Polemik Politik

Rakyat Indonesia Diajak Menjadi Penyuluh Untuk Bangsa

Jakarta, LSISI.ID – Melalui Gerakan Penyuluh Kebangsaan, Prof Mahfud MD mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk selalu menjaga persatuan dan persaudaraan meski berbeda pilihan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Tak hanya itu, ia juga mengajak agar semua pihak untuk menjadi penyuluh bangsa agar tidak terjadi perpecahan.

“Jangan sampai terjadi perpecahan atas isu-isu politik, SARA, perbedaan agama, suku dan ras. Kita mengajak menjadi penyuluh untuk bangsa,” ujar Mahfud selaku Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan, dalam Sarasehan Kebangsaan di Hotel Four Points, Medan, Sabtu (9/2).

Sarasehan Kebangsaan bertema Merawat Kebhinekaan Mengokohkan Kebangsaan ini,  katanya, memiliki misi‎ jangka panjang dan jangka pendek. Misi jangka panjang, gerakan ini berupaya terus merawat dalam segala keragaman dengan persatuan untuk kemajuan Indonesia lebih baik lagi dengan menjalani terus persaudaraan.

Sarasehan Kebangsaan bertema Merawat Kebhinekaan Mengokohkan Kebangsaan ini,  katanya, memiliki misi‎ jangka panjang dan jangka pendek. Misi jangka panjang, gerakan ini berupaya terus merawat dalam segala keragaman dengan persatuan untuk kemajuan Indonesia lebih baik lagi dengan menjalani terus persaudaraan.

“Jangka pendek menyongsong Pemilu. Bukan untuk kamenye Pemilu. Tapi, kampanye kebangsaan. Kalau kampanye Pemilu, kita masing-masing mempunyai pilihan. Tapi, mari kita tetap menjalin persaudaraan,” paparnya

Mantan Ketua MK itu menilai, Pilpres tahun ini jauh berbeda dengan ‎Pilpres tahun 2014. Meski Calon Presidennya Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Tetapi, pada 2014 lalu, tidak ada isu politik mengarah dan mengancam perpecahan ditengah masyarakat.

“Pemilu-pemilu dulu tidak sama seperti sekarang. Pada tahun 2014 panas, antara Jokowi dan Prabowo persairangan antara orientasi strukturlisme dan orientasi populis. Tapi bukan agama, sekarang berubah ini. Dulu bersaing ketat, tidak membawa SARA,” beber Mahfud.

Isu SARA dan Hoaks ‎lanjutnya, menjadi pemecah ditengah masyarakat menjelang Pilpres. Mahfud MD mengajak masyarakat untuk harus  mengantisipasi. “Kita akan memberikan kesadaran dan membangunan kesadaran. Karena, Pemilu itu memilih Presiden dan Wakil Presiden. Dengan memilih pemimpin untuk kemajuan bangsa,” jelasnya.

Usai Pemilu 2019 yang akan digelar April mendatang, Mahfud pun mengimbau kepada masyarakat di tanah air untuk berdamai kembali dan terus menjaga tali persaudaraan.”Pada 17 April Pukul 17.00 WIB, perhitungan cepat selesai semua. kita berdamai lagi, kita antisipasi pertengkaran itu berlanjut yang merusak persaudaraan kita,” timpalnya.

Dalam sarasehan tersebut, selain Mahfud, terut hadir selaku Pemantik Diskusi, Dr H Abdul Mu’ti; Prof Dr Saiful Akhyar Lubis; Prof Dr Saidurrahman; dan Prof Hj Sri Sulistyawati serta tokoh-tokoh di Sumatera Utara (Sumut).

Sarasehan Kebangsaan ini pun mendapat apresiasi dari berbagai  pihak dan tokoh di Sumut. Salah satunya adalah Bupati Serdang Bedagai Soekirman. Dewasa ini menurutnya, banyak terjadi penurunan nilai-nilai kebangsaan.

“Sekarang terjadi erosi kebudayaan. Menurut saya sangat pas diadakan Gerakan Suluh Kebangsaan ini. Saya ingin gerakan kita ini mengembalikan hakekatnya,” ujarnya singkat.

Sumber : jawapos.com

Show More

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button

Adblock Detected

Kami juga tidak suka iklan, kami hanya menampilkan iklan yang tidak menggangu. Terimakasih