Reuni 212 Perlu Jaga Persatuan Umat dan Kondusivitas Pemilu 2024
Oleh : Arif Sulistyo )*
Sebanyak ribuan massa dalam Munajat Kubro 212 menggelar pelaksanaan Reuni 212 di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta sejak Sabtu 2 Desember 2023 dini hari. Pada kesempatan tersebut, mereka mengajak kepada seluruh umat beragama untuk tetap menjaga persatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta terus mendorong terciptanya pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) yang damai.
Reuni 212 itu bertajuk ‘Munajat untuk Kemenangan Palestina dan Keselamatan NKRI’. Dalam aksi itu, Pembina PA 212, Habib Rizieq Shihab (HRS) menyampaikan sambutannya yang dibacakan pleh Ketua SC Munajat Kubro, Muhammad Bin Husein Al Atthas. Setidaknya dalam sambutan yang disampaikan, terdapat tiga tuntutan besar.
Pertama adalah mendesak kepada Pemerintah Republik Indonesia (RI) untuk menghukum organisasi masyarakat (ormas) ataupun individu pendukung Israel. Dalam sambutan yang dibacakan oleh menantu dari HRS tersebut, Habib Rizieq menyatakan bahwa massa 212 mendesak agar pemerintah bisa menindak tegas setiap kelompok dan individu yang bahkan secara terang-terangan membela kaum Zionis Israel.
Tentunya bukan tanpa alasan mengapa desakan tersebut dilakukan, pasalnya jika terdapat orang yang membela Israel juga sama dengan melanggar perintah konstitusi dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 dan juga sekaligus melanggar Peraturan Menteri Luar Negeri (Permenlu) RI Nomor 3 Tahun 2019.
Terlebih nyatanya jika masih saja ada pihak yang membela kaum Zionis, justru akan semakin berpotensi untuk menyebabkan terjadinya gesekan secara horizontal sebagaimana yang pernah terjadi kasus keonaran serta kerusuhan seperti di Kota Bitung, Sulawesi Utara (Sulut).
Di sisi lain, apresiasi sangat tinggi juga patut diberikan kepada langkah yang telah dilakukan oleh pihak Pemerintah RI, yang mana terus mampu menyuarakan pembelaan dan juga dukungan terhadap Palestina selama ini, utamanya semenjak pihak Israel melakukan penggempuran lagi di Jalur Gaza pada tanggal 7 Oktober lalu.
Apresiasi tinggi dan juga rasa terima kasih dari HRS diucapkan secara langsung dan ditujukan kepada Menteri Luar Negeri (Menlu RI), Retno Marsudi yang bahkan sejak dulu sampai detik ini tetap terus secara konsisten membela dan juga memperjuangkan kemerdekaan dari rakyat di Palestina. Bahkan juga bagaimana keberanian Menlu untuk mengancam Israel dalam berbagai kesempatan di forum resi PBB.
Lebih lanjut, tuntutan kedua yang disampaikan oleh massa Reuni 212 adalah meminta agar pelaksanaan Pemilu pada tahun 2024 mendatang bisa digelar dengan jujur, adil dan juga damai. Hendaknya setiap peserta hingga pihak penyelenggara Pemilu sendiri harus terus berfokus, secara serius dan juga penuh akan ketulusan hati tatkala berpolitik dengan menggunakan cara-cara yang baik, tanpa adanya sedikit pun kecurangan, tanpa melakukan caci maki hingga mampu menghindari praktik politik uang.
Seluruh hal tersebut apabila mampu dilaksanakan dengan baik dan juga didukung oleh berbagai macam pihak secara menyeluruh, baik itu dari peserta Pemilu ataupun penyelenggara pemilu serta didukung penuh oleh masyarakat luas, maka jelas akan mampu meminimalisasi potensi terpecah belahnya dan juga menghindari adanya kemungkinan polarisasi yang bisa saja terjadi di Republik Indonesia.
Terakhir, tuntutan yang disampaikan oleh massa Reuni 212 adalah kepada seluruh masyarakat dari berbagai pihak agar mampu senantiasa untuk menjaga persatuan NKRI. Menurut Habib Rizieq, seluruh warga dan umat Islam serta semua umat beragama di Indonesia harus terus bisa menjunjung tinggi semangat dan nilai-nilai dalam dasar negara, yakni Pancasila serta keberlakuan UUD 1945 dengan terus menjaga persatuan dan kesatuan NKRI.
Diketahui bahwa saat ini, massa aksi Munajat Kubro 212 di kawasan Monumen Nasional, Jakrta Pusat itu telah mulai meninggalkan lokasi. Para peserta berangsur-angsur meninggalkan kawasan Monas secara tertib dengan mengikuti bagaimana arahan yang dikemukakan oleh pihak panitia kegiatan.
Arus lalu lintas yang sebelumnya sempat ditutup pun, kini juga sudah dibuka kembali sehingga masyarakat bisa melintas dengan normal. Petugas kepolisian tetap bersiaga untuk mengatur arus lalu lintas tersebut agar tidak sampai terjadi kemacetan yang panjang.
Tentunya banyak pihak pula yang sangat mengharapkan agar bagaimana cita-cita seluruh masyarakat di Tanah Air mengenai pelaksanaan Pemilu yang damai, jujur dan adil itu bisa terlaksana dengan baik sesuai dengan harapan rakyat. Diharapkan pula, seluruh proses pelaksanaan Pemilu bisa berjalan secara kondusif.
Adanya sinergitas dan juga kolaborasi dari seluruh umat beragama memang penting, dalam konteks untuk bisa bersama-sama menjaga agar suasana Pemilu 2024 tetap damai. Hal tersebut merujuk pada terjadinya kerja sama yang sangat erat dan harmonis antara berbagai macam pihak yang terlibat dalam seluruh proses Pemilu mendatang.
Maka dari itu, massa Reuni 212 terus mendorong tetap terjaganya kerukunan antar umat beragama supaya persatuan dan kesatuan dalam bingkai NKRI tetap utuh terjaga. Selain itu, mereka juga sangat mengupayakan supaya pelaksanaan Pemilu 2024 bisa berjalan dengan jujur, adil, kondusif dan penuh akan kesejukan serta kedamaian.
)* Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini