuba atau buff, karena tidak efektif dalam menahan droplet. Memakainya juga harus dalam posisi yang benar, tidak boleh melorot melebihi hidung dan mulut.
Sedangkan M yang kedua adalah mencuci tangan, dan bisa digantikan dengan memakai hand sanitizer. Malah lebih bagus lagi jika kita sampai di rumah lalu langsung mandi, keramas, dan mengganti baju. Pakaian dan masker yang tadi dikenakan langsung dicuci dengan air panas agar steril.
M yang ketiga ini yang sering dikeluhkan banyak orang, yakni menjaga jarak. Pasalnya masyarakat Indonesia terbiasa hidup bersosialisasi dan agak susah untuk tidak bersalaman dan cipika-cipiki. Namun mereka harus diingatkan bahwa corona bisa saja menular saat berkontak dengan OTG walau hanya menyentuh tangannya dan bercakap-cakap sebentar.
Kedua jenis M tambahan dalam protokol kesehatan adalah mengurangi mobilitas dan menghindari kerumunan. Kurangi frekuensi keluar rumah kecuali untuk berangkat kerja dan bersekolah. Belanja sayuran dan sembako bisa via online, dan memang sangat mudah karena hampir semua kebutuhan sehari-hari tersedia di marketplace atau aplikasi.
Mengganti belanja di pasar dengan belanja online adalah salah satu ikhtiar untuk menghindari kerumunan. Karena kita tidak tahu berapa persen orang di sana yang tak mengenakan masker. Sedangkan menurut dokter Reisa Broto Asmoro, efektivitas penggunaan masker baru terjadi saat minimal ¾ orang di suatu tempat memakainya dengan benar.
Jika Anda tidak bisa work from home karena tenaga dan pemikiran sangat dibutuhkan di kantor, maka bisa diakali dengan melakukan pekerjaan di ruangan terbuka. Coba lobi atasan agar pekerjaan dilakukan di halaman belakang kantor yang luas, agar para pegawai bisa menjaga jarak. Karena bekerja di ruangan tertutup juga berbahaya, selain susah menjaga jarak juga ada AC. Padahal udara yang pengap dan ber-AC bisa jadi sarana penularan corona.
Banyak yang bisa kita lakukan untuk melindungi diri dari ganasnya virus covid-19 varian baru. Jangan pernah lupa untuk memakai masker dan menjaga protokol kesehatan yang lain. Kita harus disiplin dalam melaksanakannya dan jangan hanya dihafal. Selain itu, jagalah imunitas dan higienitas tubuh, agar tidak mudah tertular corona.
)* Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini