Proyek Strategis Nasional Penggerak Ekonomi Indonesia
Oleh : Alfisyah Kumalasari )*
Pandemi Covid-19 membuat banyak proyek yang dihentikan, karena menuruti aturan stay at home. Ketika sudah memasuki fase the new normal, maka proyek-proyek strategis ini dilanjutkan kembali. Walau ada ratusan, tapi telah dipilih 89 proyek strategis yang sangat urgent untuk dilanjutkan, seperti pembangunan jalan tol dan program legalisasi lahan transmigrasi. Jika proyek-proyek ini dilaksanakan kembali, maka akan berdampak positif pada ekonomi, karena para buruh kembali mendapat penghasilan.
Ketika masih berada dalam situasi pandemi Covid-19 tapi ada kebijakan the new normal, maka para pengusaha dan kontraktor kembali bisa bernapas lega. Penyebabnya karena proyek yang sebelumnya terhenti akibat aturan PSBB dan stay at home, bisa dilanjutkan lagi. Walau dengan banyak persyaratan, misalnya para pekerja harus memakai masker dan selalu menjaga higienitas saat bekerja.
Ada lebih dari 200 buah proyek yang diajukan pemerintah sebagai PSN (proyek strategis nasional) namun hanya dipilih 89. Presiden dalam rapat terbatas di Istana Merdeka, akhir mei ini, menyatakan bahwa tidak semuanya bisa dijadikan proyek strategis nasional. Pertimbangannya adalah dari segi urgensi dan terutama total biaya untuk melanjutkannya. Jadi harus terjun langsung ke lapangan untuk mengecek apakah layak dijadikan PSN.
89 proyek yang dipilih ini selain memiliki urgensi yang mendesak, juga bisa menjadikan sektor ekonomi bangkit lagi. Selain itu, kriterianya adalah apakah proyek itu berdampak pada kesejahteraan sosial? Proyek strategis nasional juga diharap menciptakan lapangan kerja baru dan juga ramah lingkungan. Penilaian sebuah proyek untuk dijadikan PSN juga tidak boleh main-main, karena total biaya yang dikeluarkan adalah 1,422 trilyun rupiah. Jadi uang itu harus disalurkan ke proyek yang tepat dan tidak boleh disalahgunakan.
Jika sebuah proyek dimulai lagi, tentu butuh banyak buruh untuk menggarapnya dan tentu kesejahteraan mereka akan meningkat. Karena memperoleh pendapatan lagi. Selain itu, proyek tersebut juga berdampak pada meningkatnya kemampuan finansial masyarakat sekitar. Ketika ada sebuah proyek maka bermunculan warung-warung yang menjual menu makan siang bagi para buruh, dan pemiliknya akan mendapat keuntungan.
Salah satu proyek strategis nasional yang bakal disetujui adalah pembangunan jalan tol dari Kediri ke Tulungagung. Ini termasuk proyek strategis nasional karena jika jalan tol sudah terbangun dengan sempurna, maka pengiriman logistik dari Tulungagung dan Kediri (dan sebaliknya) akan makin lancar. Ketika distribusi lancar maka barang yang akan dikirim ke toko maupun pasar, akan datang tepat waktu. Sehingga masyarakat senang belanja karena barangnya lengkap, dan otomatis akan meningkatkan sektor ekonomi.
Selain pembangunan jalan tol, salah satu proyek strategis nasional yang disetujui adalah legalisasi lahan transmigrasi, perhutanan sosial, sertifikasi tanah untuk rakyat, dan peremajaan perkebunan. Proyek-proyek ini dijadikan PSN karena berdampak positif bagi rakyat. Mereka bisa mendapat sertifikat tanah yang resmi tanpa harus melewati jalur birokrasi yang berliku, serta melegalkan tanah transmigrasi, sehingga tidak ada sengketa ke depan. Peremajaan perkebunan juga sangat urgent karena jika perkebunan sehat maka menghasilkan panen yang baik dan menguntungkan.
Proyek strategis nasional ternyata tidak hanya di bidang agraria dan pembangunan infrastruktur, tapi juga kesehatan. Pemerintah berupaya untuk memberantas banyak penyakit seperti AIDS, TBC, malaria, dan menurunkan angka stunting alias pertumbuhan anak yang terlambat. Jadi presiden benar-benar memikirkan bagaimana cara agar rakyatnya tetap sehat, apalagi kita masih dalam kondisi pandemi Covid-19.
Ketika proyek strategis nasional dicanangkan, maka yang untung bukan hanya pengusaha dan mandor, tapi juga buruh dan juga masyarakat lain. Jika proyek jalan tol dilanjutkan maka distribusi lancar. Ketika proyek kesehatan dilanjutkan, maka masyarakat juga bebas dari penyakit berbahaya. Proyek strategis nasional juga bisa meningkatkan sektor ekonomi, karena menyerap banyak sekali tenaga kerja.
)* Penulis aktif dalam Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini