Rakyat dan Mahasiswa Sepakat Dukung Pelantikan Jokowi-Ma’ruf
Oleh : Aldia Putra )*
Rakyat dan mahasiswa sepakat dukung pelantikan Jokowi – Ma’ruf sebagai Presiden dan Wapres RI Periode 2019-2024. Mereka juga sepakat mendukung keutuhan NKRI dari segala bentuk ideologi asing. Hal ini disuarakan seiring adanya provokasi untuk menggagalkan prosesi pelantikan Presiden dan Wapres terpilih yang rencananya akan digelar pada 20 Oktober 2019.
Pemandangan paling indah adalah saat seluruh elemen masyarakat tanpa kecuali, memberikan dukungannya kepada pemerintahan. Terlebih untuk menjaga keutuhan NKRI. Meski ramai publik oleh upaya penggulingan kepemerintahan Mantan Walkot Solo ini, agaknya tak menjadi masalah. Nyatanya, ribuan mahasiswa menggandeng serta masyarakat guna memberikan dukungannya kepada sang pemimpin negara.
Bukan perkara mudah, menyatukan satu langkah demi kemaslahatan bersama. mengingat satu negara terdiri dari jutaan manusia dengan isi kepala dan pendapat yang berbeda-beda. Namun, disinilah nilai persatuan ditunjukkan, berdasar atas prinsip ke-Bhinekaan masyarakat Indonesia haruslah terus memperokoh kesatuan guna mewujudkan stabilitas nasional.
Bukan satu dua aksi demo yang berakhir ricuh, bahkan tak terhitung berapa jumlah fasilitas publik rusak hingga menelan korban jiwa. Nilai positifnya ialah penyampaian aspirasi kepada pemerintahan. Akan tetapi, apapun bentuknya, anarkisme tetap tidak diperbolehkan, selain merugikan banyak pihak juga berdampak pada pelaku demo itu sendiri. Aksi demo yang terjadi serasa mengiringi prosesi pelantikan Presiden juga wakil presiden terpilih periode ini.
Sejatinya Pelantikan ini tentu tak dapat dihindarkan, mengingat hal ini adalah serangkaian acara puncak demokrasi pada pemilu yang telah dilaksanakan beberapa waktu lalu. Meski demikian, tak dipungkiri pasti ada saja pihak yang tak berkenan dengan hasil yang telah diputuskan. Hingga adanya isu penyusupan pihak ketiga untuk mencopot paksa sang pemimpin negara.
Seperti dilansir beberapa media, terdapat ribuan mahasiswa dari pelbagai perguruan tinggi di kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) bersama dengan elemen masyarakat NTT mengelar aksi demo, bertajuk rapat akbar di Taman Nostalgia Kupang. Aksi ini menamakan dirinya sebagai Forum Masyarakat NTT Penjaga NKRI, guna mendukung NKRI dibawah kepemimpinan Jokowi – Ma’ruf. Dalam aksi tersebut turut hadir sejumlah tokoh masyarakat NTT. Antara lain: Rektor Undana, Fred Benu, Frans Lebu Raya, Ayub Meko, Rektor Unkris Arta Wacana, Rektor Muhamadyah Zainur Wula, tak lupa Rektor Unika Widya Mandira, Philipus Tule.
Pada rapat akbar ini mereka ditengarai membubuhkan tanda tangan di spanduk sebagai wujud dukungan kepada pemerintah dan NKRI berdasarkan ideologi Pancasila. Yang mana juga disepakati lima pernyataan sikap bersama yaitu,
1. Bersama Pemerintahan yang sah akan berkomitmen menjaga keutuhan NKRI yang berdasar atas ideologi Pancasila.
2. Menolak dengan tegas kehadiran Oknum, organisasi, kelompok yang ingin berupaya memporakporandakan NKRI serta mengganti ideologi Pancasila.
3. Menegakkan Konstitusi dan supremasi hukum, mengingat Indonesia ialah Negara yang menjunjung tinggi nilai keadilan
4. Memberikan dukungan terhadap pelantikan Presiden serta Wakil Presiden terpilih yakni, Ir. Joko Widodo dan KH Ma’ruf Amin yang telah terpilih secara konstitusional.
5. Mengimbau dan menyerukan kepada seluruh elemen bangsa ini guna menjaga ketertiban, kenyamanan, keamanan, persatuan juga kesatuan bangsa.
Rektor Undana, Prof Dr Fred Benu di dalam orasinya menyatakan bahwa rapat akbar yang digelar ini merupakan langkah guna menuntun mahasiswa untuk berada pada jalan yang benar. Yakni, dengan mendukung NKRI berdasar atas ideologi Pancasila. Dia juga mengajak mahasiswa turut serta untuk tak menggubris suara-suara sumbang yang akan menggiring mereka ke dalam tindakan tidak benar. Pihaknya juga menyatakan dengan tegas, siap menjadi garda terdepan jika ada pihak yang ingin menggugat NKRI serta mengganti ideologi.
Sementara itu elemen masyarakat juga menyatakan siap mendukung pelantikan presiden Jokowi. Frans Lebu Raya, menyatakan siap melawan pihak-pihak yang akan berupaya menggagalkan pelantikan presiden juga wakil presiden ini. Terlebih pada pihak ketiga yang dengan sengaja mendompleng aksi-aksi unjuk rasa yang berujung ricuh. Mantan Gubernur NTT dua periode ini sangat mendukung sepenuhnya gerakan mahasiswa jika sepanjang perjuangan mereka adalah murni dalam rangka menegakkan demokrasi serta berlakunya supremasi hukum.
Lebih lanjut, marilah sebagai warga negara yang baik, kita kawal dan dukung Pelantikan Presiden juga wakil presiden ini guna menyelesaikan amanat masyarakat yang telah memilih. Mari jadikan prosesi Pelantikan pesta demokrasi ini awal pembangunan yang baru. Sehingga akan membantu pemimpin negara dalam memantapkan langkahnya, untuk mewujudkan kesejahteraan pada keseluruhan warga NKRI, tanpa terkecuali.
)* Penulis adalah pengamat sosial politik