Polemik Politik

Kemenangan Jokowi – Ma’ruf Tak Perlu Diragukan

Oleh : Jefri Ramadhan )*

Masyarakat tentu dibuat bertanya – tanya, kenapa Prabowo masih mengulangi peristiwa tahun 2014, dimana dirinya mengklaim meraup kemenangan sebelum pengumuman resmi dari KPU.

Padahal Hasil Real count terbaru KPU dalam Pilpres 2019, Jokowi – Ma’ruf Masih unggul dibandingkan penantangnya Prabowo – Sandiaga. Dimana Jokowi – Ma’ruf berhasil unggul dengan perolehan 56,20 persen. Sedangkan Prabowo – Sandiaga mendapatkan 43,80 persen, pada Rabu 8 Mei Pukul 22.45 WIB.

Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto menyatakan bahwa kemenangan partainya di Pemilu Legislatif 2019, sejalan dengan keunggulan Jokowi – Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019. Ia mengatakan bahwa 21 Provinsi tempat Jokowi – Ma’ruf berjaya di Pilpres 2019, PDI-P menang di 15 Provinsi.

Pada kesempatan yang lain, Ketua TKN Erick Thohir pernah menegaskan bahwa kemenangan yang diraih oleh paslon 01 tersebut, diperoleh tanpa kecurangan. Dia mengatakan, kemenangan paslon 01 merupakan kehendak Tuhan.

 “Ini untuk kebaikan Indonesia. Tidak mungkin kebaikan diperoleh melalui kecurangan,” tutur Erick.

Dirinya juga kembali menegaskan bahwa kemenangan calon presiden petahana dan cawapres Ma’ruf Amin merupakan izin dari yang maha kuasa serta tanpa kecurangan. Mantan Dirut Inter Milan tersebut menambahkan, kecurangan bukanlah bagian dari DNA Jokowi – Ma’ruf.

Dari pernyataan tersebut, tentu kemenangan Jokowi – Ma’ruf sudah tegas. Dan semua rakyat Indonesia menjadi pemenang dalam kontestasi Pilpres 2019.

 “Jadi jangan sampai ada yang merasa paling berjasa dalam kemenangan ini,” tutur Erick

Meski demikian Kubu 02 masih saja meyakini kemenangan 62 persen yang sangat jauh berbeda dengan hasil yang didapatkan dari penghitungan KPU.

Dimana bukti kebohongan dan kejanggalan data BPN dan kubu 02 dicontohkan terjadi di Lampung. Real count pihak BPN hanya dilakukan pada 30 TPS dari total lebih dari 26.000 TPS. Begitu pula di DKI Jakarta. BPN hanya menghitung real count di 300 TPS, sementara di Ibu Kota terdapat lebih dari 29.000 TPS.

Sementara di Riau, real count kubu 02 hanya dilakukan di 145 TPS dari sekitar 17 ribuan TPS dan di Bangka Belitung, real count Prabowo – Sandiaga hanya dilakukan pada 2 TPS dari jumlah 3.804 TPS.

“Kami menerima 25.000 pengaduan, sebanyak 14.000 diantaranya itu terkait dengan kecurangan yang menguntungkan 02 dan tentu merugikan pihak kami. Jadi pantas jika mereka mengklaim menang 62 persen karena data sangat sumir diperoleh dari TPS – TPS yang hanya memenangkan mereka,” paparnya.

Data kemenangan 02 tersebut, tentu jelas membodohi dan membuat rakyat berpikir irasional. Apalagi hal itu menjadi pemicu untuk memperpanjang deretan narasi kecurangan yang digoreng oleh ijtima’ ulama III.

 “Jangan hanya berhenti pada ijtima’ ulama. Lapor saja ke Bawaslu sebagaimana kami juga menyampaikan indikasi kecurangan 02 maupun kecurangan – kecurangan lain kepada Bawaslu,” tuturnya.

Salah satu sebab kemenangan Jokowi – Ma’ruf Amin adalah suara dari pemilih muda, hal tersebut disampaikan oleh Bahlil Lahadalia, yang mengatakan bahwa pemilih muda tetap memilih Jokowi – Ma’ruf Amin, meski pasangan 01 banyak mendapatkan serangan informasi hoax dan ujaran kebencian.

Menurut Bahlil, kaum muda yang umumnya kritis lebih memberikan kepercayaan kepada pasangan Jokowi – Ma’ruf untuk membangun Indonesia ke depan.

 “Pak Jokowi sudah terbukti selama hampir lima tahun ini, dapat membangun ekonomi dengan baik, dan menjadikan Indonesia kondusif,” tutur Ketua Umum Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).

Menurutnya, pemuda adalah kelompok milenial yang cerdas dan rasional. Ia juga merasa optimis, bahwa pasangan Jokowi – Ma’ruf akan memenangkan Pemilu 2019 dengan perolehan suara sekitar 55,6 persen.

Ia juga mengajak kepada seluruh generasi muda di Indonesia untuk dapat berkontribusi membangun Indonesia, sesuai dengan profesi dan keahliannya masing – masing.

Kemenangan Jokowi – Ma’ruf juga diperkuat oleh penuturan Wakil Direktur TKN Lukman Edy yang mengatakan, apabila seluruh sisa suara menjadi milik Prabowo – Sandiaga, hal tersebut tidak akan mempengaruhi hasil akhir. Dimana Jokowi – Ma’ruf Amin akan tetap unggul dalam kontestasi Pilpres 2019.

 “Kalau sudah 80 juta, artinya pertandingan sudah selesai. Sisanya itu formalitas saja,” tutur Lukman Edy.

Meski demikian, TKN tetap menunggu hasil resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) sesuai instruksi dari Capres nomor 01 Joko Widodo.

)* Penulis adalah pengamat sosial politik

Show More

Related Articles

Back to top button

Adblock Detected

Kami juga tidak suka iklan, kami hanya menampilkan iklan yang tidak menggangu. Terimakasih