Risma Gandeng Kepala Suku hingga Tokoh Agama Salurkan BLT di Papua
Kepala suku dan tokoh agama dilibatkan dalam penyaluran bantuan langsung tunai terkait kenaikan harga BBM di Papua. Ilustrasi. Tokoh adat akan digandeng dalam penyaluran BLT BBM. (Foto: CNN Indonesia/Bisma Septalismaa)
Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan pihaknya turut menggandeng kepala suku hingga tokoh agama dalam proses penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) di Papua. Risma menerangkan langkah ini diambil untuk mempermudah keluarga penerima manfaat (KPM) yang terkendala datang langsung ke Kantor Pos untuk mengambil BLT.
“Di pegunungan seperti di Papua, kami akan siapkan khusus, kami sudah sepakat dengan PT Pos kami akan siapkan, kami akan kerjasama dengan kepala suku adat, kemudian dengan pemda dan tokoh agama untuk membagi salurkan di sana dengan melakukan penerbangan khusus ke sana, itu sudah kami janjikan,” tutur Risma dalam konferensi, Sabtu (3/9). Kemudian, kata Risma, untuk penyandang disabilitas maupun yang sedang dalam kondisi sakit juga tidak perlu datang secara langsung ke Kantor Pos.
“Dan bagi warga yang sakit disabilitas tidak perlu datang ke kantor pos cukup dirumah PT Pos akan mengantrar di rumah, itu sudah perjanjian,” ujarnya. Risma menyampaikan jika ada penerima manfaat yang memang belum menerima BLT bisa langsung melaporkan ke berbagai saluran yang disiapkan. Mulai dari command center hingga situs Usul Sanggah.
“Bisa dicek, kenapa kami belum terima, maka kami akan tindak lanjuti,” ucap dia. Sebelumnya, pemerintah secara resmi telah mengumumkan kenaikan harga BBM jenis pertalite, solar subsidi, serta pertamax. Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan harga pertalite naik dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10 ribu per liter, harga solar naik dari Rp5.150 menjadi Rp6.800 per liter. Kemudian, untuk pertamax dari Rp12.500, harganya naik menjadi Rp14.500 per liter. Pemerintah diketahui juga telah memutuskan untuk menambah bantuan sosial (bansos) sebesar Rp24,17 triliun untuk meredam dampak kenaikan harga pertalite dan solar subsidi.