Resmi Ditutup, IAF ke – 2 dan HLF MSP Hasilkan Terobosan Kerjasama Ekonomi
Nusa Dua – Indonesia Africa Forum (IAF) ke-2 dan High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF MSP) yang baru saja selesai diselenggarakan di Nusa Dua Bali menghasilkan terobosan baru dalam kerjasama ekonomi antara Indonesia dan negara-negara Afrika. Acara ini menghadirkan 12 tematik session yang diselenggarakan oleh Kementerian PPN/Bappenas, dengan fokus pada penguatan kerjasama multi-pihak dan diplomasi ekonomi yang inovatif.
Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan, dan Keamanan, Bogat Widyatmoko, menegaskan pentingnya memperkuat diplomasi ekonomi sebagai salah satu alat diplomasi Indonesia di masa depan. “Kerjasama Selatan-Selatan dan platform trade and investment ini akan menjadi sarana diplomasi baru yang akan mengedepankan diplomasi ekonomi. Ini akan menjadi awal dari diplomasi yang komprehensif,” ujar Bogat.
Sementara itu, Deputi Bidang Ekonomi di Bappenas, Amalia Adininggar Widyasanti, menyatakan bahwa forum ini memberikan warna baru pada kerjasama South-South Cooperation (SSC). “Selama ini, kerjasama SSC lebih bersandar pada bantuan. Namun, melalui forum ini, kami mendorong perubahan ke arah trade and investment yang memberikan manfaat timbal balik bagi Indonesia dan negara-negara Afrika,” jelas Amalia.
Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam, Dr. Vivi Yulaswati, menyoroti hasil diskusi dalam forum yang menekankan pentingnya penghapusan pajak ganda dan penataan kembali global blended finance sebagai upaya memperkuat kerjasama ekonomi. “Kami sudah merumuskan dua tantangan utama, yaitu pengurangan double tax dan penataan global blended finance untuk mempercepat pertumbuhan kerjasama ekonomi,” kata Vivi.
Forum ini juga menyoroti pentingnya peran perempuan dalam kerjasama internasional, dengan 30% pembicara berasal dari kalangan perempuan, yang mencerminkan inklusivitas dan representasi yang lebih luas dalam diskusi global. Sebagai tindak lanjut, Indonesia dan negara-negara Afrika telah sepakat untuk lebih mendorong kerjasama ekonomi antar-bangunan, khususnya untuk sektor usaha kecil dan menengah.
Hasil dari pertemuan ini diharapkan dapat memperkuat hubungan ekonomi antara Indonesia dan negara-negara Afrika, menjadikan kerjasama ini lebih berorientasi pada manfaat bersama dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.