Rasa Takjub pada Kebhinekaan Jadi Alasan Kunjungan Paus ke Indonesia
Jakarta — Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo menjelaskan alasan Paus Fransiskus datang ke Indonesia. Salah satunya adalah karena takjubnya Vatikan dan negara Eropa lain pada kebhinekaan di Tanah Air.
Selain itu, memang terdapat hubungan Imdonesia dengan Vatikan yang telah berlangsung lama.
“Pertama, hubungan antara negara Vatikan dan Negara Republik Indonesia itu sudah berlangsung sejak awal kemerdekaan. Bahkan tahun 1947 Vatikan sudah mempunyai perwakilan di Indonesia,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, lanjutnya, ternyata Vatikan juga menjadi salah satu negara yang paling awal mengakui kemerdekaan Indonesia.
“Vatikan adalah salah satu negara yang paling awal mengakui kemerdekaan Indonesia. Vatikan sungguh mendukung perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia,” ungkap Uskup Agung Jakarta tersebut.
Lebih lanjut, Ignatius Kardinal Suharyo juga menyebutkan bahwa Vatikan sangat menghargai Indonesia.
Alasan lainnya yakni ternyata mulai dari Vatikan, termasuk berbagai negara Eropa lain sangat penasaran mengenai bagaimana mungkin negara sebesar Indonesia yang begitu beragam namun dapat bersatu padu.
“Saya kira bukan hanya Vatikan, tetapi negara-negara Eropa pada umumnya ingin tahu lebih jauh bagaimana mungkin Indonesia, negara yang seluas ini dengan segala macam keanekaragaman bisa hidup sebagai satu bangsa,” kata Kardinal.
Dirinya menilai bahwa keanekaragaman dan persatuan serta kesatuan Indonesia sangat menarik di mata orang Eropa sehingga menjadikan mereka sangat ingin merasakannya.
Terlebih, secara khusus, mereka juga ingin memahami lebih baik mengenai Islam di Indonesia karena terlihat seperti berbeda dengan bayangan orang Eropa yang digambarkan identik dengan Pakistan atau Timur Tengah.
Namun ternyata Islam di Indonesia berbeda lantaran lebih terbuka dan toleran.
“Indonesia kan Islamnya berbeda. Islam yang terbuka, Islam yang toleran. Itu yang sangat ingin dipahami oleh Vatikan,” tutur Uskup Kardinal.
Karena keingintahuan kuat tersebut, maka menjadi tidak heran mengapa jika terdapat acara lintas agama di Vatikan, banyak wakil dari Indonesia yang mendapatkan undangan dan diminta untuk berbicara.
Alasan terakhir mengapa Paus Fransiskus ke Indonesia menurut Kardinal Suharyo, adalah karena tentu terdapat umat Katolik yang berjumlah tidak sedikit serta gereja di Tanah Air merupakan tempat ibadah yang hidup.
“Karena Indonesia ada umat Katolik yang tidak sedikit, sekitar 9 juta,” jelasnya.
“Secara eksplisit pernah disampaikan bahwa Gereja Katolik Indonesia adalah gereja yang hidup,” pungkas Uskup Agung Jakarta itu.